Translate

Jumat, 05 September 2014

Shalat Witir

# Rasulullah tidak pernah meninggalkan sholat witir

Saudaraku seiman, Shalat witir termasuk shalat sunnat paling utama. Ketinggian kedudukannya mengalahkan harga kekayaan termahal yang dimiliki seorang hamba. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ اللَّهَ أَمَدَّكُمْ بِصَلاَةٍ هِيَ خَيْرٌ لَكُمْ مِنْ حُمْرِ النَّعَمِ الْوِتْرُ جَعَلَهُ اللَّهُ لَكُمْ فِيمَا بَيْنَ صَلاَةِ الْعِشَاءِ إِلَى أَنْ يَطْلُعَ الْفَجْرُ 

Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla menambah bagi kalian shalat yang lebih baik bagi kalian ketimbang memiliki onta merah, yaitu shalat witir. Allah Azza wa Jalla meletakkannya antara shalat Isya` sampai terbitnya fajar [HR. at-Tirmidzi]

Ulama telah sepakat bahwa hukumnya sunnah muakkadah (yang ditekankan). Sebab Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah meninggalkannya, walaupun beliau sedang dalam safar (bepergian). Berbeda dengan shalat-shalat sunnat lainnya (selain 2 rakaat sebelum shalat Subuh), beliau tidak mengerjakannya di kala safar. 

Ibnul Qayyim rahimahullah berkata: “Saat safar, beliau sangat memelihara pelaksanaan shalat sunnat Fajar dan witir melebihi seluruh shalat sunnat. Dalam riwayat safar Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, tidak ada yang menyebutkan beliau mengerjakan shalat sunnat rawatib..”[Zâdul Ma’âd/1:315].mks

Tidak ada komentar: