Translate

Minggu, 20 Agustus 2017

6 Amalan Pembuka Pintu Rezeki

*6 Amalan Pembuka Pintu Rezeki*

Muhammad Abduh Tuasikal, MSc March 18, 2016 Amalan Leave a comment 47,081 Views

    

*Coba amalkan 6 amalan berikut ini, moga Allah bukakan pintu rezeki yang banyak bagi kita*.

 

*Pertama: Istighfar*

Allah Ta’ala berfirman,

فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا (10) يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا (11) وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَارًا (12)

“Maka aku katakan kepada mereka: ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” (QS. Nuh: 10-12)

Terdapat sebuah atsar dari *Hasan Al Bashri rahimahullah* yang menunjukkan bagaimana faedah istighfar yang luar biasa.

أَنَّ رَجُلًا شَكَى إِلَيْهِ الْجَدْب فَقَالَ اِسْتَغْفِرْ اللَّه ، وَشَكَى إِلَيْهِ آخَر الْفَقْر فَقَالَ اِسْتَغْفِرْ اللَّه ، وَشَكَى إِلَيْهِ آخَر جَفَاف بُسْتَانه فَقَالَ اِسْتَغْفِرْ اللَّه ، وَشَكَى إِلَيْهِ آخَر عَدَم الْوَلَد فَقَالَ اِسْتَغْفِرْ اللَّه ، ثُمَّ تَلَا عَلَيْهِمْ هَذِهِ الْآيَة

“Sesungguhnya seseorang pernah mengadukan kepada Al-Hasan tentang musim paceklik yang terjadi. Lalu Al-Hasan menasehatkan, “Beristigfarlah (mohon ampunlah) kepada Allah”.

Kemudian orang lain mengadu lagi kepada beliau tentang kemiskinannya. Lalu Al-Hasan menasehatkan, “Beristigfarlah (mohon ampunlah) kepada Allah”.

Kemudian ada orang lain mengadu lagi kepada beliau tentang kekeringan pada lahan (kebunnya). Lalu Al-Hasan menasehatkan, “Beristigfarlah (mohon ampunlah) kepada Allah”.

Kemudian ada orang lain mengadu lagi kepada beliau karena sampai waktu itu belum memiliki anak. Lalu Al-Hasan menasehatkan, “Beristigfarlah (mohon ampunlah) kepada Allah”.

Kemudian setelah itu Al-Hasan Al-Bashri membacakan surat Nuh di atas. (Riwayat ini disebutkan oleh Al-Hafidz Ibnu Hajar di Fath Al-Bari, 11: 98)

 

*Kedua: Menjalin silaturahim*

Silaturahim adalah menjalin hubungan dengan kerabat yang pernah putus atau terus menjalin yang telah selama ini ada.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِى رِزْقِهِ ، وَأَنْ يُنْسَأَ لَهُ فِى أَثَرِهِ ، فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ

“Siapa yang suka dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya hendaklah dia menyambung silaturahim.” (HR. Bukhari no. 5985 dan Muslim no. 2557).

Kata Imam Nawawi dilapangkan rezeki adalah diluaskan atau diperbanyak rezekinya. Juga bisa maksudnya adalah Allah berkahi rezekinya. (Syarh Shahih Muslim, 16: 104)

Ibnu Hajar dalam Al-Fath menjelaskan, “Silaturahmi dimaksudkan untuk kerabat, yaitu yang punya hubungan nasab, baik saling mewarisi ataukah tidak, begitu pula masih ada hubungan mahrom ataukah tidak.”

 

*Ketiga: Memperbanyak sedekah*

Allah Ta’ala berfirman,

قُلْ إِنَّ رَبِّي يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ وَيَقْدِرُ لَهُ وَمَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُ وَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ

“Katakanlah: “Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya).” Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rezki yang sebaik-baiknya.” (QS. Saba’: 39)

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ

“Sedekah tidaklah mengurangi harta.” (HR. Muslim, no. 2588)

Makna hadits di atas sebagaimana dijelaskan oleh Yahya bin Syarf An Nawawi rahimahullah ada dua penafsiran:

Harta tersebut akan diberkahi dan akan dihilangkan berbagai dampak bahaya padanya. Kekurangan harta tersebut akan ditutup dengan keberkahannya. Secara inderawi dan realita bisa dirasakan.Walaupun secara bentuk harta tersebut berkurang, namun kekurangan tadi akan ditutup dengan pahala di sisi Allah dan akan terus ditambah dengan kelipatan yang amat banyak. (Syarh Shahih Muslim, 16: 128)

 

*Keempat: Bertakwa pada Allah*

Allah Ta’ala berfirman,

وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا , وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ

“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan Mengadakan baginya jalan keluar, dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. dan Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.” (QS. Ath-Thalaq: 2-3)

Ibnu Taimiyah rahimahullah memberikan kita penjelasan menarik mengenai pengertian takwa. Beliau rahimahullah berkata,

“Takwa adalah seseorang beramal ketaatan pada Allah atas cahaya (petunjuk) dari Allah karena mengharap rahmat-Nya dan ia meninggalkan maksiat karena cahaya (petunjuk) dari Allah karena takut akan siksa-Nya. Tidaklah seseorang dikatakan mendekatkan  diri pada Allah selain dengan menjalankan kewajiban yang Allah tetapkan dan menunaikan hal-hal yang sunnah. Allah Ta’ala berfirman,

وَمَا تَقَرَّبَ إِلَىَّ عَبْدِى بِشَىْءٍ أَحَبَّ إِلَىَّ مِمَّا افْتَرَضْتُ عَلَيْهِ ، وَمَا يَزَالُ عَبْدِى يَتَقَرَّبُ إِلَىَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ

“Tidaklah seorang hamba mendekatkan diri pada-Ku dengan amalan wajib yang Aku cintai. Dan hamba-Ku senantiasa mendekatkan diri pada-Ku dengan amalan sunnah hingga Aku mencintainya.” Inilah hadits shahih yang disebut dengan hadits qudsi diriwayatkan oleh Imam Bukhari.” (Majmu’ Al-Fatawa, 10: 433)

 

*Kelima: Melakukan haji dan umrah*

Dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

تَابِعُوا بَيْنَ الْحَجِّ وَالْعُمْرَةِ فَإِنَّهُمَا يَنْفِيَانِ الْفَقْرَ وَالذُّنُوبَ كَمَا يَنْفِى الْكِيرُ خَبَثَ الْحَدِيدِ

“Ikutkanlah umrah kepada haji, karena keduanya menghilangkan kemiskinan dan dosa-dosa sebagaimana pembakaran menghilangkan karat pada besi, emas, dan perak.” (HR. An-Nasai no. 2631, Tirmidzi no. 810, Ahmad 1: 387. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan)

 

*Keenam: Memperbanyak doa minta rezeki*

Doa yang diajarkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, dari hadits Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha, ia menyatakan:

Setiap Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan shalat Shubuh, setelah salam, beliau membaca do’a berikut,

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًا

Allahumma innii as-aluka ‘ilman naafi’a, wa rizqon thoyyibaa, wa ‘amalan mutaqobbalaa.

Artinya:

“Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat (bagi diriku dan orang lain), rizki yang halal dan amal yang diterima (di sisi-Mu dan mendapatkan ganjaran yang baik).” (HR. Ibnu Majah, no. 925 dan Ahmad 6: 305, 322. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini shahih)

Juga do’a lainnya dari hadits ‘Ali, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengajarkan doa berikut,

اللَّهُمَّ اكْفِنِى بِحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَأَغْنِنِى بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ

Allahumak-finii bi halaalika ‘an haroomik, wa agh-niniy bi fadhlika ‘amman siwaak.

Artinya:

“Ya Allah cukupkanlah aku dengan yang halal dan jauhkanlah aku dari yang haram, dan cukupkanlah aku dengan karunia-Mu dari bergantung pada selain-Mu.” (HR. Tirmidzi no. 3563. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan)

 

Yang Jelas: Jangan Sampai Tempuh Cara yang Haram

Dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ رُوْحَ القُدُسِ نَفَثَ فِي رَوْعِي إِنَّ نَفْسًا لاَ تَمُوْتَ حَتَّى تَسْتَكْمِلَ رِزْقُهَا ، فَاتَّقُوْا اللهَ وَأَجْمِلُوْا فِي الطَّلَبِ ، وَلاَ يَحْمِلَنَّكُمْ اِسْتَبْطَاءَ الرِّزْقُ أَنْ تَطْلُبُوْهُ بِمَعَاصِي اللهَ ؛ فَإِنَّ اللهَ لاَ يُدْرِكُ مَا عِنْدَهُ إِلاَّ بِطَاعَتِهِ

“Sesungguhnya ruh qudus (Jibril), telah membisikkan ke dalam batinku bahwa setiap jiwa tidak akan mati sampai sempurna ajalnya dan dia habiskan semua jatah rezekinya. Karena itu, bertakwalah kepada Allah dan perbaguslah cara dalam mengais rezeki. Jangan sampai tertundanya rezeki mendorong kalian untuk mencarinya dengan cara bermaksiat kepada Allah. Karena rezeki di sisi Allah tidak akan diperoleh kecuali dengan taat kepada-Nya.” (HR. Musnad Ibnu Abi Syaibah 8: 129 dan Thabrani dalam Al-Mu’jam Al-Kabir 8: 166, hadits shahih. Lihat Silsilah Al-Ahadits As-Shahihah no. 2866).

Dalam hadits disebutkan bahwa kita diperintah untuk mencari rezeki dengan cara yang baik atau diperintahkan untuk “ajmilu fit tholab”. Apa maksudnya?

Janganlah berputus asa ketika belum mendapatkan rezeki yang halal sehingga menempuh cara dengan maksiat pada Allah. Jangan sampai kita berucap, “Rezeki yang halal, mengapa sulit sekali untuk datang?”Jangan sampai engkau mencelakakan dirimu untuk sekedar meraih rezeki.

Intinya karena tidak sabar. Seandainya mau bersabar mencari rezeki, tetap Allah beri karena jatah rezeki yang halal sudah ada. Coba renungkan perkataan Ibnu ‘Abbas berikut ini. Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata,

ما من مؤمن ولا فاجر إلا وقد كتب الله تعالى له رزقه من الحلال فان صبر حتى يأتيه آتاه الله تعالى وإن جزع فتناول شيئا من الحرام نقصه الله من رزقه الحلال

“Seorang mukmin dan seorang fajir (yang gemar maksiat) sudah ditetapkan rezeki baginya dari yang halal. Jika ia mau bersabar hingga rezeki itu diberi, niscaya Allah akan memberinya. Namun jika ia tidak sabar lantas ia tempuh cara yang haram, niscaya Allah akan mengurangi jatah rezeki halal untuknya.” (Hilyah Al-Auliya’, 1: 326)

Semoga bermanfaat.

Sumber : https://rumaysho.com/13115-6-amalan-pembuka-pintu-rezeki.html

Jumat, 18 Agustus 2017

Bukti Cinta Kepada Allah

Bukti Cinta Kpd Allah
Saudaraku...
Jangan sampai engkau jadikan hubungan kita dengan Allah seperti hubungan kita dengan mobil Ambulance,
kita hanya menghubunginya saat darurat saja.

Akan tetapi,
Jadikanlah hati kita selalu bergantung kepada Allah, baik saat darurat maupun saat lapang.. Ingatlah selalu kepada-Nya, baik saat sedih maupun saat bahagia.

Sungguh, ingat kepada Allah dan dekat dengan-Nya adalah sumber kebahagian.. sebagaimana dekat dengan orang-orang yang kita cintai,akan mendatangkan kebahagiaan.

Jika dengan mendekat kepada Allah belum menjadikan kita bahagia, berarti kita sebenarnya belum mencintai Allah.. Cintailah Allah sepenuh hati, niscaya akan datang kebahagiaan hakiki yg tiada tara.

Dan buktikan cinta itu dengan MENTAATI semua yang datang dari utusan-Nya Muhammad shallallahu alaihi wasallam, sebagaimana firman-Nya (yang artinya):

"Katakanlah: jika kalian MENCINTAI Allah, maka ikutilah aku, niscaya Allah akan mencintai kalian dan mengampuni dosa² kalian". [Alu Imran: 31].maaf dan mks-dr.Arajs

Senin, 14 Agustus 2017

Solusi Sukses Untuk Orang Muslim

Solusi Sukses Untuk Orang Muslim/Taqwa
Sifat Rachman Allah diberikan ke seluruh alam (Muslim dan non Muslim)
Sifat Rachim Allah hanya di berikan pada orang Muslim
Sifat Rahim Allah meliputi rachman Allah
Untuk itu....fokuslah pada Sifat Rachim Allah
Dan untuk merebut Rachim Allah, hanya ada satu jalan
"Ikuti Aturan Allah ( Qur'an ) dan ikuti Rasulullah ( sunnahnya)"
Itu berarti fokus pada akherat....
Jadi,pada saat kita fokus akherat.....
Maka in shaa Allah, kebahagiaan di akherat kita dapatkan dan otomatis kebahagiaan di dunia juga kita dapatkan.
Tapi kalau orang muslim fokus di dunia( Rachman Allah),maka kebahagiaan dunia belum tentu di dapatkan,apalagi urusan akherat, in shaa Allah tidak akan di dapatkan pula.....
Maka kita akan menjadi orang yang merugi....
Begitu sayangnya Allah terhadap orang muslim/ ber-Taqwa,
Untuk itu jangan sia siakan dan jangan salah strategi.....maaf dan mkz

Selasa, 08 Agustus 2017

Medsos

Saudaraku....
Janganlah kita menjadi manusia yang terlena,
Walaupun terlena dengan membaca Wa/medsos yang bersifat tausiyah atau meng share tausiyah ke saudara kita...
Karena hal itu akan banyak membuat kita terlena dan tidak sadar dengan keberadaan kita sebenarnya di hadapan Allah....
Sudahkah diri kita berkwalitas?
Waktu banyak terbuang di medsos
Kita membaca Wa atau meng share ke Wa,ada konsekwensi yang harus kita fahami.....
Spt dalam Qs.As-Shaaf(61):2-3
Allah SWT berfirman:

يٰٓأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لِمَ تَقُولُونَ مَا لَا تَفْعَلُونَ

"Wahai orang-orang yang beriman! Mengapa kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan?"
(QS. As-Saff 61: Ayat 2)
Allah SWT berfirman:

كَبُرَ مَقْتًا عِنْدَ اللَّهِ أَنْ تَقُولُوا مَا لَا تَفْعَلُونَ

"(Itu) sangatlah dibenci di sisi Allah jika kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan."
(QS. As-Saff 61: Ayat 3)

Jadikanlah hidup kita fokus pada 2 hal....
1.senantiasa meneliti ke khilafan diri,sehingga kita senantiasa mensucikan Qalbu kita dengan selalu ber taubat kepada Allah swt
2.menjadikan apa yang Allah berikan pada diri kita, untuk mengurus Agama Allah swt
Karena hanya 2 hal itu, menjadikan Allah mengampuni kita,terbukanya Rachmat,nikmat dan kebahagiaan yang Allah telah janjikan pada kita...
Untuk itu...
Jika membaca medsos....fahami,dan jika benar lakukanlah....
Jika belum faham dan sulit melakukan....maka tahanlah.....
Lalu, bertaubatlah pada Allah dan berdo'alah pada Allah untuk di beri kemudahan melaksanakan dari ilmu yang Allah berikan pada kita....
Jangan jadikan diri menjadi orang munafik...
"Menyampaikan tapi tidak melaksanakan"
Takutlah kita pada Allah,karena Dia Maha Melihat dan Maha Teliti....
Kenapa saya menyampaikan hal di atas...
Pada saat kita baca medsos tanpa di fahami dan berupaya untuk melaksanakan....
Maka Qalbu seseorang...menjadi tertutup....yang bekerja hanya otak depan dan panca indra (mata-telinga,mulut,tangan ,dll)
Karena kerja sistem tidak di ilhami oleh Qalbu...maka...
1.otak
a.merasa puas...
Sehingga terus asyik terpaku pada medsos....
Melupakan kesadaran untuk tanggung jawab...melaksanakan
b.sangat sensitif, jika terdapat perbedaan .....
Karena sering kali. Yang di baca dan di shareing kan bukan dari pembelajaran dan penelitian seseorang tsb
Yang paling menakutkan dampak dari otak....
Berkurangnya kemampuan konsentrasi, khusus nya dalam hal hal kebenaran(ex...sulit khusuk shalat, sabar..
Bekerja kurang pada prioritas...dll)
2.mata.....
Jutaan neuron....menjadi lemah dan Baal dengan kebenaran yang berhubungan kwalitas diri....
Mata lebih asyik pada keinginan untuk mendapat perhatian orang/respon orang?
Sulit untuk intropeksi diri......
Karena yang di perhatikan...di luar dirinya,dll
Maaf....saya lanjutkan lain waktu ya....maaf dan mkz ( dr.Arajs)

Senin, 07 Agustus 2017

Ada Allah

🕌 *ADA ALLAH*

إِذَا أَتعَبَكَ أَلَمُ الدُّنيَا ، فَلَا تَحزَن. فَرُبَّمَا

أَشتَاقَ اللّٰهُ لِسِمَاعِ صَوتَكَ وَأَنتَ تَدعُوهُ.
❄ *Jika sakitnya dunia membuatmu lelah maka janganlah bersedih.*
*Barangkali Allah ingin mendengar Suaramu dalam Doamu.*

                         

لَا تَنتَظِرِ السَّعَادَةَ حَتَّى تَبتَسِمَ.

وَلَكِنِ ابْتَسِمْ حَتَّى تَكُونَ سَعِيدًا.
❄ *Dan Jangan Kau Tunggu Kebahagiaan untuk Tersenyum.*
*Namun Tersenyumlah sehingga Kau Bahagia.*

                         

لِمَاذَا تَطلِقُ التَّفكِير،َ

وَاللّٰهُ وَلِيُّ التَّدبِيرِ.
❄ *Mengapa Kau Berpikir banyak sedangkan Allah adalah Yang Maha Mengatur.*

                          

وَلِمَاذَا القَلقُ مِنَ المَجهُولِ،

وَكُلُّ شَيءٍ عِندَ اللّٰهِ مَعلُومٌ.

لِذَلِكَ اطْمَئِن فَأَنتَ فِي عَينِ اللّٰهِ الحَفِيظِ.
❄ *Mengapa Gundah akan sesuatu yang tidak kita ketahui sedangkan segala sesuatu Allah sudah Tahu.*
*Oleh karena itu Tenanglah karena Engkau selalu berada pada Pengawasan Allah yang maha Menjaga.*

                         

وَقُل بِقَلبِكَ قَبلَ لِسَانَكَ

«فَوَّضتُ أَمرِي إِلَى اللّٰهِ»

طَيَّبَ اللّٰهُ أَيَّامَكُم بِذِكرِهِ.
❄ *Dan Ucapkan dengan Hatimu sebelum dengan Lisanmu.* *Aku Serahkan Segala Urusanku Kepada Allah.*
*Niscaya Allah menjadikan hari-harimu baik karena pasrahmu kepada-Nya.*

و الله المستعان....

Do'a ku Pagi Ini

*DOA DAN MUNAJATKU PAGI INI*

*_Bismillahirrahmanirrahiim_*
```Allahumma shalli alaa  Muhammad wa aali Muhammad.```

Ya Aziz....
Jika Cinta Adalah Ketertawanan..
Tawanlah kami Dengan Cinta-MU..
Agar Tidak Ada Lagi..
Yang Dapat Menawanku Selain ENGKAU..

Ya Rohim.....
Jika Cinta Adalah Pengorbanan..
Tumbuhkan Niat Dari Semua Pengorbanan kami..
Semata-mata Tulus Untuk-MU.. Agar kami Ikhlas Menerima Apapun.. Keputusan-MU..

Ya Robbii....
Jika Rindu Adalah Rasa Sakit..
Yang Tidak Menemukan Muaranya..
Penuhilah Rasa Sakit kami..
Dengan Rindu Kepada-MU..
Dan Jadikan Kematian kami Sebagai.. Muara Pertemuan kami Dengan-MU..

Ya Robbii...
Jika Sayang Adalah Sesuatu Yang Mempesona..
Ikatlah kami Dengan Pesona-MU..
Agar Damai Senantiasa Kurasakan.. Saat Terucap Syukur kami Atas Nikmat Dari-MU..

Ya Alloh....
Jika Kasih Adalah Kebahagiaan....
Yang Tiada Bertepi
Tumbuhkan Kebahagiaan Dalam Hidup kami..
Di saat Kami persembahkan Sesuatu Untuk-MU..

Ya Alloh..........
Hati kami Hanya Cukup Untuk Satu Cinta..
Jika kami Tak Dapat Mengisinya..
Dengan Cinta Kepada-MU..
Kemanakah Wajah kami Hendak kami sembunyikan Dari-MU..

Ya Ar-Rahman.........
Dunia Yang Engkau Bentangkan Begitu Luas..
Bagai Belantara Yang Tak Dapat Kutembus..
Di Malam Yang Gelap Gulita.. Agar Tidak Tersesat Dalam Menapakinya..

Ya Ar-Rahim…….
Berikan Alas Kaki Buat Hamba.. Agar Jalan Yang kami tapaki..
Terasa Nikmat..
Meski Penuh Dengan Bebatuan Runcing dan Duri Yang Tajam..
Hamba Sadar...........

Semua Ini Milik-MU..
Dan Suatu Saat..
Jika ENGKAU Kehendaki Semuanya. Akan Kembali Jua Kepada-MU..

Hamba pasrahkan kehidupan hamba hanya kepada-MU..
Dan hamba Ikhlaskan segala yang telah tercatat dalam kitab diri ini adalah kuasa gerak-MU...

Terimalah penghambaan kami selalu dalam cinta pada-MU dan tak ada rasa cinta yang tumbuh selain rasa mahabbah kepadaMu.

*_Semoga hari ini lebih baik dari hari kemarin.._*
*_Istiqomah selalu dalam TAAT hanya kepada-Nya.._*

Sabtu, 05 Agustus 2017

10 Mutiara yang bakal Hilang

"10 mutiara yang bakal hilang."..._

*- السلام عليكم ورحمة اللّٰه وبركاته .*

*- بسم اللّٰه الرحمن الرحيم .*
   _*• Sewaktu Rasulullah SAW sakit, terlontar satu pertanyaan kepada malaikat Jibril as :*_
   _"Wahai Jibril... apakah kamu akan turun ke bumi setelah aku tiada...?"_
_*Malaikat jibril menjawab :*_
   _"Masih Yaa Rasulullah, aku akan turun ke bumi untuk mengambil 10 Mutiara hidup sepeninggal diri engkau."_
_*Rasulullah saw bertanya lagi :*_
    _“Mutiara apakah yang akan kamu ambil...?"_
_*Malaikat Jibril as jawab :*_   

*- (الأَوَّلُ) أَرْفـَعُ البـَرَكَةَ مِـنَ الأَرْضِ*
   _• "Mutiara pertama yang akan aku ambil dari muka bumi  adalah : *BARAKAH* (Keberkahan)"..._

   *- ( وَالثـََّانىِ) أَرْفَـعُ المَحـَبَّةَ مـِنْ قُلُـوْبِ الخَـلْقِ*
   _• "Mutiara Kedua adalah : *RASA CINTA* (Mahabbah) yang bersemayam dihati manusia.."_

   *- (وَالثـََّالِـثُ) أَرْفَـعُ الشـُّفْـقـَةَ مِنْ قُلُـوْبِ الأَقـاَرِبِ*
   _• "Mutiara Ketiga adalah : *RASA KASIH SAYANG* diantara keluarga (kasih sayang diantara keluarga semakin menipis)."_

   *- (وَالرَّابـِعُ) أَرْفـَعُ العـَدْلَ مِنَ الأُمَراَءِ*
   _• "Mutiara ke empat adalah : *KEADILAN* di hati para pemimpin."_

   *- (وَالخـاَمِسُ) أَرْفَـعُ الحَـياَءَ مـِنَ النِّـساَءِ*
   _• "Mutiara Kelima adalah : *RASA MALU* yang ada dihati para wanita.." (Banyak Berkata, berpenampilan, dan bersikap yang tidak pantas)."_

   *- (وَالسـَّادِسُ) أَرْفَـعُ الصـَّبْرَ مِـنَ الفُقَـراَءِ*
   _• "Mutiara Ke Enam adalah : *RASA SABAR* orang-orang fakir.."_

   *- (وَالسـَّابِـعُ) أَرْفَـعُ الـوَرَعَ وَالزُهْـدَ مِنَ اْلعـُلَمـاَءِ*
   _• "Mutiara Ketujuh adalah : *WARA'* dan *ZUHUD* dari para ulama." (Wara' adalah sangat berhati-hati menjaga diri dari yang syuhbat dan yang haram, sedangkan zuhud itu (Hati) yang tidak mementingkan harta-dunia, kedua-duanya merupakan ciri seorang ulama. Jika wara' dan zuhud telah hilang dari ulama maka nilai jati dirinya tergores)."_

   *- (وَالثََّـامِـنُ) أَرْفَـعُ السَّـخاَءَ مِنَ الأَغْنـِياَءِ*
   _• "Mutiara Kedelapan adalah :  *KEDERMAWANAN* 0rang-0rang kaya.."_

   *- (وَالتـَّاسـِعُ) أَرْفَـعُ القــُرْآنَ*
   _• "Mutiara Kesembilan  adalah : *MENGANGKAT AL-QUR'AN..* (menghilangkan Ruh/ khasiyah al-Qur’an itu sendiri sebagai panduan dalam kehidupan)."_

   *- (العـاَشِـرُ) أَرْفَـعُ الإِيْمـاَنَ*
   _• "Mutiara (yang akan aku ambil dari muka bumi) yang kesepuluh adalah : *IMAN.*_

   _*• Saudaraku, Itulah mutiara² yang paling berharga, bila satu persatu hilang dari masing² kita, maka itu namanya kiamat kecil, tapi bila hilang satu persatu di tengah² seluruh umat manusia, maka itulah awal kiamat besar, 0leh karena itu selagi masih ada nafas kehidupan kita, mari masing² menjaga mutiara yang paling berharga dari kepunahan...*_
*- والله أعلم بالصواب .*
_"Semoga bermanfa'at...aamiin..."_
*- والسلام عليكم ورحمة اللّٰه وبركاته .*

Rezeki

8 JENIS REZEKI DARI ALLOH SWT

*1.Rezeki Yang Telah Dijamin.*

‎وَمَا مِن دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا كُلٌّ فِي كِتَابٍ مُّبِينٍ
"Tidak ada satu makhluk melatapun yang bergerak di atas bumi ini yang tidak dijamin ALLAH rezekinya."
(Surah Hud : 6).

*2. Rezeki Karena Usaha.*

‎وَأَن لَّيْسَ لِلْإِنسَانِ إِلَّا مَا سَعَى
"Tidaklah manusia mendapatkan apa-apa kecuali apa yang dikerjakannya."
(Surah An-Najm : 39).

*3. Rezeki Karena Bersyukur.*

‎لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
"Sesungguhnya jika kamu bersyukur pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu."
(Surah Ibrahim : 7).

*4. Rezeki Tak Terduga.*

‎وَمَن يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجًا( ) وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ
"Barangsiapa yang bertakwa kepada ALLAH nescaya Dia akan menjadikan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya."
(Surah At-Thalaq : 2-3).

*5. Rezeki Karena Istighfar.*

‎فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا ( ) يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُم مِّدْرَارًا
"Beristighfarlah kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, pasti Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan memperbanyak harta.”
(Surah Nuh : 10-11).

*6. Rezeki Karena Menikah.*

‎وَأَنكِحُوا الْأَيَامَىٰ مِنكُمْ وَالصَّالِحِينَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَإِمَائِكُمْ إِن يَكُونُوا فُقَرَاءَ يُغْنِهِمُ اللَّهُ مِن فَضْلِهِ
"Dan nikahkanlah orang-orang yang masih membujang di antara kamu, dan juga orang-orang yang layak dari hamba sahayamu baik laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin, maka ALLAH akan memberikan kecukupan kepada mereka dengan kurnia-Nya."
(Surah An-Nur : 32).

*7. Rezeki Karena Anak.*

‎وَلَا تَقْتُلُوا أَوْلَادَكُمْ خَشْيَةَ إِمْلَاقٍ نَّحْنُ نَرْزُقُهُمْ وَإِيَّاكُمْ
"Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu kerana takut miskin. Kamilah yang akan menanggung rezeki mereka dan juga (rezeki) bagimu.”
(Surah Al-Israa' : 31).

*8. Rezeki Karena Sedekah*

‎مَّن ذَا الَّذِي يُقْرِضُ اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضَاعِفَهُ لَهُ أَضْعَافًا كَثِيرَةً
“Siapakah yang mahu memberi pinjaman kepada ALLAH, pinjaman yang baik (infak & sedekah), maka ALLAH akan melipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipatan yang banyak.”
(Surah Al-Baqarah : 245).