Repost
Renungan :
Renungan Kisah Nyata
Minggu lalu saya kembali Jum’atan di Graha
CIMB Niaga Jalan Sudirman setelah lama sekali
nggak sholat Jum’at di situ… Sehabis meeting
dengan salah satu calon investor di lantai 27,
saya buru2 turun ke masjid karena takutvterlambat..dan bener aja sampai di masjid adzan sudah berkumandang… Karena terlambat saya jadi tidak tau siapa nama Khotibnya saat itu.. sambil mendengarkan khotbah saya melihat Sang Khotib dari layar lebar yg di pasang di luar ruangan utama masjid.. Khotibnya masih muda, tampan, berjenggot namun penampilannya bersih..dari wajahnya saya melihat aura kecerdasan.. tutur katanya lembut namun tegas… dari penampilannya yg menarik tsb..saya jadi penasaran..apa kira2 isi khotbahnya…
Ternyata betul dugaan saya!!!…isi ceramah dan
cara menyampaikannya membuat jamaah larut
dalam keharuan..banyak yg mengucurkan air mata (termasuk saya)..bahkan ada yg sampai tersedu sedan... Weleh2..sampai segitunya ya.. lalu apa sih isi ceramahnya..koq kayaknya amazing bingitzz…
Dengan gaya yg menarik Sang Khotib menceritakan “true story”..seorang anak berumur 10 th namanya Umar..dia anak pengusaha sukses yg kaya raya.. Oleh ayahnya si Umar disekolahkan di SD Internasional paling bergengsi di Jakarta..tentu bisa ditebak, bayarannya sangat mahal..tapi bagi si pengusaha, tentu bukan
masalah..wong uangnya berlimpah… Si ayah
berfikir kalau anaknya harus mendapat bekal
pendidikan terbaik di semua jenjang..agar anaknya kelak menjadi orang yg sukses mengikuti
jejaknya...
Suatu hari isterinya kasih tau kalau Sabtu depan
si ayah diundang menghadiri acara “Father’s Day” di sekolah Umar.. “Waduuuh saya sibuk ma..kamu aja deh yg datang..” begitu ucap si ayah kpd isterinya..bagi dia acara beginian sangat nggak penting..dibanding urusan bisnis besarnya.. Tapi kali ini isterinya marah dan mengancam..sebab sudah kesekian kalinya si ayah nggak pernah mau datang ke acara anaknya..dia malu karena anaknya selalu didampingi ibunya..sedang anak2 yg lain selalu didampingi ayahnya… Nah karena diancam isterinya.. akhirnya si ayah mau hadir meski agak ogah2an..
Father’s day adalah acara yg dikemas khusus dimana anak2 saling unjuk kemampuan di depan
ayah2nya.. Karena ayah si Umar ogah2an maka dia memilih duduk di paling belakang..sementara
para ayah yg lain (terutama yg muda2) berebut duduk di depan agar bisa menyemangati anak2nya yg akan tampil di panggung… Satu persatu anak2 menampilkan bakat dan kebolehannya masing2..ada yg menyanyi..menari..membaca puisi..pantomim..ada pula yg pamerkan lukisannya..dll.. Semua mendapat applause yg gegap gempita dari ayah2 mereka… tibalah giliran si Umar dipanggil gurunya untuk menampilkan kebolehannya..
“Miss, bolehkah saya panggil pak Arief..” tanya si Umar kpd gurunya..pak Arief adalah guru mengaji
untuk kegiatan ekstra kurikuler di sekolah itu…
”Oh boleh..” begitu jawab gurunya..dan pak
Ariefpun dipanggil ke panggung… “Pak Arief,
bolehkah bapak membuka Kitab Suci Al Qur’an
Surat 78 (An-Naba’)” begitu Umar minta kepada
guru ngajinya…”Tentu saja boleh nak..” jawab pak
Arief.. “Tolong bapak perhatikan apakah bacaan
saya ada yg salah..” lalu si Umar mulai melantunkan QS An-Naba’ tanpa membaca
mushafnya (hapalan)..dengan lantunan irama yg
persis seperti bacaan “Syaikh Sudais” (Imam
Besar Masjidil Haram)…
Semua hadirin diam terpaku mendengarkan bacaan si Umar yg mendayu-dayu… termasuk ayah si Umar yg duduk dibelakang…”Stop..kamu telah selesai membaca ayat 1 s/d 5 dengan sempurna.. sekarang coba kamu baca ayat 9..” begitu kata pak Arief yg tiba2 memotong bacaan
Umar… lalu Umarpun membaca ayat 9…”Stop,
coba sekarang baca ayat 21..lalu ayat 33..”
setelah usai Umar membacanya…lalu kata pak
Arief:“Sekarang kamu baca ayat 40 (ayat terakhir)”..si Umarpun membaca ayat ke 40 tsb sampai selesai”... “Subhanallah…kamu hafal
Surat An-Naba’ dengan sempurna nak…” begitu
teriak pak Arief sambil mengucurkan air
matanya…para hadirin yg muslimpun tak kuasa
menahan airmatanya… Lalu pak Arief bertanya
kepada Umar : ”Kenapa kamu memilih menghafal
Al-Qur’an dan membacakannya di acara ini nak, sementara teman2mu unjuk kebolehan yg lain..?”
begitu tanya pak Arief penasaran…
Begini pak guru…waktu saya malas mengaji
dalam mengikuti pelajaran bapak..bapak menegur
saya sambil menyampaikan sabda Rasulullah SAW : ”Siapa yang membaca Al Qur’an, mempelajarinya, dan mengamalkannya, maka
dipakaikan mahkota dari cahaya pada hari kiamat. Cahayanya seperti cahaya matahari dan
kedua orang tuanya dipakaikan dua jubah
(kemuliaan) yang tidak pernah didapatkan di
dunia. Keduanya bertanya, “Mengapa kami
dipakaikan jubah ini?” Dijawab,”Karena kalian
berdua memerintahkan anak kalian untuk
mempelajari Al Qur’an.” (H.R. Al-Hakim)…
“Pak guru..saya ingin mempersembahkan “Jubah
Kemuliaan” kepada ibu dan ayah saya di hadapan
Allah di akherat kelak..sebagai seorang anak yg
berbakti kpd kedua orangnya..” Semua orang
terkesiap dan tdk bisa membendung air matanya
mendengar ucapan anak berumur 10 th tsb…
Ditengah suasana hening tsb..tiba2 terdengan
teriakan “Allahu Akbar..!!” dari seseorang yg lari
dari belakang menuju ke panggung…
Ternyata dia ayah si Umar..yg dengan ter-gopoh2
langsung menubruk sang anak..bersimpuh sambil
memeluk kaki anaknya.. ”Ampuun nak.. maafkan
ayah yg selama ini tidak pernah memperhatikanmu.. tdk pernah mendidikmu
dengan ilmu agama..apalagi mengajarimu
mengaji…” ucap sang ayah sambil menangis di
kaki anaknya…” Ayah menginginkan agar kamu
sukses di dunia nak… ternyata kamu malah
memikirkan “kemuliaan ayah” di akherat kelak…
ayah maluuu nak" ujar sang ayah sambil nangis
ter-sedu2…subhanallah... Sampai disini, saya
melihat di layar Sang Khotib mengusap air matanya yg mulai jatuh… semua jama’ahpun terpana.. dan juga mulai meneteskan airmatanya.. termasuk saya..diantara jama’ahpun bahkan ada yg tidak bisa menyembunyikan suara isak tangisnya...luar biasa haru... Entah apa yg ada dibenak jama’ah yg menangis itu..mungkin ada yg merasa berdosa karena menelantarkan anaknya..mungkin merasa bersalah karena lalai mengajarkan agama kpd anaknya.. mungkin menyesal krn tdk mengajari anaknya mengaji..atau merasa berdosa karena malas membaca Al-Qur’an yg hanya tergeletak di rak
bukunya..dan semua..dengan alasan sibuk urusan
dunia…!!! Saya sendiri menangis karena merasa
lalai dengan urusan akherat..dan lebih sibuk
dengan urusan dunia..padahal saya tau kalau
kehidupan akherat jauh lebih baik dan kekal dari
pada kehidupan dunia yg remeh temeh, sendau
gurau dan sangat singkat ini..seperti firman Allah SWT dalam Q.S. Al-An'Amayat 32:”
"Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh
kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang
yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?”... Astagfirullahal ghofururrohim... hamba mohon ampunan kepada Allah..Yang Maha Pengampun dan Maha Penyayang…
Wallahu ‘alam bissawab.. Semoga bermanfaat..khususnya buat saya dan kita semua yg membacanya.....☝MasyaALLAH
Rabu, 29 Juli 2015
Mahkota Orang Tua
Selasa, 28 Juli 2015
Persahabatan
Imam syafi'i berkata :
"Jika engkau punya teman yg selalu membantumu dalam rangka ketaatan kepada Allah- maka peganglah erat-erat dia, jangan pernah kau melepaskannya.
Karena mencari teman-baik itu susah, tetapi melepaskannya sangat mudah".
Sahabatku luangkanlah waktu sejenak untuk membaca hadits yg mulia berikut ini....!!!.
Diriwayatkan bahwa :
Apabila penghuni Syurga telah masuk ke dalam Syurga, lalu mereka tidak menemukan Sahabat2 mereka yg selalu bersama mereka dahulu di dunia. Mereka bertanya tentang Sahabat mereka kepada Allah swt :
"Yaa Rabb...
Kami tidak melihat Sahabat2 kami yang
sewaktu di dunia shalat bersama kami, puasa bersama kami dan berjuang bersama kami.
"Maka Allah swt berfirman :
"Pergilah ke neraka,
lalu keluarkan Sahabat2mu yg di hatinya ada Iman walaupun hanya sebesar zarrah".(HR. Ibnul Mubarak dalam kitab "Az-Zuhd").
Al-Hasan Al-Bashri berkata :
"Perbanyaklah Sahabat2 mu'minmu, karena mereka memiliki Syafa'at pada hari kiamat".
Ibnul Jauzi pernah berpesan kpd Sahabat2nya sambil menangis :
"Jika kalian tidak menemukan aku nanti di Syurga bersama kalian, maka tolonglah bertanya kepada Allah swt tentang aku :
"Wahai Rabb Kami...
Hamba-Mu fulan,
sewaktu di dunia selalu mengingatkan kami tentang ENGKAU..
Maka masukkanlah dia bersama kami di
Syurga-Mu".
Sahabat2ku fillah,
Mudah-mudahan dengan ini, aku telah mengingatkanmu tentang Allah swt,
Agar aku dapat besertamu kelak di Syurga & Ridho-Nya..
Wahai sahabatku..
Jika kalian tidak menemukan diriku di Syurga, sudilah kiranya sahabat sekalian memanggil namaku dan bertanya pada Allah tentang diriku, dan moga Allah ridha menyelamatkan diriku dan keluargaku dari siksa api neraka.
Yaa Rabb...
ْAku Memohon kepada-Mu.. Karuniakanlah kepadaku Sahabat2 yg selalu mengajakku untuk Tunduk Patuh & Taat Kepada Syariat-Mu..
Kekalkanlah persahabatan kami hingga kami bertemu di Akhirat dengan-Mu...
ﺁﻣﻴﻦ ﻳﺎ ﺭﺏ ﺍﻟﻌﺎﻟﻤﻴ
Hadits Qudsi
HADIST QUDSY
يا ابن آدم لا تخافن من ذي سلطان مادام سلطاني باقياً وسلطاني لا ينفذ أبداً
Wahai anak Adam...
Janganlah engkau takut kepada pemilik kekuasaan, selama kekuasaan-Ku masih ada... dan kekuasaan-Ku tidak akan sirna selamanya...
يا ابن آدم لا تخش من ضيق الرزق وخزائني ملآنة وخزائني لا تنفذ أبداً
Wahai anak Adam...
Janganlah engkau cemaskan sempitnya rezeki, selama perbendaharaan-Ku masih ada... dan perbendaharaan-Ku tidak akan habis selamanya...
يا ابن آدم لا تطلب غيري وأنا لك فإن طلبتني وجدتني، وإن فتني فتك وفاتك الخير
Wahai anak Adam...
Janganlah meminta kepada selain Aku... sementara engkau memiliki Aku...
Jika engkau mencari-Ku, engkau akan menemukan Aku...
Dan jika engkau kehilangan Aku, maka engkau kehilangan seluruh kebaikan...
يا ابن آدم خلقتك للعبادة فلا تلعب، وقسمت لك رزقك فلا تتعب، فإن رضيت بما قسمته لك أرحت قلبك وبدنك، وكنت عندي محموداً، وإن لم ترض بما قسمته لك فوعزتي وجلالي لأسلطن عليك الدنيا تركض فيها ركض الوحوش في البرية ثم لا يكون لك منها إلا ما قسمته لك، وكنت عندي مذموماً
Wahai anak Adam...
Aku ciptakan engkau untuk beribadah, maka janganlah engkau bermain-main...
Dan Aku telah tetapkan bagimu rezekimu, maka janganlah penatkan ragamu...
Jika engkau ridha terhadap pembagian-Ku, maka akan Aku tenangkan jiwa dan ragamu, dan engkau menjadi orang terpandang di sisi-Ku...
Dan jika engkau tidak ridha terhadap pembagian-Ku, maka Demi Kemuliaan dan Keperkasaan-Ku, sungguh akan aku bebankan engkau dengan dunia, engkau terseok-seok laksana hewan melata di permukaan bumi, kemudian engkau tidak akan mendapatkan apa-apa selaian yang telah aku tetapkan, dan engkau menjadi orang tercela di sisi-Ku...
يا ابن آدم خلقت السماوات السبع والأراضين السبع ولم أعي بخلقهن، أيعييني رغيف عيش أسوقه لك بلا تعب ؟
Wahai anak Adam...
Aku ciptakan tujuh langit dan tujuh bumi, dan aku tidak berat menciptakan itu semua...
Lantas apa beratnya bagi-Ku menyediakan roti untuk hidupmu?
يا ابن آدم أنا لم أنس من عصاني فكيف من أطاعني ؟ وأنا رب رحيم وعلى كل شيء قدير
Wahai anak Adam...
Aku tidak lupa kepada orang yang telah bermaksiat kepada-Ku...
Lantas bagaimana mungkin Aku lupa kepada mereka yang ta'at kepada-Ku?
Sedangkan Aku adalah Tuhan Yang Maha Pengasih dan Berkuasa atas segala sesuatu?
ياابن آدم لا تسألني رزق غد كما لم أطالبك بعمل غد .
Wahai anak Adam...
Janganlah engkau minta kepada-Ku rezekimu esok hari...
Sebagaimana Aku tidak menyuruhmu melakukan pekerjaan esok hari...
يا ابن آدم أنا لك محب فبحقي عليك كن لي محباً
Wahai anak Adam...
Aku sungguh mencintaimu...
Maka demi hak-Ku di atasmu, jadilah engkau orang yang cinta kepada-Ku.
Senin, 13 Juli 2015
Ucapan Lebaran Yang Benar
⏩MARI UCAPKAN YANG BENAR
By Ust. Arya Abie adham
Sejalan dengan akan datangnya IDUL FITRI sebentar lagi, sering kita dengar tersebar ucapan:
“MOHON MAAF LAHIR & BATHIN ”.
Seolah-olah saat Idul Fitri hanya khusus dengan ucapan semacam itu.
Sungguh sebuah salah kaprah, karena Idul Fitri bukanlah waktu khusus untuk saling maaf memaafkan.
Memaafkan bisa kapan saja tidak terpaku dihari Idul Fitri. Demikian Rasulullah shalallahu 'alaihi wassalam mengajarkan kita.
Tidak ada satu ayat Qur'an ataupun suatu Hadits yang menunjukkan keharusan mengucapkan “ Mohon Maaf Lahir dan Batin ” disaat-saat Idul Fitri.
Satu lagi, ucapan yang keliru saat Idul Fitri, yakni ucapan :
"MINAL 'AIDIN WAL FAIZIN".
Arti dari ucapan tersebut adalah :
“ Kita kembali dan meraih kemenangan ”
KITA MAU KEMBALI KEMANA ?
Apa pada ketaatan atau kemaksiatan ?
Meraih kemenangan ? Kemenangan apa ? Apakah kita menang melawan bulan Ramadhan sehingga kita bisa kembali berbuat keburukan ?
Satu hal lagi yang mesti dipahami, setiap kali ada yang ucapkan
“ Minal ‘Aidin wal Faizin ”
lantas diikuti dengan kalimat “ Mohon Maaf Lahir dan Batin ”.
Karena mungkin kita MENGIRA artinya adalah kalimat selanjutnya.
Ini sungguh KELIRU luar biasa.
Coba saja sampaikan kalimat itu pada saudara-saudara seiman kita di Pakistan, Turki, Saudi Arabia atau negara-negara lain.... PASTI PADA BENGONG BIN BINGUNG...!! ^^
Sebagaimana diterangkan di atas, dari sisi makna kalimat ini keliru sehingga sudah sepantasnya kita HINDARI.
Ucapan yang lebih baik dan dicontohkan langsung oleh para sahabat Rasulullah SAW, yaitu :
“Taqobbal Allahu minna wa minkum "
( Semoga Allah menerima amalku dan amal kalian )
Jadi lebih baik, ucapan / SMS /BBM kita :
" Selamat Idul Fitri. Taqobbal Allahu minna wa minkum "
( Semoga Allah menerima amalku dan amal kalian )
Semoga risalah ini bermanfaat dan saling berbagi niat untuk meluruskan kekeliruan yang selama ini terjadi...
Silahkan disebarkan.
Baraka Allah fiikum.... ^^
Note :
Untuk kalimat : "Mohon maaf lahir & bathin" bahasa arabnya adalah
AS'ALUKAL AFWAN MINAL DZAHiRAN WAL BATHINIAH.
Taqabbalallahu Minna wa Minkum, Shiyamana wa Shiyamikum wa Ahalahullahu ‘Alaik
(Semoga Allah menerima <amalan> dari kami dan darimu, juga diterima-Nya puasaku dan puasamu sekalian, serta semoga Allah menyempurnakannya)
MINAL AIDIN WAL FAIDZIN agar memiliki arti yg jelas adalah "Ja‘alanallahu Minal Aidin wal Faidzin"
(semoga Allah menjadikan kita bagian dari orang-orang yang kembali <fitrah/suci> & orang-orang yang menang)
Ustadz Arya :
Dari Jubair bin Nufair, ia berkata bahwa jika para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berjumpa dengan hari ‘ied (Idul Fithri atau Idul Adha, pen), satu sama lain saling mengucapkan, “Taqobbalallahu minna wa minka (Semoga Allah menerima amalku dan amal kalian).” Al Hafizh Ibnu Hajar mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan.
[Fathul Bari, Ibnu Hajar Al Asqolani, Darul Ma’rifah, 1379, 2/446.]Semoga bermanfaat😊
Minggu, 12 Juli 2015
Beda Ampunan dan Maaf di sisi Allah
Apa Perbedaan Maghfiroh dan 'Afuw ???
Dalam bahasa Indonesia, maghfiroh biasa diterjemahkan AMPUNAN, sedangkan 'afuw biasa diterjemahkan MAAF.
Namun, dalam bahasa arab, keduanya memiliki makna yang lebih mendalam.
Para ulama, di antaranya Imam Al Ghazhali, menjelaskan bahwa maghfiroh bermakna MENUTUPI, sehingga ketika Allah memberikan maghfiroh-Nya, maka ia menutupi dosa dan kesalahan kita.
Sedangkan 'afuw bermakna MENGHAPUS, sehingga ketika seorang hamba mendapatkan 'afuw, maka ia dihapus dosa dan kesalahannya.
Lebih lanjut, ulama menjelaskan bahwa dosa yang telah mendapat maghfiroh, masih tercatat di buku catatan amal, dan masih akan ditanyakan di Hari Akhir, hanya saja Allah tidak akan menghukum hamba karenanya.
Adapun dosa yang telah mendapat 'afuw, maka ia terhapus dari buku catatan amal hamba, dan tidak lagi ditanyakan di Hari Akhir.
Karena inilah, 'AFUW adalah sesuatu yang lebih kuat, lebih besar, dan lebih baik, dibanding maghfiroh.
Mungkin, karena hikmah inilah, doa yang disunnahkan al Mustofa Muhammad shallallahu 'alayhi wasallam di akhir Ramadhan adalah,
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى
Allahumma innaka 'afuwwun, tuhibbul 'afwa, fa'fu'annii
Ya Allah sesungguhnya Engkau 'Afuww (Maha Pemaaf), menyukai orang yang meminta maaf, maka maafkanlah aku.
(HR. Tirmidzi)
Jumat, 10 Juli 2015
Rokok
R O K O K....
yg bahas langsung rosulullah sendiri looh...
Rasulullah SAW pernah bersabda (maksudnya) :
“Kelak akan datang kaum-kaum di akhir zaman,
mereka suka menyedut asap tembakau dan
mereka berkata: Kami adalah umat Muhammad
padahal mereka bukan umatku dan aku juga
tidak menganggap mereka sebagai umatku,
bahkan mereka adalah orang yang celaka”
Abu Hurairah R.A yang mendengar sabda
tersebut bertanya:
“Bagaimana sejarah tembakau itu tumbuh
wahai Rasulullah?”
Sabda Rasulullah SAW : “
Sesungguhnya setelah Allah menciptakan Adam
dan memerintahkan para malaikat untuk sujud
(tanda penghormatan) kepada Adam, seluruh
malaikat kemudian sujud kepadanya kecuali
iblis. Dia enggan, sombong dan termasuk
Orang-orang yang kafir. Allah bertanya kepada
iblis : Wahai iblis apa yang menyebabkan kamu
tidak mahu sujud ketika Aku memerintahkan
mu? Kata iblis: Aku lebih baik darinya, aku
tercipta dari api sedangkan ia dari tanah. Allah
berfirman: Keluarlah engkau dari syurga,
sesungguhnya engkau
terkutuk dan engkau dilaknat hingga akhir.
Iblis keluar dalam ketakutan hingga terkencing-
kencing. Dari titisan kencing iblis itulah
tumbuh sejenis tumbuhan yang dinamakan
pokok tembakau.” Nabi bersabda lagi : “Allah
memasukkan mereka ke dalam neraka dan
sesungguhnya tembakau adalah tanaman yang
keji”
# Sudah diberitahu. Jika
tidak ingin berubah...anda tanggung dosa
sehingga ke akhirat.
-Ustaz Azhar Idrus-
Merokok adalah senjata Yahudi yang paling
berjaya , nak tahu kenapa ?
Sebabnya :
Mana ada orang hisap rokok bermula
dengan BISMILLAH !
Mana ada selepas habis merokok ucap
ALHAMDULILLAH !
Menyalakan api adalah kesukaan syaitan !
Meletakkan jari di mulut adalah amalan
Yahudi !!
Mengepit 2 jari pada rokok adalah
melambangan salib ! †
#⃣ Sebarkan Demi Islam. Sesungguhnya ini
kebenaran pahit untk ditelan..
Kamis, 09 Juli 2015
Lailatul Qodar
Asm....copas dan bagus utk di baca!!
🌍BimbinganIslam.com
Kamis, 22 Ramadhān 1436 H/09 Juli 2015 M
🌙 Tafsir Surat Al-Qadr Bag. 1
〰〰〰〰〰〰〰〰〰
~ TAFSIR SURAT AL-QADR ~
Ikhwah sekalian, in syā Allāh di pagi hari ini kita semua akan mempelajari beberapa ayat Allāh yang telah Allāh turunkan kepada kita sebagai petunjuk bagi manusia. Dan di bulan yang mulia ini yaitu bulan Al-Qurān (Syahru Al-Qurān Al-Karīm) dan para salaf dahulu mereka apabila datang bulan Ramadhān maka mereka mengkhuskan dan mengkonsentrasikan dirinya untuk mempelajari Al-Qurān, baik dengan cara membaca Al-Qurān itu sendiri maupun juga mempelajari isinya.
Kita berharap apa yang kita akan kita lakukan adalah termasuk usaha untuk menghidupkan Ramadhān ini dengan Al-Qurān Al-Karīm baik dengan membaca maupun mempelajari apa yang ada didalamnya.
Dan materi yang akan kita sampaikan adalah tentang tafsir Surat Al-Qadr, karena mulai sore hari ini kita akan memasuki 10 hari yang terakhir di bulan Ramadhān. Dan diantara sunnah Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam yang telah datang dari Beliau shallallāhu 'alayhi wa sallam bahwasanya pada 10 hari yang terakhir di bulan Ramadhān, Beliau shallallāhu 'alayhi wa sallam melakukan i'tikaf dalam rangka untuk mencari malam Laylatul Qadr.
Oleh karena itu sangat sesuai hari ini in syā Allāh kita akan mempelajari bersama sebuah surat yang Allāh turunkan yang secara khusus membahas tentang malam Laylatul Qadr yang dahulu Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam berusaha mencarinya, demikian juga para shahābat radhiyallāhu 'anhum, demikian pula para istri-istri Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam.
Surat Al-Qadr ini adalah termasuk surat yang Makiyyah, diturunkan sebelum hijrahnya Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam. Namanya adalah Al-Qadr, artinya disini kemuliaan/kedudukan, dan bisa juga diambil dari kata "taqdir" yaitu ukuran. Dan kedua makna ini benar dan diambil oleh orang-orang Arab.
Allāh Subhānahu wa Ta'āla berfirman:
بسمــ اللّه الرحمنــ الرحيمــ
Dengan nama Allāh Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ (1)
وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ (2)
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ (3)
تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ (4)
سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ (5)
⑴ Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qurān) pada malam kemuliaan.
⑵ Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?
⑶ Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.
⑷ Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibrīl dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.
⑸ Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.
Ini adalah 5 ayat yang Allāh turunkan didalam surat Al-Qadr ini yang semuanya berisi tentang kemuliaan atau keistimewaan malam Laylatul Qadr. Lima ayat ini masing-masing didalamnya ada menyebutkan tentang kedudukan malam Laylatul Qadr di sisi Allāh Subhānahu wa Ta'āla.
Allāh menurunkan sebuah surat secara penuh secara sempurna yang berisi tentang malam kemuliaan Laylatul Qadr, menunjukkan bagaimana kedudukan malam ini di sisi Allāh. Dorongan bagi kita untuk bisa mencari dan mendapatkan malam Laylatul Qadr.
AYAT PERTAMA
Kemuliaan/keistimewaan yang pertama, Allāh Subhānahu wa Ta'āla berfirman:
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ
"Sesungguhnya Kami telah turunkan dia pada malam Laylatul Qadr."
Dia (dhamir hu) disini maksudnya adalah Al-Qurān Al-Karīm. Dan ini menunjukkan bagaimana keutamaan malam ini yaitu malam Laylatul Qadr dimana Allāh Subhānahu wa Ta'āla memilih malam ini diantara sekian banyak malam untuk menurunkan Al-Qurān Al-Karīm dan bagaimana kedudukan Al-Qurān Al-Karīm. Dia adalah hudallinnās, nūr, petunjuk, rahmat bagi manusia, yang barangsiapa berpegang teguh dengannya maka akan berbahagia di dunia maupun di akhirat.
Ada salaf seperti Ibnu 'Abbas radhiyallāhu 'anhumā mengatakan bahwasanya "inzal" (menurunkan) disini maksudnya adalah diturunkan Al-Qurān Al-Karīm dari Lauh Mahfūzh ke langit dunia, diturunkan "jumlatan wāhidatan" (diturunkan secara langsung), diturunkan pada malam Laylatul Qadr.
Dan ada yang mengatakan bahwasanya "diturunkan" disini maksudnya adalah diturunkan Al-Qurān pertama kali di bumi, yaitu pada malam Laylatul Qadr, yaitu ketika Allāh menurunkan ayat 1 sampai 5 dari surat Al-'Alaq di Gua Hirā, yaitu ketika Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam bertahannuts dan berta'abbud kepada Allāh disana. Kemudian turun ayat 1 sampai 5 dari surat Al-'Alaq, dan ini turun pada malam Laylatul Qadr.
Dan kedua makna ini shahīh dan bisa dipakai.
Dan para ulama menyebutkan bahwasanya kitab-kitab sebelumnya yaitu shuhūf Ibrāhīm 'alayhissalām, Taurat yang diturunkan kepada Nabi Mūsā 'alayhissalām dan juga Injīl yang Allāh berikan kepada Nabi 'Īsā dan Zabūr yang Allāh berikan kepada Nabi Dāwud. Datang dalam suatu hadits yang shahīh bahwasanya ini semua dahulu diturunkan pada bulan Ramadhān, sebagaimana Al-Qurān Al-Karīm juga diturunkan di bulan Ramadhān.
Sebagaimana firman Allāh Subhānahu wa Ta'āla:
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيَ أُنزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ
"Bulan Ramadhān, bulan yang didalamnya diturunkan Al-Qurān." (Al-Baqarah 185)
Dan tadi telah kita sebutkan bahwasanya "Al-Qadr" disini bisa 2 makna:
⑴ Asy-syaraf (kedudukan)
Kenapa dinamakan Laylatul Qadr? Karena malam ini memiliki kedudukan yang tinggi, Al-Laylatusy Syarīfah, sebagaimana firman Allāh Subhānahu wa Ta'āla:
وَمَا قَدَرُوا اللَّهَ حَقَّ قَدْرِهِ
"Dan mereka tidak mengagungkan Allāh sebagaimana mestinya." (Az-Zumār 67)
|
⑵ Taqdir
Kenapa dinamakan taqdir? Karena pada malam tersebut, Allāh Subhānahu wa Ta'āla mentaqdirkan taqdir-taqdir selama 1 tahun ke depan, baik berupa rizqi, ajal, musibah dan lain-lain.
Dan kedua makna ini benar.
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ (3) فِيهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ (4)
"Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al-Qurān pada suatu malam yang penuh berkah, sesungguhnya Kami memberikan peringatan.Pada malam tersebut telah diputuskan seluruh perkara (maksudnya adalah seluruh taqdir)." (Ad-Dukhān 3-4)
Sebagaimana datang dari sebagian salaf,
فِيهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ
Maksudnya adalah telah ditetapkan taqdir-taqdir selama 1 tahun kedepan.
Oleh karena itu para ulama ketika mereka menyampaikan marātibut taqdīr (beberapa jenis taqdir), yang mereka menyebutkan diantaranya adalah:
⑴ Taqdir 'azali ( taqdir yang telah Allāh tulis 50.000 tahun sebelum diciptakannya langit dan bumi)
⑵ Taqdir 'umri
⑶ Taqdir sanawi (taqdir yang ditetapkan untuk 1 tahun) dan taqdir Sanawi tidak keluar dari apa yang ada dalam taqdir 'Azali.
Dan perbedaan antara Al-Qurān Al-Karīm dengan kitab-kitab sebelumnya yaitu Al-Qurān diturunkan ke bumi secara berangsur-angsur. Pertama kali diturunkan di bulan Ramadhān, akan tetapi setelah itu Al-Qurān diturunkan secara berangsur-angsur sesuai dengan kejadian-kejadian yang terjadi, selama 23 tahun (13 tahun di kota Mekkah dan 10 tahun di kota Madinah). Adapun kitab-kitab yang sebelumnya diturunkan sekali secara langsung kepada Nabinya.
Al-Qurān diturunkan secara bertahap dengan maksud:
⑴ Untuk memberikan ketetapan hati
⑵ Agar Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam lebih kuat dalam menghadapi cobaan.
Karena apabila Al-Qurān turun ayat atau sebagian ayatnya ketika datang kejadian tertentu atau musibah, misalnya, kemudian turun ayat Allāh, menunjukkan bahwa Allāh Subhānahu wa Ta'āla Maha Mengetahui dan Allāh Subhānahu wa Ta'āla memperhatikan apa yang terjadi Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam.
Misal datang ujian, Beliau diganggu oleh orang-orang musyrikin atau mereka mengatakan sesuatu yang jelek bahwasanya Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam adalah seorang yang gila, tukang sihir atau tukang syair. Kemudian datang ayat yang isinya bahwa Allāh menceritakan mereka, bahwasanya orang-orang musyrikin mengatakan bahwa engkau (Muhammad) adalah orang gila, maka tentunya ini akan berpengaruh dan sangat berpengaruh kepada diri Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam karena Beliau akan tahu bahwasanya Allāh akan mendengar apa yang diucapkan oleh orang-orang musyrikin. Dan menyadari bahwasanya Allāh mengetahui apa yang mereka lakukan. Dan tentunya ini akan semakin menambah ketetapan hati Beliau, menjadikan Beliau lebih istiqamah dan semakin yakin akan pertolongan Allāh Subhānahu wa Ta'āla.
Oleh karena itu Allāh sengaja menurunkan Al-Qurān ini kepada Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam secara berangsur-angsur.
Kata Allāh Subhānahu wa Ta'āla:
لِنُثَبِّتَ بِهِ فُؤَادَكَ
"Agar menetapkan hatimu." (Al-Furqān 32)
Adapun kitab-kitab sebelumnya, maka ini diturunkan secara langsung sekali kepada Nabinya.
🌍BimbinganIslam.com
Jum'at, 23 Ramadhān 1436 H/10 Juli 2015 M
🌙 Tafsir Surat Al-Qadr Bag. 2
〰〰〰〰〰〰〰〰〰
~ TAFSIR SURAT AL-QADR ~
AYAT KEDUA
Kemudian setelah itu Allāh mengatakan:
وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ
"Dan tahukah kamu apakah yang dimaksud dengan malam Laylatul Qadr?"
Ucapan seperti ini di dalam bahasa Arab, ini menunjukkan tentang ta'zhīm/keagungan apa yang akan diucapkan. Apabila ada orang Arab sampai mengatakan "wa mā adrāka mā" (tahukah kamu apa hal tersebut?) menunjukkan besarnya apa yang akan diucapkan. Ingin supaya kita memperhatikan apa yang akan disampaikan setelahnya.
Dan ini menunjukkan bagaimana keutamaan malam Laylatul Qadr sampai Allāh menggunakan kalimat ini yaitu وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ, menunjukkan betapa agungnya malam yang mulia ini.
AYAT KETIGA
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ
"Malam Laylatul Qadr ini lebih baik dari 1000 bulan."
Ini keutamaan yang ketiga. Para ulama mengatakan bahwasanya ibadah yang kita lakukan pada malam tersebut itu dihitung di sisi Allāh lebih baik daripada ibadah yang kita lakukan selama 1000 bulan (kalau dihitung kuranglebih 80 tahun), yang didalamnya tidak ada malam Laylatul Qadr.
80 tahun ini adalah waktu yang lama, siapa diantara kita yang sampai umurnya 80 tahun? Sangat sedikit diantara kita yang umurnya sampai 80 tahun. Itu saja selama 80 tahun kalau dihitung tidak semuanya digunakan untuk ibadah. Kapan kita menjadi baligh, kemudian setelah baligh kita beribadah sampai 80 tahun, berapa persen dari umur kita yang kita gunakan untuk ibadah, bisa dihitung.
Tapi disini Allāh Subhānahu wa Ta'āla memberikan kelebihan, beribadah di malam Laylatul Qadr itu lebih baik daripada beribadah 1000 bulan penuh, siang dan malam diisi semua dengan ibadah. Dan ini merupakan keutamaan yang Allāh berikan untuk umat Islam.
Umur kita memang pendek, tidak seperti umat-umat terdahulu tetapi Allāh memberikan penawaran-penawaran kepada kita yang dengannya kita bisa mendapat pahala tersebut, yaitu diantaranya kita diberikan karunia adanya malam Laylatul Qadr.
Oleh karena Beliau yang telah diampuni dosa Beliau, dosa yang telah lalu maupun dosa yang akan datang, sudah ada jaminan masuk ke dalam surga, tetapi Beliau shallallāhu 'alayhi wa sallam pada 10 hari yang terakhir tidak ketinggalan ingin mencari malam Laylatul Qadr. Demikian pula istri-istri Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam, 'Āisyah, Hafshah dan yang lainnya. Betapa hirsh (semangat) mereka untuk mendapatkan malam Laylatul Qadr.
Sehingga sepeninggal Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam, mereka (istri-istri Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam) berlomba-lomba untuk melakukan i'tikaf pada 10 hari yang terakhir di bulan Ramadhān. Sampai 'Āisyah radhiyallāhu 'anhā bertanya kepada Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam: "Apa pendapatmu seandainya aku melihat malam Laylatul Qadr, apa yang aku ucapkan?" Menunjukkan hirsh (semangat) dari seorang wanita Muslimah untuk juga mendapatkan malam Laylatul Qadr.
Kenapa demikian?
Karena Subhānallāh, orang akan mendapatkan kenikmatan yang luar biasa, dia bisa mendapatkan pahala ibadah orang melakukan ibadah selama 80 tahun, padahal waktunya hanya sebentar, hanya 10 hari. Itupun Allāh sudah membocorkan kapan terjadinya malam Laylatul Qadr, telah diberitahukan kepada NabiNya bahwasanya malam Laylatul Qadr terjadi pada 10 malam yang terakhir di bulan Ramadhān. Kemudian dibocorkan lagi, kita diberitahukan untuk menekankan pada malam-malam yang ganjil.
Seandainya perkaranya tidak diberitahukan kapan terjadinya malam Laylatul Qadr, mungkin di bulan Ramadhān, mungkin di bulan Syawwal, atau di bulan Dzulqa'dah tentunya sangat berat bagi kita untuk mendapatkan malam tersebut. Akan tetapi Allāh batasi dengan 10 hari terakhir di bulan Ramadhān.
Oleh karena itu, kita menunggu apalagi?
Belum tentu kita tahun depan kita bisa mendapatkan bulan yang mulia ini. Dan belum tentu kita mendapatkan kesempatan yang luang seperti sekarang.
Oleh karena itu sebisa mungkin kita, baik yang laki-laki maupun wanita, mulai sore ini kita niatkan untuk beribadah i'tikaf. Selama disana tidak ada kewajiban yang mengganggu dan kewajiban masih bisa kita tunda di hari-hari lain setelah Ramadhān atau kita bisa mewakilkan pekerjaan tersebut kepada oranglain maka kita wakilkan. Kita raih bersama-sama keutamaan malam Laylatul Qadr.
إنما الأعمال بالخواتيم
"Sesungguhnya amalan itu dengan akhirnya." (HR. Bukhari)
Mungkin kemarin-kemarin tanggal 1 sampai 20 Allāh tahu amalan yang kita kerjakan, terlalu banyak kita menyia-nyiakan waktu tersebut, tetapi yang berlalu biarlah berlalu, kita memohon ampun kepada Allāh, tapi yang ke depan ini, 10 hari terakhir di bulan Ramadhān, kita bersungguh-sungguh dan kita tutup bulan Ramadhān yang mulia ini dengan amal shālih.
AYAT KEEMPAT
تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ
Pada malam tersebut turun para malaikat dan juga Ar-Rūh (ini adalah nama lain dari Jibrīl 'alayhissalām). Jibrīl termasuk malaikat, tetapi disini disebutkan disendirikan oleh Allāh karena kemuliaan dan keutamaan Jibrīl, karena Jibrīl adalah pemukanya para malaikat.
Kenapa malaikat turun? Karena banyaknya barakah dan kebaikan pada malam tersebut dan tersingkir kejelekan maka para malaikat turun dengan izin Rabb mereka. Tidak mungkin yang namanya malaikat turun tanpa izin Allāh, mereka adalah makhluq yang sangat ta'at kepada Allāh.
وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
"Mereka mengerjakan apa yang diperintahkan kepada mereka." (At-Tahrīm 6)
Dan mereka tidak melanggar sesuatu kecuali setelah diizinkan oleh Allāh shallallāhu 'alayhi wa sallam, tidak berbicara kecuali dengan izin Allāh, tidak turun ke bumi kecuali dengan izin Allāh.
"Min kulli amr" dengan membawa seluruh perkara yang didalamnya ada kebaikan dan ini menunjukkan keutamaan malam Laylatul Qadr, yaitu para malaikat diturunkan oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla ke dunia (termasuk didalamnya malaikat Jibrīl).
AYAT KELIMA
Kemudian yang terakhir, yang menunjukkan tentang keutamaan malam ini, yaitu firman Allāh
سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ
"Keselamatan malam tersebut sampai terbitnya Fajr."
Keselamatan ada yang mengatakan bahwasanya malam tersebut selamat/bersih dari seluruh kejelekan/keburukan dan ini terjadi sampai terbitnya waktu Shubuh, yang dimulai pada waktu Maghrib.
Allāhu Ta'āla a'lam. Itulah yang bisa kita sampaikan tentang tafsir firman Allāh 'Azza wa Jalla yaitu surat Al-Qadr.
Selasa, 07 Juli 2015
10 Terakhir Romadhan
Assalamu'alaikum wr wb pd mlm apa nabi melakukan iktikaf apa mlm genap apkh mlm ganjil.sy melakukan pd mlm ganjil.Tk wassalam
Saya mencoba menjawabnya.... Wa'alaikumsalam.wr.wb..berdasarkan hadits yang berkaitan dg iktikaf,di situ disebutkan...rasulullah menghabiskan 10 hari penuh di dalam masjid....+ ada hadits yg juga menambahkan mengikat pinggangnya ( menyederhanakan makanan-minum) agar lebih kuat terjaga...didalam 10 hari terakhir.mengenai masyarakat...yg berfikir strategis....sering melakukan waktu ganjil,karena berhubungan dg hadits...dimana lailatul qodar....ada pd 10 hari terakhir...dg bilangan ganjil?.oleh karena itu...saya membuat himbauan di atas,jika belum bisa fuul...begitu ada waktu dan kesempatan...masuk masjid....untuk ber iktikaf....karena kesempatan yg paling efektif untuk mohon ampunan ,menghapus dosa...saat efektif..untuk berdo'a keluar dari keadaan sakit,keluar dari kesulitan keuangan,penderitaan dan mohon di beri jalan akan semua rencana...yg akan kita lakukan,karena di sepuluh hari terakhir ini...Allah...dapat mengubah master plan kehidupan kita lebih baik,lebih benar,lebih bahagia dan bermanfaat......yuk..manfaatkan,maaf dan mks
Senin, 06 Juli 2015
Rumah kita
R U M A H K I T A
(oleh: Cak Nun)
Kita bukan penduduk bumi,
kita adalah penduduk syurga.
Kita tidak berasal dari bumi,
tapi kita berasal dari syurga.
Maka carilah bekal untuk kembali ke rumah,
kembali ke kampung halaman.
Dunia bukan rumah kita,
maka jangan cari kesenangan dunia.
Kita hanya pejalan kaki dalam perjalanan kembali kerumahnya.
Bukankah mereka yang sedang dalam perjalanan pulang selalu mengingat rumahnya dan mereka mencari buah tangan untuk kekasih hatinya yang menunggu di rumah?
Lantas, apa yang kita bawa untuk penghuni rumah kita, Rabb yang Mulia.. ?
Dia hanya meminta amal sholeh dan keimanan, serta rasa rindu padaNya yang menanti di rumah.
Begitu beratkah memenuhi harapanNya?
Kita tidak berasal dari bumi,
kita adalah penduduk syurga.
Rumah kita jauh lebih Indah di sana.
Kenikmatannya tiada terlukiskan,
dihuni oleh orang-orang yang mencintai kita.
Ada istri sholeha serta tetangga dan kerabat yang menyejukkan hati.
Mereka rindu kehadiran kita,
setiap saat menatap menanti kedatangan kita.
Mereka menanti kabar baik dari Malaikat Izrail.
Kapan Keluarga mereka akan pulang.
Ikutilah peta yang Allah titipkan sebagai pedoman perjalanan.
Jangan sampai salah arah dan berbelok ke rumahnya iblis yaitu neraka
Kita bukan penduduk bumi,
kita penduduk syurga.
Bumi hanyalah perjalanan.
Kembalilah ke rumah...
Rabu, 01 Juli 2015
Ibu
Share dari seorang teman
Memuliakan Orang Tua, Urusan Jadi Mudah, in shaa Allah
(Panjang, tapi menyentuh...)
Malam telah larut dan sebentar lagi pagi akan datang. Aku masih larut melihat perkembangan bursa di New York. Dari tadi siang aku malas membuka email karena melihat perkembangan pasar yang semakin memburuk. Keliatannya hari hari kedepan tak ada lagi yang bisa diharapkan kecuali bertahan dalam situasi buruk. Teman mengatakan dalam gurauan kepadaku bahwa ini saatnya kita surfing di atas gelombang ganas. Lihatlah tak banyak yang bisa selamat tapi ini tantangan untuk menguji siapa yang qualified melewati putaran waktu.
SMS datang "sudah baca email dari Kedutaan? Anda diundang untuk datang menghadap Raja mereka” saya terkejut. Bersegera saya membuka email.
Benarlah , email ini datang dari tadi siang. Terbayang upaya hampir setengah tahun untuk mendapatkan clients potensial kini peluang terbuka dengan adanya undangan untuk presentasi. Walau kemungkinan berhasil masih sangat jauh namun setidaknya ini titik awal untuk sebuah harapan. Akupun bersegera membuka file presentasi untuk mempertajam materi dan menambah sedikit bahan sesuai hasil riset mutakhir.
Pagi pagi aku bersama team sudah berada di Airport untuk terbang memenuhi undangan. Dijadwalkan, setiba di bandara aku akan dijemput oleh asisten kerajaan. Kemudian akan diantar ke tempat istirahat kerajaan sambil menunggu jadwal pertemuan khusus dengan Raja. Setelah pertemuan dengan Raja, maka keesokan harinya dijadwalkan untuk menghadiri presentasi dengan pejabat terkait. Penerbangan first class itu sangat nyaman. Di dalam pesawat aku berusaha membaca indikaor mutakhir ekonomi dan sosial negara yang akan aku kunjungi itu. Ketika mendarat, cuaca cukup cerah. Pejabat yang menjemput kami nampak tersenyum ramah membawa kami ke limousine untuk menuju hotel. Sesampai di Holel Kerajaan, pejabat itu memberikan kesempatan kami untuk istirahat dan dia langsung kembali kekantornya. Pejabat itu berpesan bahwa besok jadwal pertemuanku dengan Raja. Hanya aku saja tanpa didampingi team. Pukul 7 malam jemputan akan sampai dihotel untuk acara makan malam pukul 8 bersama Raja. Aku mengangguk.
Aku bekerja bersama team sampai mendekati subuh untuk memantapkan segala persiapan. Setelah sholat subuh aku memilih untuk istirahat dan tidur. Begitu pula dengan team lainnya. Sebelum berangkat tidur, telp cellularku berdering.
“ Pah” suara istriku di seberang.
“ Ya” Aku menangkap ada sesuatu di rumah. Karena tidak seperti biasanya instriku meneleone sepagi ini.
“ Papa, tenang aja. “
“ Ya tenang, Ada apa?"
“ Bunda, kena serangan jantung ringan.”
“ Sekarang Bunda ada di mana ?
“ Di rumah sakit. Mama dampingi Bunda terus. Kata dokter keadaannya sudah membaik. Papa tenang aja. Adik adik semua ada di sini, kumpul. Bunda di bawah perawatan dokter terbaik. Kita berdoa aja semoga keadaan Bunda semakin membaik. “
Terkesan bagiku, istri berusaha menenangkan aku bahwa keadaan Bunda baik baik saja tapi diapun tidak bisa menyembunyikan kekhawatiran akan keadaan Bunda. Seusai menerima telephone itu, batinku mendesakku untuk segera pulang. Tapi bagaimana dengan rencana kunjungan ini. Bagaimana perasaan teamku bila pertemuan ini gagal karena aku harus segera pulang. Apalagi perjuangan mendapatkan client ini sudah berlangsung lebih dari setengah tahun. Namun hatiku tidak bisa tenang dengan segala pemikiran tentang masa depan usahaku. Aku hanya memikirkan tentang hari ini di mana Bunda sedang sakit dan aku harus ada di sampingnya.
“ Apakah itu tidak bisa ditunda lusa saja atau besok saja setelah kamu bertemu dengan Raja” kata salah satu teamku. Dia dapat memaklumi sikapku, namun dia juga meminta kebijakanku soal kelangsungan bisnis kami.
“Ibu saya sakit dan ini tidak sederhana. Aku tidak bisa memaafkan diriku bila aku sampai menunda pulang. “ Kataku dengan wajah bingung. Aku terduduk sambil mengusap kepala. Bayanganku terus kepada Bunda.
“ Tapi bagaimana dengan rencana kita “
“ Maafkan aku…” Kataku menatapkanya dengan wajah sesal. Berharap teamku dapat memaklumi. Semua anggota team terdiam. Akhirnya salah satu dari mereka berkata “ Kamu benar.! Kalau begitu kita putuskan pulang hari ini. “ Kata mereka dengan tersenyum seakan berusaha menutupi keadaan posisiku agar tidak merasa bersalah karena keputusanku untuk pulang
Jam 8 pagi aku menelepon pejabat penghubung dengan kerajaan dan menyampaikan alasan kami untuk pulang.
“ Yang harus Anda ketahui bahwa tidak pernah satu kalipun Raja kami dibatalkan pertemuannya oleh orang lain. Ini penghinaan. Sikap protokoler istana akan sangat keras. “
“ Mengapa ?“
“ Kamu sudah setuju untuk datang dan kini mendadak kamu batalkan sepihak karena alasan yang tidak masuk akal”
“ Ini soal ibu saya.”
Pejabat itu hanya terdiam dengan wajah terkesan marah.
“ Maafkan kami. Semua akomodasi dan tiket yang sudah kerajaan keluarkan akan kami ganti. Ini kesalahan kami dan kami akan membayar kesalahan itu.” kataku
“ Reputasi Anda juga akan hancur” Kata pejabat itu dengan nada mengancam.
“ Kami sadar akan itu. Sekali lagi maafkan kami”
Nampak pejabat itu berbicara melalui telepon dengan nada penuh hormat.
“ Tadi barusan saja pangeran bebricara dengan saya dan ia sangat marah karena pembatalan pertemuan ini. “ Kata pejabat itu.
“ Apakah aku bisa bicara dengan beliau”
“ Tidak perlu. “ katanya tegas dan kesal.
Aku bersama team berangkat menuju bandara. Rencananya, aku langsung pulang ke Jakarta. Sementara teamku kembali ke Hong Kong. Sesampai di bandara, nampak sekuriti sangat ketat. Supir taksi yang kami tumpangi mengatakan bahwa Raja datang ke Bandara. Kami terpaksa turun agak jauh dari gate keberangkatan. Ketika aku bersama team melangkah menuju bandara keberangkatan, salah satu pejabat yang mengenal kami bersegera berlari ke arah kami. Dengan ramah pejabat itu berkata "Raja ingin bertemu dengan kamu”. Aku mengangguk dengan melangkah agak ragu mengikuti pejabat itu ke ruang VVIP.
Ketika melewati koridor bandara, seorang petugas mengambil pasporku dengan ramah. Aku terus melangkah dalam perasaan penuh tanya. Ada apa gerangan ini?
Ketika pintu ruangan VVIP terbuka, nampak sang Raja didampingi Putra Mahkota tersenyum ramah ke arahku. Tanpa sungkan dia memelukku sambil mencium pipiku.
“ Saya mendengar kabar bahwa ibunda Anda sakit dan Anda harus segera pulang. Benarkah itu ?
“ Maafkan aku ya Yang Mulia. Bukan bermaksud tidak menghormati undangan Yang Mulia, tapi keadaan Ibuku memang memerlukan kehadiranku di sampingnya.”
“ Pulanglah. Urusan dunia ini tidak penting. Memuliakan Ibu adalah memuliakan Allah. Tak ada ibadah terbaik di dunia ini selain berbakti kepada Ibu. Sampaikan salam saya kepada Ibu Anda. Doa saya akan menyertainya.”
Kata kata itu meluncur begitu sejuknya. Aku sampai terharu. Di hadapanku ada seorang raja yang kaya raya dan dihormati namun tetap lebih menghormati seorang Ibu.
“ Terimakasih ya Yang Mulia”
“ Saya yang harus berterimakasih kepadamu. Karena lewat peristiwa ini, saya bisa memberikan pelajaran berharga kepada putera saya. Bahwa tak penting berapa peluang bisnis yang akan diraih, namun bila saatnya datang untuk memuliakan orang tua, maka itulah yang lebih diutamakan", kata Raja itu sambil menatap ke arah Putera Mahkotanya.
Usai pertemuan itu, aku bersama pejabat penghubung kerajaan keluar ruangan VVIP menuju bandara keberangkatan. Pejabat itu berkata "Yang Mulia Raja meminta Anda pulang dengan jet pribadinya. Sementara team Anda tetap di sini untuk melanjutkan pertemuan dengan pejabat terkait. Raja juga telah memutuskan untuk memilih perusahaan Anda sebagai mitra kami. Selamat. “
Anggota team-ku nampak berlinang air mata ketika mendengar kata kata itu.
"Bila kita muliankan Ibu, maka Allah akan memuliakan kita. Tentu yang sulit menjadi mudah, yang sempit menjadi lapang. Anda benar dan kami percaya sikap Anda“, kata salah satu anggota teamku sambil memelukku.
Ketika sampai di bandara, aku langsung ke rumah sakit. Setiba di rumah sakit, isteriku sudah menunggu dan membawaku ke ruangan Bunda dirawat. Kucium kening Bunda dan nampak matanya terbuka. Bunda tersenyum "Kaukah itu, Nak?"
“ Ya, Bunda.”
“ Siapa yang bilang Bunda sakit. Bunda engga apa apa. Bunda menoleh ke arah
istriku, “Jangan kau ganggu anakku bekerja. Soal begini tak perlulah dikabarkan. Kau pikir mudah untuk kembali dari luar negeri ke sini. Lagian di sana dia tidak main main. Dia kerja“, Bunda mengomeli istriku.
Itulah Bunda, dalam keadaan apapun beliau tetap tidak ingin membuat anaknya repot. Andaikan tangannya masih kokoh, langkahnya masih kuat itu akan selalu digunakannya untuk membimbing anak-anaknya melangkah tegar dalam ketertatihan. Senandungnya akan terus terdengar mengantar anaknya tidur bahwa besok akan selalu baik baik saja, dan Bunda akan selalu ada di sampingmu,
Oktober 2012
Dubai............. muliakan orng tua kita .....