Translate

Minggu, 26 Maret 2017

Agama dan Negara

Agama dan Negara

BUYA HAMKA:
"BAIK ISLAM MAUPUN KRISTEN TIDAK DAPAT MENGKHAYALKAN NEGARA YG TERPISAH DARI AGAMA. KARENA JIKA NEGARA TERPISAH DARI AGAMA, HILANGLAH TEMPAT DIA DITEGAKKAN."

Pidato Ketua Umum MUI pertama, Prof. DR. Haji Abdul Malik Karim Amrullah itu, disampaikan di hadapan para Pemuka Agama Kristen dan Aktifis Kristen, di Sekolah Tinggi Theologi Kristen Jakarta, pada 21 April 1970.

Menurut Hamka, Islam memandang bhw negara adlh penyelenggara atau pelayan/ khadam dr manusia. Sedangkan manusia adlh kumpulan dari pribadi2.
Maka tidak dapat tergambar dalam pemikiran bahwa seorang pribadi, karena telah bernegara, dia pun terpisah dengan sendirinya dari agamanya.

BERIKUT INI ADALAH ISI PIDATO SANG BUYA YANG DISAMPAIKAN DI HADAPAN PARA TOKOH KRISTEN:

"PAYAHLAH memikirkan bahwa seorang yang memeluk suatu agama, sejak dia mengurus negara, agamanya itu musti disimpannya.

Anggota DPR kalau pergi ke sidang, agamanya tidak boleh dibawa-bawa, musti ditinggalkannya di rumah.
Kalau dia menjadi menteri, selama Sidang Kabinet, agamanya musti diparkirnya bersama mobilnya di luar.
Dan kalau dia menjadi Kepala Negara, haruslah jangan memperlihatkan diri sebagai Muslim atau Kristen selama berhadapan dengan umum.
Simpan saja agama itu dalam hati. Nanti sampai di rumah baru dipakai kembali.

SAYA PERCAYA BAHWA CARA YANG DEMIKIAN HANYA AKAN TERJADI PADA ORANG-ORANG YANG MEMANG TIDAK BERAGAMA.
Sebab memang tidak ada pada mereka agama yang akan disimpan di rumah itu, atau diparkir di luar selama Sidang Kabinet.

Kalau dia seorang Muslim yang jujur atau seorang Kristen yang tulus, agama yang dipeluknya itulah yang akan mempengaruhi sikap hidupnya, di luar atau di dalam parlemen, di rumah atau di Sidang Kabinet, dalam hidup pribadi atau hidup bernegara.

DIA AKAN BERUSAHA MELAKSANAKAN SEGALA TUGASNYA (DALAM) BERNEGARA, MENURUT YANG DIRIDHAI OLEH TUHAN YANG DIA PERCAYAI. Dan dia akan menolong agamanya dengan kekuasaan yang diberikan negara kepadanya, menurut kemungkinan-kemungkinan yang ada.

Begitulah dia, kalau dia Islam.
Begitulah dia, kalau dia Kristen.”

BUYA HAMKA BERKESIMPULAN:

Seorang Kristen yang benar, tidaklah akan mau menerima gagasan, kalau dengan gagasan itu mereka diajak memisahkan kegiatan hidupnya dengan yg diajarkan oleh Isa Almasih.

Padahal, Almasih telah memerintahkan umatnya untuk menegakkan Syariat Musa, dimana satu titik pun, satu noktah pun, tidak boleh diubah.

Jadi ketiga agama langit, yaitu Islam, Yahudi, dan Nasrani, sebenarnya merupakan agama Aqidah dan Syariat. Dimana pengikutnya wajib mentaati apa yg dituliskan dalam Aqidah, dan tidak boleh mengingkari apa yg diwajibkan oleh Syariat.

Buya Hamka menentang kemungkinan seseorang yg beragama Islam atau beragama Kristen, pada saat yg sama ia menjadi Sekular.

MENURUT HAMKA, NEGARA DAN AGAMA ADALAH SATU KESATUAN. Sehingga wajar dan bukan SARA jika umat Islam ingin dipimpin oleh pemimpin Islam, dan orang Kristen memilih pemimpin Kristen. Karena memang begitulah aturan di agama masing-masing.mks

Jumat, 10 Maret 2017

Neraka

*Rasulullah menangis bahkan pingsan saat Jibril mengungkapkan penghuni neraka yg ke-7* 

Ketika itu Jibril datang kepada Rasulullah pada waktu yang tak biasa. Namun, Jibril terlihat berbeda. Raut wajah yang tak biasa.

Maka Rasulullah Salallahu alaihi wassalam bertanya:

"Mengapa aku melihat kau berubah muka (wajah) ?".

Jawabnya : "Ya Muhammad, aku datang kepadamu di saat Allah menyuruh supaya di kobarkan penyalaan api neraka, maka tidak layak bagi orang yang mengetahui bahwa neraka Jahannam itu benar, siksa kubur itu benar, dan siksa Allah itu terbesar untuk bersuka-suka sebelum ia merasa aman dari padanya".

Lalu Rasullulah Salallahu alaihi wassalam bersabda :

"Ya Jibril, jelaskan padaku sifat Jahannam".

Jawabnya: "Ya. Ketika Allah menjadikan Jahanam, maka di nyalakan selama 1000 tahun sehingga merah, kemudian di lanjutkan 1000 tahun sehingga putih, kemudian 1000 tahun sehingga hitam, lalu menjadi hitam gelap, tidak pernah padam nyala dan baranya.

*Demi Allah*, andaikan terbuka sebesar lubang jarum niscaya akan dapat membakar semua penduduk dunia karena panasnya.

*Demi Allah*, andaikan satu baju ahli neraka itu di gantung di antara langit dan bumi niscaya akan mati penduduk bumi karena panas dan basinya.

*Demi Allah,* andaikan satu pergelangan dari rantai yang di sebut dalam Al-Quran itu di letakkan di atas bukit, niscaya akan cair sampai ke bawah bumi yg ke 7.

*Demi Allah,* andaikan seorang di ujung barat tersiksa, niscaya akan terbakar orang-orang yang di ujung timur karena sangat panasnya. Jahannam itu sangat dalam, perhiasannya besi dan minumannya air panas bercampur nanah, dan pakaiannya adalah potongan-potongan api.

Api neraka itu ada 7 pintu, jarak antar pintu sejauh 70 tahun, dan tiap pintu panasnya 70 kali dari pintu yg lain".

Dikatakan dalam Hadist Qudsi :

"Bagaimana kamu masih bisa melakukan maksiat sedangkan kamu tak dapat bertahan dengan panasnya terik matahari-KU. Tahukah kamu bahwa neraka jahanam-KU itu: mempunyai 7 tingkat.

Setiap tingkat mempunyai 70.000 daerah. Setiap daerah mempunyai 70.000 kampung. Setiap kampung mempunyai 70.000 rumah. Setiap rumah mempunyai 70.000 bilik. Setiap bilik mempunyai 70.000 kotak. Setiap kotak mempunyai 70.000 batang pokok zaqqum.

Di bawah setiap pokok zaqqum mempunyai 70.000 ekor ular. Di dalam mulut setiap ular yang panjangnya 70 hasta mengandung lautan racun yang hitam pekat. Dan di bawah setiap pokok zaqqum terdapat 70.000 rantai. Setiap rantai diseret oleh 70.000 malaikat".

"Api yang ada sekarang ini, yang di gunakan bani Adam untuk membakar, hanyalah 1/70 dari api neraka jahannam" 
(HR. Bukhari-Muslim).

ALLAH berfirman dalam beberapa ayat berikut .....

"Apabila neraka itu melihat mereka dari tempat yang jauh, mereka akan mendengar kegeraman dan suara nyalanya". 
(QS. Al-Furqan: 11).

"Apabila mereka di lemparkan ke dalamnya, mereka mendengar suara neraka yang mengerikan, sedang neraka itu menggelegak, hampir-hampir (neraka) itu terpecah lantaran marah". (QS. Al-Mulk: 7).

Air di jahannam adalah hamim (air panas yang menggelegak), anginnya adalah samum (angin yang amat panas), sedang naungannya adalah yahmum (naungan berupa potongan-potongan asap hitam yang sangat panas).
(QS. Al-Waqi'ah: 41-44).

Nabi Muhammad salallahu alaihi wassalam meminta Jibril untuk menjelaskan satu per satu mengenai pintu-pintu neraka tersebut.

"Pintu pertama di namakan Hawiyah (arti harfiahnya: jurang), yang di peruntukkan bagi kaum munafik dan kafir.

Pintu ke 2 di namakan Jahim, yang di peruntukkan bagi kaum musyrikin.

Pintu ke 3 di namakan Saqar, yang di peruntukkan bagi kaum shobiin atau penyembah api.

Pintu ke 4 di namakan Ladha, di peruntukkan bagi iblis dan para pengikutnya.

Pintu ke 5 di namakan Huthomah (artinya: menghancurkan hingga berkeping-keping), di peruntukkan bagi kaum Yahudi.

Pintu ke 6 di namakan Sa'ir (arti harfiahnya: api yang menyala-nyala), di peruntukkan bagi kaum kafir.

Rasulullah bertanya: "Bagaimana dengan pintu ke 7 ?"

Sejenak malaikat Jibril seperti ragu untuk menyampaikan siapa yang akan menghuni pintu ketujuh. Akan tetapi Rasulullah Salallahu alaihi wassalam mendesaknya sehingga akhirnya Malaikat Jibril mengatakan, ....

*"Pintu ke 7 diperuntukkan bagi umatmu yang berdosa besar dan meninggal sebelum mereka mengucapkan kata taubat sebelum meninggal ....."*

Mendengar penjelasan yang mengagetkan itu, Rasulullah pun langsung pingsan, Jibril lalu meletakkan kepala Rasulullah Salallahu alaihi wassalam di pangkuannya sehingga sadar kembali dan sesudah sadar beliau bersabda : "Ya Jibril, sungguh besar kerisauan dan sangat sedihku, apakah ada seorang dari umat ku yang akan masuk ke dalam neraka?" Jawabnya: "Ya, yaitu orang yg berdosa besar dari umatmu."

Nabi Muhammad Salallahu alaihi wassalam lalu menangis, Jibril pun ikut menangis. Kemudian Nabi langsung masuk ke dalam rumahnya dan tidak keluar kecuali untuk shalat.

Setelah kejadian itu, beliau tidak berbicara dengan siapapun selama beberapa hari, dan ketika sholat beliau pun menangis dengan tangisan yang sangat memilukan.

Yuk kita taubat sebelum telat ..... taubatannasuha ya Allah, mohon ampun atas segala dosa. Jangan sampe kita meninggal sebelum bertaubat, naudzubillahi min dzalik .....

Dan banyakin bersholawat kepada Nabi Muhammad Salallahu alaihi wassalam agar kita mendapatkan syafa'at Beliau di akhirat nanti .....!

"Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad, kamaa shallaita ‘ala Ibrahim wa ‘ala aali Ibrahim, innaKa Hamidum Majid. Allahumma barik ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad, kama barakta ‘ala Ibrahim wa ‘ala ali Ibrahim, innaKa Hamiidum Majid"

Maafkan saya temans, sahabat, saudara2ku, jika selama ini saya salah dan khilaf .....mks

Minggu, 05 Maret 2017

Mengoptimalkan Waktu 1

🌍 BimbinganIslam.com
Senin, 07 Jumadal Akhir 1438 H / 06 Maret 2017 M
👤 Ustadz Abdullah Zaen, MA
📔 Materi Tematik | Tips Mengoptimalkan Waktu (Bagian 1 dari 4)
⬇ Link audio: bit.ly/BiAS-AZ-TipsMengoptimalkanWaktu-01
🌐 Sumber: https://youtu.be/t2SyhH8fsBE
-----------------------------------

*TIPS MENGOPTIMALKAN WAKTU (BAGIAN 1 DARI 4)*

بسم اللّه الرحمن الر حيم
السلام عليكم ورحمةالله وبركاته

إنّ حمد لله

Kita panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allāh Tabarāka wa Ta'ala

Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad shallallāhu 'alayhi wa sallam, kepada para shahabatnya, keluarganya dan umatnya yang setia mengikuti tuntunannya hingga akhir nanti.

Pada kesempatan kali ini, in syā Allāh kita memperlajari bagaimana cara mengoptimalkan waktu.

Bagaimana supaya waktu kita optimal, sehingga dengan waktu yang sama kita bisa meraih sesuatu yang lebih banyak dibandingkan orang lain.

Ada beberapa point in syā Allāh, kita mulai dengan point yang pertama.

(1) JANGAN MEMBIARKAN WAKTU KITA KOSONG TANPA AKTIVITAS YANG BERMANFAAT

Kalau sekedar aktivitas, ya ada aktivitas. Ngelamun juga aktitas. Tapi yang kita maksud di sini adalah, kalau seandainya ada waktu kita yang kosong segera isi dengan sesuatu yang bermanfa'at, apapun itu. Bermanfa'at buat dunia kita atau untuk akhirat kita.

Allāh Subhānahu wa Ta'āla dalam Al Qurān, surat Al Insyirāh ayat 7 memotivasi kita. Kata Allāh Subhānahu wa Ta'āla:

فَإِذَا فَرَغْتَ فَانْصَبْ

_"Kalau kamu sudah selesai melakukan suatu pekerjaan, maka lanjutkan dengan pekerjaan lainnya."_

Wah, berarti _kesel_ ustadz?
Istirahatnya di mana ustadz?
Refreshingnya di mana?

Kata sebagian ahli pendidikan :

الرَّاحَةُ فِي تَبَادُلِ الَأعْمَلِ

_"Istirahatnya seorang muslim itu adalah pergantian pekerjaan."_

Kadang-kadang kita jenuh tidak dengan pekerjaan kita?
Supaya tidak jenuh bagaimana?

Ganti pekerjaan.

Makanya kata Allāh Subhānahu wa Ta'āla :

فَإِذَا فَرَغْتَ فَانْصَبْ

_"Kalau kamu sudah selesai melakukan pekerjaan, lakukan pekerjaan lain."_

Dan ini konotasinya bukan dalam perkara duniawi. Dan bukan berarti dalam agama kita tidak mengenal adanya istirahat.

Ada, cuman istirahat di dalam konteks agama kita itu bukan hanya sekedar tidur terus,tidak.

Yang namanya hiburan dalam agama kita ada, refreshing ada. Tetapi tidak refreshing yang berbau negatif.

Ini adalah firman Allāh Subhānahu wa Ta'āla dalam Al Qurān Surat Al Insyirah Ayat 7.

Dalam hadist Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam juga sama. Beliau shallallāhu 'alayhi wa sallam pernah bersabda:

اغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ وَصِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ وَغِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ وَفَرَاغَكَ قَبْلَ شُغُلِكَ وَحَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ

_"Manfa'atkanlah 5 perkara sebelum datangnya 5 perkara, waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu, waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu, masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu, masa luangmu sebelum masa sibukmu, hidupmu sebelum datang matimu."_

(Hadits riwayat Al Hakim dalam Mustadraknya 4:341, dishahihkan oleh beliau dan Syaikh Al Albani)

Kita sebutkan yang terkait dengan pelajaran kita saja. Kata Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam:

وَفَرَاغَكَ قَبْلَ شُغُلِكَ

_"Manfa'atkanlah waktu luangmu sebelum datang waktu sibukmu."_

Jadi, Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam memerintahkan kepada kita, agar waktu kosong itu segera dimanfa'atkan sebelum datangnya waktu sibuk.

Supaya apa?

Supaya hal-hal yang kosong itu tidak diisi dengan sesuatu yang negatif.

Kenapa Allāh Subhānahu wa Ta'āla di dalam Al Qur'an memerintahkan kita, kalau sudah selesai pekerjaan segera diiringi dengan pekerjaan yang lain?

Kenapa Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam memerintahkan kita, agar dimanfa'atkan sebelum datangnya waktu sibuk?

Karena waktu kosong biasaya akan mendatangkan hal-hal yang sifatnya negatif.

Kalau tidak percaya, lihat saja pengangguran, ketika angka pengangguran di sutau tempat naik, biasanya angka kriminalitas juga naik.

Karena bingung, mau apa. Karena tidak ada kerjaan.

Ketika otak ini kosong, maka yang muncul adalah sesuatu-sesuatu yang sifatnya negatif. Makanya perkataan penyair:

وَنَفْسُكَ إِنْ لَمْ تُشْغِلْهَا بِالحَقْ (بِالخْيْرِ) شَغَلَتْكَ بِالبَاطِلِ (بِالشَّرِّ)

_"Diri kita ini kalau tidak kita sibukkan dengan kebaikan, maka dia akan menyibukkan kita dengan keburukan."_

Jadi, kalau misalnya kita tidak manfa'atkan waktu kita dengan kebaikan, maka syaitan akan masuk di situ dan akan memprovokasi kita untuk melakukan yang jelek-jelek.

Kenapa?

Zulaikhah menggoda Nabi Yusuf. Nabi Yusuf ganteng.

Ada sebab lainnya?

Ada, yaitu kesempatan.

Kenapa Zulaikhah kepikiran untuk menggoda Nabi Yusuf? Padahal Nabi Yusuf bisa dikatakan sekedar anak yang ditemukannya.

Kenapa Zulaikhah sampe kepikiran seperti itu?

Karena kosongnya jiwa. Karena jiwanya kosong dan jiwanya kosong itu bersumber dari kosongnya aktivitas.

Makanya, jika misalnya anda mempunyai anak dan anak tersebut selalu melakukan hal-hal negatif, sibukkan dia dengan hal-hal yang positif.

Karena anak itu punya energi esktra. Nah energi ekstra itu kalau tidak disalurkan kepada yang positif maka akan disalurkan kepada hal yang negatif.

Isi waktu-waktu kosong kita dengan sesuatu yang bermanfa'at.

Maka, kalau misalnya ketika saat itu kita sedang luang, katakanlah sedang istirahat, maka jangan biarkan kita itu hanya sekedar melamun saja.

Terus ngapain ustadz?
Masak kerja?

Tidak, yang namanya aktifitas itu tidak mesti aktivitas fisik. Kita aktifkan otak kita.

Kita coba mikir dosa-dosa kita sudah banyak.

Apakah memikirkan dosa itu membutuhkan kerja kaki tangan?  Kan tidak.

Cuma butuh apa? Butuh tafakkur.

Ya. Butuh kita berfikir, membayangkan dosa-dosa kita. Bekal kita sudah seberapa, sehingga waktu istirahat itu bisa kita optimalkan untuk sesuatu yang bermanfa'at.

Atau misalnya waktu istirahat sebelum tidur. Kok tidak bisa tidur-tidur.

Daripada kemudian main facebook yang ndak jelas, SMS ke sana kemari, mendingan buat apa? Buat ngerancang. 

Rencana saya besok apa, 10 tahun lagi saya mau jadi apa. Dirancang gitu sambil mikir-mikir, tidak mesti harus ditulis. Pertama kali, yang penting dibayangkan.
Biar apa? Nanti lama-lama kan tidur, tidur mimpinya enak gitu kan, mimpi sudah jadi pengusaha misalnya, kan enak tidurnya.

Karena apa? Karena sebelumnya kita berpikir sesuatu yang positif.

Ini adalah point yang pertama, jangan biarkan waktu kosong tanpa aktivitas.
__________________________

◆ Mari bersama mengambil peran dalam dakwah...
Dengan menjadi Donatur Rutin Program Dakwah Cinta Sedekah

1. Pembangunan & Pengembangan Rumah Tahfizh
2. Support Radio Dakwah dan Artivisi
3. Membantu Pondok Pesantren Ahlu Sunnah Wal Jamaah di Indonesia

Silakan mendaftar di :
http://cintasedekah.org/ayo-donasi/

Hidup Berkah dengan Cinta Sedekah
🌎www.cintasedekah.org
👥 https://web.facebook.com/gerakancintasedekah/
📺 youtu.be/P8zYPGrLy5Q
----------------------------------------

Hadits Arbain-Keutamaan Menolong dan Mencari Ilmu

Kajian Hadits
Kitab Arbain Nawawiyyah
Hadist XXXVI (Keutamaan Menolong dan Mencari Ilmu)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِي اللهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ اللهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ.
Diriwayatkan daripada Abu Hurairah RA., dari Nabi SAW., beliau bersabda: “Siapapun yang menghilangkan sesuatu yg menyusahkan seorang mukmin dari beberapa hal yg menyusahkan di dunia, maka Allah akan menghilangkan darinya satu hal yg menyusahkan dari beberapa beberapa hal yg menyusahkan di hari kiamat.
وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللهُ عَلَيْهِ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ.
Dan siapapun yang memudahkan kepada orang yang kesulitan, maka Allah memberikan kemudahan kepadanya di dunia dan akhirat.
وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِماً سَتَرَهُ اللهُ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ.
Dan siapapun yang  menutup (aib) seorang muslim, maka Allah akan menutup (aib)nya di dunia dan akhirat.
وَاللهُ فِي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كاَنَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيْهِ.
Dan Allah senantiasa menolong seorang hamba selama hamba itu menolong saudaranya.
وَمَنْ سَلَكَ طَرِيْقاً يَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْماً سَهَّلَ اللهُ بِهِ طَرِيْقاً إِلَى الْجَنَّةِ.
Dan siapapun yang melewati satu jalan untuk mencari ilmu, maka Allah memudahkan baginya jalan menuju surga.
وَمَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوْتِ اللهِ يَتْلُوْنَ كِتَابَ اللهِ وَيَتَدَارَسُوْنَهُ بَيْنَهُمْ إِلاَّ نَزَلَتْ عَلَيْهِمْ السَّكِيْنَةُ، وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ، وَحَفَّتْهُمُ الْمَلاَئِكَةُ، وَذَكَرَهُمُ اللهُ فِيْمَنْ عِنْدَهُ.
Dan tidak ada satu kaum (sekelompok manusia) yang berkumpul di salah satu rumah dari beberapa rumah Allah, sambil membaca Al-Quran dan mempelajari kandungannya, kecuali:
1. Sakinah (ketenangan) turun pada mereka
2. Rahmat Allah menyelimuti mereka
3. Para malaikat mengerumuni mereka
4. Allah menyebut-nyebut mereka di hadapan para malaikat yang ada di sisi-nya.
وَمَنْ بَطَأَ فِي عَمَلِهِ لَمْ يُسْرِعْ بِهِ نَسَبُهُ.  [رواه مسلم]
Dan siapapun yang amalannya lambat, maka nasabnya tidak akan mempercepat (ke surga).”
(HR. Muslim)
Syarh:
1. " Dan siapapun yang melewati satu jalan untuk mencari ilmu", yg dimaksud adalah ilmu syar'i. (Fathul Mubin)
Yaitu ilmu yg mengenalkan kita dg Allah atau dan syariat Allah.

2. "Dan tidak ada satu kaum (sekelompok manusia) yang berkumpul di salah satu rumah dari beberapa rumah Allah", yaitu masjid.
Sebagaimana Firman Allah dlm hadits qudsi:
إنَّ بُيُوتي في الأرض المساجد، وإن زُوَّاري فيها عمارها" (رواه أبو نعيم)
Sesungguhnya rumah-rumahKu di bumi adalah masjid-masjid. Dan sesungguhnya orang-orang yg menziarahi-Ku di bumi adalah mereka-mereka yg memakmurkan masjid." (HR.  Abu Nua'im)

Al-'allamah Ahmad bin Hajar al-Haitamy berkata: "Begitu pula tempat-tempat yg lain, semisal pesantren dan madrasah. Karena kegiatan itu (berkumpul) di dlm hadits yg lain disebutkan secara mutlak (tdk terikat dg masjid), shg bisa mencakup semua tempat.  Dan mengikat kegiatann itu dg masjid, hanyalah karena melihat kebiasaan yg terjadi, bukan merupakan keharusan. (Fathul Mubin)

3. "Dan siapapun yang amalannya lambat," walaupun nasabnya baik.
"maka nasabnya tidak akan mempercepat (ke surga)"
Allah SWT berfirman:
إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ
Sesungguhnya orang yg paling mulia di antara kalian, di sisi Allah, adalah orange yg paling bertaqwa. " (QS. alHujurat:13)
(Syarah Imam Nawawi)

Pelajaran dari Hadits XXXVI:
1. Balasan Allah itu sejenis dg amal shalih yg di lakukan oleh hamba-Nya.
2. Allah akan menolong kaum muslimin sepanjang mereka saling tolong menolong.
3. Pentingnya ilmu syar'i dan keutamaan mencarinya.
4. Keutamaan berkumpul utk membaca dan mempelajari alQur'an.
5. Keutamaan seseorang di sisi Allah tergantung dg amalnya,  bukan nasabnya.

Syurga Haram Untuk Laki Laki Dayus (Membiarkan Mukhrimnya ber Maksiat)

Syurga Diharamkan Untuk Laki-laki Dayus...!!!

Dari Ammar bin Yasir berkata, ia mendengar Rasulullah SAW bersabda:

“Tiga golongan yang tidak akan memasuki syurga yaitu: Dayus, wanita yang menyerupai laki-laki dan orang yang ketagihan arak.”

Lalu Sahabat bertanya:

“Wahai Rasulullah, kami telah paham arti orang yang ketagihan arak, tetapi apakah itu Dayus?”

Rasulullah menjawab:

“Yaitu orang yang tidak mempedulikan siapa yang masuk (bertemu) dengan istri dan anak-anaknya.”

(HR. At-Thabrani)

Dalam riwayat lain seorang Sahabat bertanya:

“Apakah itu Dayus ya Rasulullah?”

Rasulullah menjawab:

“Yaitu seorang lelaki yang membiarkan kejahatan (zina, membuka aurat, pergaulan bebas) dilakukan oleh ahlinya (istri dan keluarganya).”

Dalam Hadits riwayat Ahmad dan Nasa’i, Rasulullah bersabda:

“Tiga golongan yang Allah tidak akan melihat (bermakna, tidak mendapat pertolongan dari azab) mereka di hari kiamat yaitu, si pendurhaka kepada Ibu-bapaknya, perempuan yang menyerupai laki-laki dan laki-laki Dayus.”

Para ulama menafsirkan istilah Dayus sebagai berikut:

“Seseorang yang tidak memiliki perasaan cemburu (karena iman) terhadap ahlinya (Istri dan anak-anaknya).” (An-Nihayah, 2/147; LisAN AL-Arab, 2150).

Imam Al-‘Aini mengatakan:

“Cemburu adalah lawan dari Dayus.” (Umdatul Qari, 18/228)

Berkata juga An-Nuhas:

“Cemburu (adalah lawan dari dayus) adalah seorang lelaki melindungi istrinya dan kaum kerabatnya dari ditemui dan dilihat (auratnya) oleh laki-laki yang bukan mahram.” (Tuhfatul Ahwazi, 9/357).

Disebutkan dalam kitab Faidhul Qadir:

“Seolah-olah takrif Dayus itu membawa maksud kehinaan (bagi laki-laki) sehingga apabila ia melihat suatu kemungkaran (dilakukan) oleh istri dan keluarganya ia tidak mengubahnya/mencegahnya.” (Faidhul Qadir, 3/327).

Kapan Laki-laki Menjadi Dayus...??

Secara mudahnya, kita bisa melihat laki-laki yang menjadi Dayus apabila:

Membiarkan kecantikan aurat, bentuk tubuh Istrinya dinikmati oleh laki-laki lain sepanjang waktu baik di rumah maupun di luar rumah.Membiarkan Istrinya pulang bersama laki-laki lain yang tidak diketahui laki-laki seperti apa dan siapa serta apa yang telah diperbuatnya.Membiarkan aurat istri dan anak perempuannya (yang sudah baligh) terlihat saat naik motor ataupun kendaraan lain yang menyebabkan auratnya terlihat.Membiarkan anak perempuannya pacaran dengan tunangannya atupun teman laki-laki bukan mahramnya.Menyuruh, mengajak dan bangga dengan istri dan anak perempuan untuk memakai pakaian seksi di luar rumah.Dan lain-lain...

Sesungguhnya, sangat besar tanggung jawab seorang Ayah dan Suami terhadap keluarganya yang kelak harus dipertanggungjawabkan di hari kiamat.

Wahai para Ayah dan Suami....

Pertahankan dan peliharalah agama Istri dan keluargamu, sekalipun nyawa adalah taruhannya...

Karena rasulullah bersabda:

“Barangsiapa yang mati dibunuh karena mempertahankan ahli keluarganya, maka ia mati Syahid.” (HR. Ahmad).

Dan Allah Ta’ala berfirman:

“Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu.” (QS. At-Tahrim: 6).

Sabtu, 04 Maret 2017

Management Resiko

Mari kita terapkan konsep manajemen risiko dalam setiap aspek kegiatan.
1. Tetapkan sasaran dengan jelas, terukur dan terbatas waktunya.
2. Identifikasi hambatan yang akan dapat muncul.
3. Tetapkan risikonya.
4. Ukur dampak dan frekuensi terjadi nya.
5. Susun langkah pengendalian dan mitigasinya.
Semoga lancar dan sukses segala sesuatunya. Aamiin.