Selalu di Tempat tanpa Menyadarinya…..
Manusia banyak mengetahui apa yang dilakukan
orang lain dan manusia suka berbuat banyak hal,termasuk didalamnya adalah
melakukan amalan dan perbuatan yang jarang sekali disadari.
Manusia jarang merasakan atau menyadari dari
tindakan yang dilakukan apakah bermanfaat atau kesia-siaan,yang menjadikan
manusia tertutup qalbu,
Tertutupnya qalbu bisa diperhatikan dengan
melihat nilai kemanfaatan dari apa yang dilakukan manusia,diposisi ini manusia
sering di terlenakan dengan pendekatan otak (rasional dan kewajaran)
Saudaraku …..itulah tipuan untuk manusia
ali bin abi thalib mengatakan
Barangsiapa hari ini lebih baik daripada
hari kemarin, maka ia adalah orang yang beruntung. Barangsiapa hari ini sama
dengan hari kemarin, maka ia adalah orang yang merugi. Dan barangsiapa hari ini
lebih buruk daripada hari kemarin, maka ia adalah orang yang terlaknat.”
menurut pendapat saya,dengan pemahaman seperti itu ali bin abi thalib bisa menjadi seorang yang di ijinkan Allah Swt memiliki banyak kelebihan dan sebagai salah satu benteng kekuatan islam di zaman Rasulullah Saw dan Khulafaur Rosidin
menurut pendapat saya,dengan pemahaman seperti itu ali bin abi thalib bisa menjadi seorang yang di ijinkan Allah Swt memiliki banyak kelebihan dan sebagai salah satu benteng kekuatan islam di zaman Rasulullah Saw dan Khulafaur Rosidin
di dalam
Qs.Al-Ashr,Allah Swt berfirman…
1.Demi masa.
2.Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam
kerugian,
3.kecuali orang-orang yang beriman dan
mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan
nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.
Saudaraku……
Jika kita fokus pada firman Allah Swt di atas
dan di perjelas dalam bentuk tindakan operasional sehari hari dengan ungkapan
Ali bin Abi Thalib,mungkin keadaan kita saat ini lebih baik dari yang kita
dapatkan hari in
Untuk itu mari kita belajar membuat indikator
harian dalam kehidupan kita,agar kita tidak berhenti dijalan,bahkan mundur
tanpa disadari
Yang akhirnya membuat penyesalan dan
menghasilkan generasi pembeban hidup.
Maaf dan mks (dr.Muhammad Nasir-Qalbu Madani :20
juli 20)