Translate

Jumat, 28 April 2017

Sejarah

*_"Mayjen TNI (PURN) ARI SUYONO"_*.

*BUAT MEDIA MAINSTREAM YANG GAGAL FAHAM*.

Dalam *_"SEJARAH dunia"_*, Banyak Manusia yang Tidak Berdosa telah menjadi Korban Pembunuhan secara *_BRUTAL !_*, Diantaranya Oleh :

1) *"Hitler"*
Apakah Anda tahu siapa dia ?!!
Dia adalah *_Seorang Kristen_*, namun *media tidak akan pernah memanggil* dia dengan nama *_TERORIS Kristen_*

2) *"Joseph Stalin disebut sebagai Paman Joe".*
Dia telah *membunuh 20 juta manusia* termasuk 14,5 juta yang mati kelaparan.
Apakah dia seorang *_Muslim_* ??!! *BUKAAAN.... !!!*

3) *"Mao Tse Tsung (Cina)"*
Dia telah membunuh *14-20 juta manusia*.
Apakah dia seorang *_Muslim_* ??!!  *BUKAAAN... !!!*

4) *"Benito Mussolini (Italia)"*
Dia telah membunuh *400 ribu manusia.*
Apakah dia seorang *_Muslim_* ??!!  *BUKAAAN.... !!!*

5) *"Ashoka"* Dalam Pertempuran Kalinga
Dia telah *membunuh 100 ribu manusia.*
Apakah dia seorang *_Muslim_* ??!!  *BUKAAAN* !!!

6) *Embargo* yang dimasukkan oleh *George W Bush di Irak,*
*1/2 juta anak* telah tewas di Irak saja !!!

*Bayangkan !!!*
Mereka diatas *_TIDAK PERNAH disebut TERORIS oleh Media_*

*Mengapa Hari ini sebagian Besar "Non Muslim" Takut dengan mendengar* Kata² *_"JIHAD/جهاد"_*.

*_JIHAD_* adalah kata *Arab* yang berasal dari akar kata bahasa Arab *_"JAHADA/جهد"_* yang berarti *_"BERJUANG"_* atau *_"BERSUNGGUH"_* melawan kejahatan dan ketidak adilan.

Itu tidak berarti *membunuh orang tidak berdosa.*

Perbedaannya adalah kita berdiri *_"MELAWAN KEJAHATAN"_*, Bukan Melakukan kejahatan ".

Anda masih berpikir bahwa: *_Islam adalah masalah ???"_*
Coba *"Renungkan dan Fikir baik² ...."*

1. *Perang Dunia Pertama*, *17 juta orang mati*
(Disebabkan oleh *_NON-MUSLIM_*)

2. *Perang Dunia Kedua*, *50-55 Juta orang mati*
(Disebabkan oleh *_NON-MUSLIM_* )

3. *Bom Atom Nagasaki*,  *200.000 mati*
(Disebabkan oleh *_NON-MUSLIM_* )

4. Perang di *Vietnam,* lebih dari *5 juta orang mati*
(Disebabkan oleh *_NON-MUSLIM_*)

5. Perang di *Bosnia / Kosovo,* Lebih dari *5,00,000 Mati*
(Disebabkan oleh *_NON-MUSLIM_*)

6. Perang di *Irak* (sejauh ini) *12.000.000 kematian*
(Disebabkan oleh *_NON-MUSLIM_*)

7. *Afghanistan, Irak, Palestina, Burma dll.*
(Disebabkan oleh *_NON-MUSLIM_*)

8. Di Kamboja *1975-1979*, hampir *3 juta Kematian*
(disebabkan oleh *_NON-MUSLIM_*).

*_"ORANG MUSLIM BUKANLAH TERORIS DAN TERORIS BUKANLAH ORANG MUSLIM."_*

*TERORIS SESUNGGUHNYA ADALAH APA YANG TELAH DISEBUTKAN DIATAS !.*

*_Hapus Standar Ganda Legalitas Pembunuhan atas nama "TERORIS"_*

🖋Silakan sebarkan sebanyak yang Anda bisa *_Agar UMAT ISLAM tahu !_*

Sabtu, 15 April 2017

Orang Yang Terbaik Menurut Allah

Orang beriman dan beramal shalih

إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أُولَئِكَ هُمْ خَيْرُ الْبَرِيَّةِ

 Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka itu adalah Sebaik-baik makhluk. (QS. Al Bayyinah: 7)

Orang kaya tapi taat kepada Allah Ta’ala

وَوَهَبْنَا لِدَاوُودَ سُلَيْمَانَ نِعْمَ الْعَبْدُ إِنَّهُ أَوَّابٌ

Dan Kami karuniakan kepada Daud, Sulaiman, Dia adalah sebaik- baik hamba. Sesungguhnya Dia Amat taat (kepada Tuhannya). (QS. Shad: 30)

Orang Yang Ditimpa ujian (penyakit, miskin, musibah) tapi Bersabar dan Taat

إِنَّا وَجَدْنَاهُ صَابِرًا نِعْمَ الْعَبْدُ إِنَّهُ أَوَّابٌ

Sesungguhnya Kami dapati Dia (Ayyub) seorang yang sabar. Dialah Sebaik-baik hamba. Sesungguhnya Dia Amat taat (kepada Tuhan-nya). (QS. Shad: 44)

Para sahabat nabi dan orang yang mengikuti jejak mereka

كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ

Kalian adalah umat yang terbaik dikeluarkan untuk manusia, memerintahkan yang ma’ruf, mencegah yang munkar, dan beriman kepada Allah. (QS. Ali ‘Imran: 110)

Siapakah umat terbaik dalam ayat ini? Abdullah bin Abbas Radhiallahu ‘Anhumamengatakan: “Mereka adalah para sahabat nabi yang berhijrah bersama Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dari Mekkah ke Madinah.” (Musnad Ahmad No. 2463. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan: hasan. Al Hakim dalam Al Mustadrak No. 6164, katanya: shahih. Disepakati Adz DZahabi)

Imam Ibnu Katsir Rahimahullahmengatakan:

وَالصَّحِيحُ أَنَّ هَذِهِ الْآيَةَ عامةٌ فِي جَمِيعِ الْأُمَّةِ، كُلُّ قَرْن بِحَسْبِهِ، وَخَيْرُ قُرُونِهِمُ الَّذِينَ بُعثَ فِيهِمْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، ثُمَّ الَّذِينَ يَلونهم، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ

Yang benar adalah ayat ini berlaku secara umum bagi semua umat ini (Islam), setiap masing-masing zaman, dan sebaik-baik zaman mereka adalah manusia yang ketika itu pada mereka diutus Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, kemudian yang mengikuti mereka, kemudian yang mengikuti mereka. (Tafsir Al Quran Al ‘Azhim, 2/94)

Demikianlah generasi sahabat, dan kita pun bisa menjadi khairu ummahsebagaimana mereka jika sudah memenuhi syarat-syarat seperti mereka. Imam Ibnu Jarir, meriwayatkan dari Qatadah,  bahwa Umar Radhiallahu ‘Anhu berkhutbah ketika haji:

مَنْ سَرَّه أَنْ يَكُونَ مِنْ تِلْكَ الْأُمَّةِ فَلْيؤدّ شَرْط اللَّهِ فِيهَا

Barang siapa yang suka dirinya menjadi seperti umat tersebut maka penuhilah syarat yang Allah tentukan dalam ayat itu.(Tafsir Ath Thabari, 7/102)

Ayat ini diperkuat oleh hadits berikut:

خَيْرُ النَّاسِ قَرْنِي، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ

Sebaik-baiknya manusia adalah zamanku, kemudian setelahnya, kemudian setelahnya.(HR. Bukhari No. 2652)

Tentunya maksud manusia pada zaman nabi adalah manusia yang beriman kepadanya di zamannya, yaitu para sahabatnya. Bukan kaum munafiq dan kaum kafir yang hidup di zamannya.

Paling konsisten terhadap kewajiban

«إِنَّ خِيَارَكُمْ أَحْسَنُكُمْ قَضَاءً»

Sesungguhnya yang terbaik di antara kamu adalah yang paling bagus qadha-nya. (HR. Bukhari No. 2305, Muslim No. 1601, dari Abu Hurairah)

Maksud “qadha” adalah yang  paling konsisten menepati kebenaran yang wajibkan kepadanya. (Ta’liq Mushthafa Al Bugha, 2/809)

Terbaik pada masa jahiliyah dan Islam

«فَخِيَارُكُمْ فِي الجَاهِلِيَّةِ خِيَارُكُمْ فِي الإِسْلاَمِ إِذَا فَقُهُوا»

Sebaik-baiknya kalian pada masa jahiliyah adalah yang terbaik di antara kalian pada masa Islam, jika mereka paham agama. (HR. Bukhari No. 3384, dari Abu Hurairah)

Paling Bagus Akhlaknya

«إِنَّ مِنْ خِيَارِكُمْ أَحْسَنَكُمْ أَخْلاَقًا»

Sesungguhnya  yang terbaik di antara kalian adalah yang terbaik akhlaknya. (HR. Bukhari No. 3559, dari Ibnu Umar, Muslim No. 2321, dari Ibnu Amr. Ini lafaz Bukhari)

Mempelajari Al Quran dan Mengajarkannya

«خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ القُرْآنَ وَعَلَّمَهُ»

Sebaik-baiknya kalian adalah yang mempelajari Al Quran dan mengajarkannya. (HR. Bukhari No. 5027, dari Utsman)

Manusia yang panjang umur dan amalnya semakin baik

” أَلَا أُنَبِّئُكُمْ بِخَيْرِكُمْ؟ “، قَالُوا: نَعَمْ يَا رَسُولَ اللهِ. قَالَ: ” خِيَارُكُمْ أَطْوَلُكُمْ أَعْمَارًا، وَأَحْسَنُكُمْ أَعْمَالًا ”

Maukah aku tunjukkan manusia terbaik di antara kalian? Mereka menjawab: “Ya, wahai Rasulullah.” Beliau bersabda: “Manusia terbaik di antara kamu adalah yang paling panjang usianya dan semakin baik amalnya.” (HR. Ahmad No. 7212, dari Abu Hurairah. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan: shahih lighairih. Al Hakim, Al Mustadrak No. 1255, katanya: shahih sesuai syarat Syaikhan (Bukhari-Muslim))

Manusia yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya

وَخَيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ

Sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.(HR. Ath Thabarani, Al Mu’jam Al AwsathNo. 5787. Al Qudha’i, Musnad Syihab No. 129. Dihasankan Syaikh Al Albani. Lihat Shahihul Jami’ No. 6662)

Manusia yang paling  tenang, khusyu, dan tuma’ninah  ketika shalat

«خِيَارُكُمْ أَلْيَنُكُمْ مَنَاكِبَ فِي الصَّلَاة»

Sebaik-baiknya kamu adalah yang paling lentur bahunya ketika shalat. (HR. Abu Daud No. 672. Dishahihkan oleh Syaikh Al Albani. Lihat Shahih wa Dhaif Sunan Abi Daud No. 672)

Maksud hadits ini adalah mereka yang shalatnya tenang, tuma’ninah, khusyu, tidak menoleh, dan tidak mengganggu  bahu saudaranya. (Imam Al Khathabi, Ma’alimus Sunan, 1/184. Lihat juga Imam Al Munawi, Faidhul Qadir, 3/466, Imam Al ‘Aini, Syarh Sunan Abi Daud, 3/221)

Suami yang terbaik sikapnya terhadap istrinya

خيركم لأهله وأنا خيركم لأهلي

Sebaik-baik kamu adalah yang terbaik terhadap istrinya, dan aku yang terbaik terhadap istriku. (HR. At Tirmidzi No. 3895, dari ‘Aisyah. Imam At Tirmidzi berkata: hasan shahih. Imam Ibnu Majah No. 1977, dari Ibnu Abbas, Al Baihaqi, As Sunan Al Kubra No. 15699, Ibnu Hibban No. 4177. Dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahihul Jami’ No. 3314)

Manusia yang tidak suka mengusik dan menyakiti saudaranya

قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ، أَيُّ الإِسْلاَمِ أَفْضَلُ؟ قَالَ: «مَنْ سَلِمَ المُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ، وَيَدِهِ»

Mereka bertanya: Wahai Rasulullah, Islam apakah yang paling utama? Beliau bersabda: “Yaitu orang yang muslim lainnya aman dari lisan dan tangannya.”(HR. Bukhari No. 11, Muslim No. 42, dari Abu Musa Al Asy’ari)

Wallahu A’lam.

Jumat, 14 April 2017

Apa Yang Kau Cari-dr.Arajs

Saudaraku.....
jadilah manusia tanpa identitas....
Dimana pun kita berada....
nama dan pengakuan orang jangan membuat kita terganggu, tapi
Jadilah diri kita sebagai seorang hamba,
jika mereka memanggil dan memperlakukan kita dengan  semaunya mereka,
Dengan menghina dan yang menyakitkan.....
Semua itu akan sirna ....
Disaat kita memposisikan diri seorang hamba....
yang senantiasa menginggat Allah dan rindu akan Allah,
kemanapun kita berada,cukuplah Allah yang memperhatikan kita dan menghibur kita....
Karena kita hidup hanya untuk mengabdi kepada-Nya.....aamiin, in shaa Allah,
mks (Dr.Arajs 15 April 2017)

Minggu, 09 April 2017

Persaudaraan dalam Islam

Suatu hari, Khalifah Umar sedang duduk di bawah pohon kurma dekat Masjid Nabawi. Di sekelilingnya, para sahabat sedang asyik mendiskusikan sesuatu.
Tiba-tiba datanglah 3 orang pemuda. Dua pemuda memegangi seorang pemuda lusuh yang diapit oleh mereka.

Ketika sudah berhadapan dengan Umar, kedua pemuda yang ternyata kakak beradik itu berkata :
"Tegakkanlah keadilan untuk kami, wahai Amirul Mukminin!"

"Qishashlah pembunuh ayah kami sebagai had atas kejahatan pemuda ini !".

Umar segera bangkit dan berkata :
"Bertakwalah kepada Allah, benarkah engkau membunuh ayah mereka, wahai anak muda?"

Pemuda lusuh itu menunduk sesal dan berkata :
"Benar, wahai Amirul Mukminin."

"Ceritakanlah kepada kami kejadiannya.", tukas Umar.

Pemuda lusuh itu kemudian memulai ceritanya :

"Aku datang dari pedalaman yang jauh, kaumku memercayakan aku untuk suatu urusan muammalah untuk kuselesaikan di kota ini. Sesampainya aku di kota ini, ku ikat untaku pada sebuah pohon kurma lalu kutinggalkan dia (unta). Begitu kembali, aku sangat terkejut melihat seorang laki-laki tua sedang menyembelih untaku, rupanya untaku terlepas dan merusak kebun yang menjadi milik laki-laki tua itu. Sungguh, aku sangat marah, segera ku cabut pedangku dan kubunuh ia (lelaki tua tadi). Ternyata ia adalah ayah dari kedua pemuda ini."

"Wahai, Amirul Mukminin, kau telah mendengar ceritanya, kami bisa mendatangkan saksi untuk itu.", sambung pemuda yang ayahnya terbunuh.

"Tegakkanlah had Allah atasnya!" timpal yang lain.

Umar tertegun dan bimbang mendengar cerita si pemuda lusuh.

"Sesungguhnya yang kalian tuntut ini pemuda shalih lagi baik budinya. Dia membunuh ayah kalian karena khilaf kemarahan sesaat", ujarnya.

"Izinkan aku, meminta kalian berdua memaafkannya dan akulah yang akan membayarkan diyat (tebusan) atas kematian ayahmu", lanjut Umar.

"Maaf Amirul Mukminin," sergah kedua pemuda masih dengan mata marah menyala,

"Kami sangat menyayangi ayah kami, dan kami tidak akan ridha jika jiwa belum dibalas dengan jiwa".

Umar semakin bimbang, di hatinya telah tumbuh simpati kepada si pemuda lusuh yang dinilainya amanah, jujur, dan bertanggung jawab.

Tiba-tiba si pemuda lusuh berkata :
"Wahai Amirul Mukminin, tegakkanlah hukum Allah, laksanakanlah qishash atasku. Aku ridha dengan ketentuan Allah", ujarnya dengan tegas.

"Namun, izinkan aku menyelesaikan dulu urusan kaumku. Berilah aku tangguh 3 hari. Aku akan kembali untuk diqishash".

"Mana bisa begitu?", ujar kedua pemuda yang ayahnya terbunuh.

"Nak, tak punyakah kau kerabat atau kenalan untuk mengurus urusanmu?", tanya Umar.

"Sayangnya tidak ada, Amirul Mukminin".
"Bagaimana pendapatmu jika aku mati membawa hutang pertanggung jawaban kaumku bersamaku?", pemuda lusuh balik bertanya kepada Umar.

"Baik, aku akan memberimu waktu tiga hari
. Tapi harus ada yang mau menjaminmu, agar kamu kembali untuk menepati janji." kata Umar.

"Aku tidak memiliki seorang kerabatpun di sini. Hanya Allah, hanya Allah-lah penjaminku wahai orang-orang beriman", rajuknya.

Tiba-tiba dari belakang kerumunan terdengar suara lantang :
"Jadikan aku penjaminnya, wahai Amirul Mukminin".

Ternyata Salman al-Farisi yang berkata.

"Salman?" hardik Umar marah.
"Kau belum mengenal pemuda ini, Demi Allah, jangan main-main dengan urusan ini".

"Perkenalanku dengannya sama dengan perkenalanmu dengannya, yaa, Umar. Dan aku mempercayainya sebagaimana engkau percaya padanya", jawab Salman tenang.

Akhirnya dengan berat hati, Umar mengizinkan Salman menjadi penjamin si pemuda lusuh. Pemuda itu pun pergi mengurus urusannya.

Hari pertama berakhir tanpa ada tanda-tanda kedatangan si pemuda lusuh. Begitupun hari kedua. Orang-orang mulai bertanya-tanya apakah si pemuda akan kembali. Karena mudah saja jika si pemuda itu menghilang ke negeri yang jauh.

Hari ketiga pun tiba. Orang-orang mulai meragukan kedatangan si pemuda, dan mereka mulai mengkhawatirkan nasib Salman, salah satu sahabat Rasulullah S.A.W. yang paling utama.

Matahari hampir tenggelam, hari mulai berakhir, orang-orang berkumpul untuk menunggu kedatangan si pemuda lusuh. Umar berjalan mondar-mandir menunjukkan kegelisahannya. Kedua pemuda yang menjadi penggugat kecewa karena keingkaran janji si pemuda lusuh.

Akhirnya tiba waktunya penqishashan. Salman dengan tenang dan penuh ketawakkalan berjalan menuju tempat eksekusi. Hadirin mulai terisak, karena menyaksikan orang hebat seperti Salman akan dikorbankan.

Tiba-tiba di kejauhan ada sesosok bayangan berlari terseok-seok, jatuh, bangkit, kembali jatuh, lalu bangkit kembali.

”Itu dia!” teriak Umar.
“Dia datang menepati janjinya!”.

Dengan tubuhnya bersimbah peluh dan nafas tersengal-sengal, si pemuda itu ambruk di pangkuan Umar.

”Hh..hh.. maafkan.. maafkan.. aku, wahai Amirul Mukminin..” ujarnya dengan susah payah,
“Tak kukira... urusan kaumku... menyita... banyak... waktu...”.
”Kupacu... tungganganku... tanpa henti, hingga... ia sekarat di gurun... Terpaksa... kutinggalkan... lalu aku berlari dari sana..”

”Demi Allah”, ujar Umar menenanginya dan memberinya minum,

“Mengapa kau susah payah kembali? Padahal kau bisa saja kabur dan menghilang?” tanya Umar.

”Aku kembali agar jangan sampai ada yang mengatakan... di kalangan Muslimin... tak ada lagi ksatria... menepati janji...” jawab si pemuda lusuh sambil tersenyum.

Mata Umar berkaca-kaca, sambil menahan haru, lalu ia bertanya :
“Lalu kau, Salman, mengapa mau- maunya kau menjamin orang yang baru saja kau kenal?"

Kemudian Salman menjawab :
" Agar jangan sampai dikatakan, dikalangan Muslimin, tidak ada lagi rasa saling percaya dan mau menanggung beban saudaranya”.

Hadirin mulai banyak yang menahan tangis haru dengan kejadian itu.

”Allahu Akbar!”, Tiba-tiba kedua pemuda penggugat berteriak.

“Saksikanlah wahai kaum Muslimin, bahwa kami telah memaafkan saudara kami itu”.

Semua orang tersentak kaget.

“Kalian...” ujar Umar.
“Apa maksudnya ini? Mengapa kalian..?” Umar semakin haru.

Kemudian dua pemuda menjawab dengan membahana :
”Agar jangan sampai dikatakan, di kalangan Muslimin tidak ada lagi orang yang mau memberi maaf dan sayang kepada saudaranya”.

”Allahu Akbar!” teriak hadirin.

Pecahlah tangis bahagia, haru dan sukacita oleh semua orang.
MasyaAllah..., saya bangga menjadi muslim bersama kita ksatria-ksatria muslim yang memuliakan al islam dengan berbagi pesan nasehatnya untuk berada dijalan-Nya..
Allahu Akbar…!.maaf dan mks

Selasa, 04 April 2017

Generasi Qur'ani

Saudaraku...
Marilah kita evaluasi diri....
Sejauh mana kehidupan yang kita jalani,hingga saat ini...
Sejauh mana kita gunakan agama/Al-Qur'an sebagai pedoman dan aturan dalam kehidupan kita......
Tanpa sadar.....agama sudah jauh dari diri kita.....
Hampir semua profesi, semua strata lapisan sosial-ekonomi.......nyaris belum mampu menampakkan sosok pribadi Qur'ani...
Sehingga sangat wajar......
kwantitas muslim tidak mampu menunjukkan perannya...
Saudaraku.....
Yakinlah.....
Hanya Al-Qur'an yang akan menjadikan kita mulia di hadapan Allah dan manusia....
Karena Al-Qur'an, manusia dan alam semesta,di ciptakan oleh satu Dzat yang sama.....
Yaitu Allah....
Saudaraku....
Marilah kita sadari kenyataan ini,
Dengan kembali kepada Al-Qur'an dan sunnah Rasulullah saw....
Kita akan bisa menjadi Generasi yang terbaik,bangsa terbaik..
Dan menghasilkan generasi Qur'ani....
Generasi yang terbaik yang ada di muka bumi ini....aamiin,maaf dan Mks (Dr.Arajs)

Minggu, 02 April 2017

Profesi Anak Yang Ideal

Banyak yang ingin tahu bagiamana Zakir Naik yang merupakan da’i Islam Internasioanl yang menguasai kitab suci berbagai agama itu dalam mendidik anak-anaknya. Da’i yang ceramahnya selalu dihadiri ribuan bahkan pernah jutaan orang dan menjadi sebab hidayah bagi banyak sekali manusia ini pernah menjawabnya langsung dalam sebuah forum di Malaysia. Dan ternyata anak-anak beliau hafal Al-Quran dan menguasai sabuk hitam  beladiri sejak kecil !.

Ada seorang siswi bertanya kepada Dr Zakir Naik tentang bagaimana mendidik anak-anaknya sehingga bisa menjadi penceramah internasional.

“Bagaimana kau membesarkan putrimu menjadi penceramah internasional yang sukses sedangkan wanita dianggap lemah dan rapuh? Terima kasih,” kata seorang siswi Sekolah Permata Insan.

Jawaban Dr Zakir Naik

Yang aku pahami dari pertanyaanmu, “Bagaimana kau membuat putrimu menjadi penceramah sukses sehingga dia bisa berceramah di depan publik?”

Merupakan kewajiban setiap muslim untuk berdakwah. Menurut Surat Al Ashr,

وَالْعَصْرِ . إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ . إِلَّا الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ

“Demi masa. Sesungguhnya setiap manusia berada dalam kerugian, kecuali orang yang beriman, mengerjakan amal shalih dan saling menasehati dalam kebenaran derta menasehati dalam kesabaran” (QS. Al Ashr: 1-3)

Minimal ada empat syarat yang diperlukan manusia manapun untuk bisa masuk surga. Yang pertama adalah iman, yang kedua adalah amal shalih, yang ketiga menasehati supaya mentaati kebenaran atau berdakwah, yang keempat menasehati supaya bersabar.

Jadi menurut surat Al Ashr, ada empat syarat yang harus kau penuhi untuk masuk surga. Mungkin kau muslim yang baik, shalat lima waktu, puasa Ramadhan dan berhaji, tapi jika kau tidak melakukan dakwah, kau tidak akan masuk surga.

Jadi setiap muslim harus menjadi dai paruh waktu (part time). Ini wajib.

Lebih jauh Allah berfirman dalam surat Ali Imran ayat 104.

وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, mereka itulang orang-orang yang beruntung” (QS. Ali Imran: 104)

Di sini Allah berfirman tentang dai penuh waktu (full time). Sebagaimana ada dokter penuh waktu, insinyur, pengacara, pebisnis. Berapa banyak dai penuh waktu yang ada? Merekalah orang yang beruntung.

Kau tahu aku, aku kuliah kedokteran. Menurutku dokter adalah profesi terbaik di dunia. Tapi setelah bertemu Syaikh Ahmed Deedat, aku menyadari bahwa dai adalah profesi yang lebih baik.

Tentang pertanyaanmu, aku akan menjadikan anak-anakku baik laki-laki maupun perempuan menjadi dai. Sebab itu adalah profesi terbaik. Inilah profesi para Nabi. Dan ketika aku mendirikan sekolah di Bombay, ini adalah edukasi dunia dan akhirat. Ketika anak-anak bergabung dengan sekolah ini, kami memberikan pendidikan untuk dunia dan akhirat.

Ketika anak-anak bergabung dengan sekolah ini pada usia 2,5 tahun, kami mengajari mereka bahasa Inggris dan bahasa Arab di Playgroup. Ketika kelas 5 SD, mereka telah paham Al Quran.

Mereka yang memilih hifz, menjadi hafizh saat kelas 5 SD. Ketika mereka kelas 9 atau 10, mereka bisa menerjemahkan sebagian besar Al Quran.

Kebugaran fisik juga perlu. Ketika kelas 5 atau 6 mereka wajib mendapatkan sabuk hitam bela diri.

Ketiga anakku, masya Allah, semuanya hafal Quran. Mereka pemegang sabuk hitam dalam bela diri. Alhamdulillah.

Mereka hafizh Quran, bisa berbahasa Inggris dan kami mengajari mereka bicara di depan publik sejak usia empat tahun. Jadi sejak balita kami mengajari mereka berbicara di depan audiens. Jadi ketika anak-anak kami usia lima, enam dan tujuh tahun, kau bisa menyaksikan mereka di Peace TV berbicara di hadapan ribuan orang.

Lebih lengkapnya, silahkan simak video berikut ini: https://www.youtube.com/watch?v=-nNrwD2vOA4

(Bersama Dakwah)