Translate

Sabtu, 13 Juli 2013

Hal Kecil

HIKMAH PUASA :
HAL KECIL

Ketika sore sepulang kerja seorang suami melihat isteri yang tertidur pulas karena kecapekan bekerja seharian di rumah.
Sang suami mencium kening isterinya dan bertanya, ‘Bunda, sudah shalat Isya belum?’ Isterinya terbangun dengan hati berbunga-bunga menjawab pertanyaan suami, ‘sudah Yah.’
Isterinya beranjak dari tempat tidur mengambil piring yang tertutup, sore itu isterinya memasak kesukaan sang suami.
‘Lihat nih, aku memasak khusus kesukaan Ayah.’
Piring itu dibukanya, ada sepotong kepala ayam yang terhidang untuk dirinya.
Sang suami memakannya dengan lahap dan menghabiskan.
Isterinya bertanya, ‘Ayah, kenapa suka makan kepala ayam padahal aku sama anak-anak paling tidak suka sama kepala ayam.’
Suaminya menjawab, ‘Itulah sebabnya karena kalian tidak suka maka ayah suka makan kepala ayam supaya isteriku dan anak-anakku mendapatkan bagian yang terenak.’
Mendengar jawaban sang suami, terlihat butir-butir mutiara mulai menuruni pipinya.
Jawaban itu menyentak kesadarannya yang paling dalam.
Tidak pernah terpikirkan olehnya ternyata sepotong kepala ayam begitu indahnya sebagai wujud kasih sayang yang tulus kecintaan suami terhadap dirinya dan anak-anak.
‘Makasih ya Ayah atas cinta dan kasih sayangmu.’ ucap sang isteri.
Suaminya menjawab dengan senyuman, pertanda kebahagiaan hadir di dalam dirinya.

Kita seringkali mengabaikan sesuatu yang kecil yang dilakukan oleh sosok ayah, namun memiliki makna yang begitu besar dan di dalamnya terdapat kasih sayang, cinta, pengorbanan, dan tanggung jawab.
Dan setiap orang memiliki bentuk dan cara yang kadang tidak terpikirkan di dalam menyampaikan rasa sayang tsb.

Rabu, 10 Juli 2013

Waktu - Waktu Do'a Mustajab

Waktu-Waktu Do’a Mustajab

Allah memberikan masing-masing waktu dengan keutamaan dan kemuliaan yang berdeda-beda, diantaranya ada waktu-waktu tertentu yang sangat baik untuk berdoa, akan tetapi kebanyakan orang menyia-nyiakan kesempa- tan baik tersebut. Mereka mengira bahwa seluruh waktu memiliki nilai yang sama dan tidak berbeda. Bagi setiap muslim seharusnya memanfaatkan waktu-waktu yang utama dan mulia untuk berdoa agar mendapat kan kesuk-sesan, keberuntungan, kemenangan dan keselamatan.
Adapun waktu-waktu mustajabah tersebut antara lain.

1. Sepertiga Akhir Malam
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
Sesungguhnya Rabb kami yang Maha Berkah lagi Maha Tinggi turun setiap malam ke langit dunia hingga tersisa sepertiga akhir malam, lalu berfirman ; barangsiapa yang berdoa, maka Aku akan kabulkan, barang siapa yang memohon, pasti Aku akan perkenankan dan barangsiapa yang meminta ampun, pasti Aku akan meng-ampuninya.
[Shahih Al-Bukhari, kitab Da'awaat bab Doa Nisfullail 7/149-150]

2. Tatkala Berbuka Puasa Bagi Orang Yang Berpuasa
Dari Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash Radhiyallahu ‘anhu bahwa dia mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
Sesungguhnya bagi orang yang berpuasa pafa saat berbuka ada doa yang tidak ditolak.
[Sunan Ibnu Majah, bab Fis Siyam La Turaddu Da'watuhu 1/321 No. 1775 Hakim dalam kitab Mustadrak 1/422. Dishahihkan sanadnya oleh Bushairi dalam Misbahuz Zujaj 2/17].

3. Setiap Selepas Shalat Fardhu
Dari Abu Umamah, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya tentang doa yang paling didengar oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, beliau menjawab.
Di pertengahan malam yang akhir dan setiap selesai shalat fardhu.
[Sunan At-Tirmidzi, bab Jamiud Da'awaat 13/30. Dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahih Sunan At-Tirmidzi 3/167-168 No. 2782].

4. Pada Saat Perang Berkecamuk
Dari Sahl bin Sa’ad Radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
Ada dua doa yang tidak tertolak atau jarang tertolak ; doa pada saat adzan dan doa tatkala perang berke-camuk.
[Sunan Abu Daud, kitab Jihad 3/21 No. 2540. Sunan Baihaqi, bab Shalat Istisqa' 3/360. Hakim dalam Mustadrak 1/189. Dishahihkan Imam Nawawi dalam Al-Adzkaar hal. 341. Dan Al-Albani dalam Ta'liq Alal Misykat 1/212 No. 672].

5. Sesaat Pada Hari Jum’at
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu bahwa Abul Qasim Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
Sesungguhnya pada hari Jum’at ada satu saat yang tidak bertepatan seorang hamba muslim shalat dan memo hon sesuatu kebaikan kepada Allah melainkan akan diberikan padanya, beliau berisyarat dengan tangannya akan sedikitnya waktu tersebut.
[Shahih Al-Bukhari, kitab Da'awaat 7/166. Shahih Muslim, kitab Jumuh 3/5-6]
Waktu yang sesaat itu tidak bisa diketahui secara persis dan masing-masing riwayat menyebutkan waktu tersebut secara berbeda-beda, sebagaimana yang telah disebutkan oleh Ibnu Hajar dalam Fathul Bari 11/203. Dan kemungkinan besar waktu tersebut berada pada saat imam atau khatib naik mimbar hingga selesai shalat Jum’at atau hingga selesai waktu shalat ashar bagi orang yang menunggu shalat maghrib.

6. Pada Waktu Bangun Tidur Pada Malam Hari Bagi Orang Yang Sebelum Tidur Dalam Keadaan Suci dan Berdzikir Kepada Allah
Dari ‘Amr bin ‘Anbasah Radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
Tidaklah seorang hamba tidur dalam keadaan suci lalu terbangun pada malam hari kemudian memohon se-suatu tentang urusan dunia atau akhirat melainkan Allah akan mengabulkannya.
[Sunan Ibnu Majah, bab Doa 2/352 No. 3924. Dishahihkan oleh Al-Mundziri 1/371 No. 595]
Terbangun tanpa sengaja pada malam hari.[An-Nihayah fi Gharibil Hadits 1/190] Yang dimaksud dengan ta’ara minal lail terbangun dari tidur pada malam hari.

7. Doa Diantara Adzan dan Iqamah
Dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
Doa tidak akan ditolak antara adzan dan iqamah.
[Sunan Abu Daud, kitab Shalat 1/144 No. 521. Sunan At-Tirmidzi, bab Jamiud Da'waat 13/87. Sunan Al-Baihaqi, kitab Shalat 1/410. Dishahihkan oleh Al-Albani, kitab Tamamul Minnah hal. 139]

8. Doa Pada Waktu Sujud Dalam Shalat
Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
Adapun pada waktu sujud, maka bersungguh-sungguhlah berdoa sebab saat itu sangat tepat untuk dikabul kan.
[Shahih Muslim, kitab Shalat bab Nahi An Qiratul Qur'an fi Ruku' wa Sujud 2/48]
Yang dimaksud adalah sangat tepat dan layak untuk dikabulkan doa kamu.

9. Pada Saat Sedang Kehujanan
Dari Sahl bin a’ad Radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
Dua doa yang tidak pernah ditolak ; doa pada waktu adzan dan doa pada waktu kehujanan.
[Mustadrak Hakim dan dishahihkan oleh Adz-Dzahabi 2/113-114. Dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahihul Jami' No. 3078].

Imam An-Nawawi berkata bahwa penyebab doa pada waktu kehujanan tidak ditolak atau jarang ditolak dikarenakan pada saat itu sedang turun rahmat khususnya curahan hujan pertama di awal musim. [Fathul Qadir 3/340].

10. Pada Saat Ajal Tiba
Dari Ummu Salamah bahwa Rasulullah mendatangi rumah Abu Salamah (pada hari wafatnya), dan beliau mendapatkan kedua mata Abu Salamah terbuka lalu beliau memejamkannya kemudian bersabda.
Sesungguhnya tatkala ruh dicabut, maka pandangan mata akan mengikutinya’. Semua keluarga histeris. Beliau bersabda : ‘Janganlah kalian berdoa untuk diri kalian kecuali kebaikan, sebab para malaikat meng- amin-i apa yang kamu ucapkan.
[Shahih Muslim, kitab Janaiz 3/38]

11. Pada Malam Lailatul Qadar
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.
Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu penuh kesejahteraan sampai terbit fajar.
[Al-Qadr : 3-5]
Imam As-Syaukani berkata bahwa kemuliaan Lailatul Qadar mengharuskan doa setiap orang pasti dikabulkan. [Tuhfatud Dzakirin hal. 56]

12. Doa Pada Hari Arafah
Dari ‘Amr bin Syu’aib Radhiyallahu ‘anhu dari bapaknya dari kakeknya bahwasanya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
Sebaik-baik doa adalah pada hari Arafah.
[Sunan At-Tirmidzi, bab Jamiud Da'waat 13/83. Dihasankan oleh Al-Albani dalam Ta'liq alal Misykat 2/797 No. 2598]

Disalin dari buku Jahalatun nas fid du’a, edisi Indonesia Kesalahan Dalam Berdoa, oleh Ismail bin Marsyud bin Ibrahim Ar-Rumaih, hal 181 – 189, terbitan Darul Haq, penerjemah Zainal Abidin Lc

Minggu, 07 Juli 2013

Ramadhan

                                                                             Ramadhan
A+ | Reset A-
Marhaban ya Ramadhan. Selamat datang, wahai Ramadhan. Subhanallah, tidak terasa waktu bergerak begitu cepat. Dalam hitungan hari, kita akan tinggalkan lembayung Sya’ban. Dan, kita akan jejakkan kaki di bulan Ramadhan, bulan yang mengajak kaum Muslimin di berbagai belahan dunia berpuasa selama satu bulan lamanya.
“Wahai orang-orang yang beriman. Diwajibkan kepada kamu puasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang yang sebelum kamu, supaya kamu menjadi orang-orang yang bertaqwa.” (QS al-Baqarah 2:183). Dan, Jumat ini mungkin akan menjadi Jumat terakhir di bulan Sya’ban.
Kita akan memasuki bulan istimewa yang menyebar banyak kebaikan. Bulan yang ditaburi keberkahan. Bulan yang siang dan malamnya terliputi kemuliaan. Bulan yang di antara salah satu malamnya bernilai lebih baik dari seribu bulan. Bulan yang pada akhirnya tidak ada alasan buat tangan kita kecuali membentang, seraya lisan berujar, “Marhaban ya Ramadhan!”
Allahu akbar. Kenikmatan menyambut Ramadhan ini adalah bagian dari kecintaan tak berperi akan kehadiran bulan rahmat dan ampunan. OIeh karena itu, Nabi Muhammad  SAW biasa memberikan kabar gembira kepada para sahabat karena datangnya bulan ini. Beliau menjelaskan keutamaan-keutamaan Ramadhan dan janji-janji indah berupa pahala yang melimpah bagi orang yang berpuasa dan menghidupkannya.
Jika Ramadhan adalah sebuah madrasah atau sekolah, sebagai seorang yang mengaku beriman kepada Allah kita akan masuk dan mengikuti semua proses pendidikan di dalamnya. Sebuah unit pendidikan Rabbani yang akan melahirkan para wisudawan terbaik dengan gelar al-Muttaqin, wisudawan bertakwa.
Madrasah Ramadhan yang akan kita masuki sesungguhnya menjadi kunci bagi terbukanya sebuah surga khusus di akhirat kelak. Surga yang mempunyai gapura indah yang hanya bisa dimasuki oleh mereka yang berpuasa di bulan Ramadhan, Ar-Royyan.
Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya di surga ada sebuah pintu yg dinamakan Ar-Rayyan. Yang akan masuk melaluinya pada hari kiamat hanyalah orang-orang yang berpuasa. Tidak akan masuk seorang pun melaluinya selain mereka. Lalu diserukan, “Manakah orang-orang yang berpuasa?” Maka, mereka pun berdiri. Tidak ada seorang pun yang akan masuk melalui pintu Ar-Rayyan ini kecuali mereka. Setelah semua masuk, pintu itu pun ditutup, sehingga tidak ada lagi yang bisa masuk melaluinya,” [Muttafaqun ‘Alaih].
Beruntung untuk ikhwah yang selama sebulan penuh bertekad untuk berpuasa dan mengikuti semua proses pendidikan Rabbani melalui universitas Ramadhan yang agung ini.
Abdullah bin Ash-Shamit meriwayatkan, ketika Ramadhan datang, Rasulullah bersabda: “Wahai sekalian manusia. Ramadhan, bulan penuh berkah telah datang kepada kalian. Pada bulan ini, Allah melimpahkan (karunia-Nya) kepada kalian. Dia menurunkan rahmat, menghapuskan kesalahan-kesalahan, dan mengabulkan doa. Allah akan melihat perlombaanmu di bulan itu dan akan membanggakanmu di hadapan para malaikat. Maka, tampilkanlah dari diri kalian yang baik-baik. Karena orang yang malang adalah orang yang tidak mendapatkan rahmat Allah pada bulan itu.” (HR Ath-Thabrani
Tiada hal yang lebih indah dari diri kita,kecuali menjadikan bulan Ramadhan,sebagai bulan penyempurna ibadah,iman dan akhlak,sehingga saat lebaran tiba…kita semua kembali suci dari dosa dan menjadi hamba yg Taqwa….dengan sempurnanya iman-ibadah dan akhlak……………….maaf dan mks