Akhmad Rozaq bekerja di satu pabrik pendistribusian daging. Suatu hari, ia pergi ke ruangan pendingin daging untuk memeriksa sesuatu. Sayang, nasib buruk menimpanya. Pintu ruangan itu menutup dan ia pun terkunci di dalamnya tanpa seorangpun yang melihatnya. Karena ruangan pendingin daging itu kedap udara, maka yang di luar tidak mungkin mendengar teriakan dari dalam ruangan itu.
Lima jam kemudian, saat Rozaq berada di ambang kematian karena kedingin-an, penjaga keamanan pabrik membuka pintu dan menyelamatkan nyawanya.
Rozaq meminta penjaga keamanan itu menceritakan padanya bagaimana ia bisa membukakan pintu ruang-an pendingin daging itu, karena pekerjaan itu bukan bagian dari rutinitas peker-jaannya.
Penjaga keamanan itu menjelaskan begini :
"Setiap hari ratusan peker-ja datang dan keluar, tetapi anda adalah salah satu dari sedikit orang yang selalu menyapa dan memberi salam kepada saya di pagi hari ketika datang dan setiap malam ketika hendak mening-galkan tempat ini setelah jam kerja usai. Banyak yang memperlakukan saya se-olah2 saya tidak terlihat.
Hari ini, seperti biasanya, anda menyapa dan mem-beri salam kepada saya saat masuk kerja. Tetapi setelah jam kerja berakhir, saya belum mendengar salam dan ucapan selamat tinggal dari anda.
Oleh karena itu saya memutuskan untuk meme-riksa di sekitar pabrik.
Saya masih berharap men-dengar salam dan kata ‘Selamat pagi / sore’ dari anda seperti biasa setiap harinya.
Karena tidak mendengar kata salam anda itu, saya tahu sesuatu telah terjadi. Lalu, saya berusaha men-cari dan menemukan anda!
What a simple "salam" and 'hello' could lead to million things .........!!!
Takkan mahal harga dan habis waktu hanya bebe-rapa detik untuk sekedar saling menyapa ........ tanpa pernah mem-beda2 kan manusia dengan status sosialnya.
Dan ..... hal kecil ini dapat berdampak luar biasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar