Translate

Rabu, 22 Juni 2016

Lailatul Qodar

"Lailatul Qadar, Abadi dalam Kerahasiaan"
                                         Lailatul Qadar adalah malam mulia penuh berkah. Kemuliaan malam itu terletak pada penurunan Alquran dari Lauhul Mahfudz ke langit dunia. Keberkahannya terletak pada keagungan malamnya karena keberkahan isi Alquran.

Sejak dulu hingga kini bahkan sampai kiamat nanti, Lailatul Qadar akan tetap abadi dalam kerahasiaan. Hal tersebut dimaksudkan agar manusia terdorong bersungguh-sungguh untuk mendapatkan dan menggapainya.

Disamping agar manusia menghidupkan malam-malam Ramadhan sebanyak mungkin dalam rangka menjalin hubungan dengan Tuhan. Malam itu adalah malam yang lebih baik dari pada seribu bulan atau 83 tahun (QS. Al-Qadar: 3) bagi orang-orang yang beribadah dengan landasan keimanan dan mengharap pahala serta ridha Allah SWT.

Hadis-hadis yang menjelaskan mengenai Lailatul Qadar variatif dan banyak. Sebagian tidak memberikan batasan rinci dan mendorong kita untuk mengusahakannya setiap malam di bulan Ramadhan; sebagian lain menyebut sepuluh hari terakhir; sebagian lagi menyebut pada malam-malam ganjil di sepuluh hari terakhir Ramadhan.

Pandangan Lailatul Qadar terjadi pada malam-malam ganjil di sepuluh terakhir Ramadhan merupakan pendapat yang rajih (paling kuat). Dari Aisyah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Carilah Lailatul Qadar pada malam-malam ganjil di sepuluh hari terakhir Ramadhan.” (HR. Bukhari).

Dalam hadis lain dari Aisyah RA disebutkan, “Adalah Rasulullah SAW, jika memasuki sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, maka beliau mengencangkan ikat pinggangnya, menghidupkan malam-malamnya dan membangunkan keluarganya.” (HR. Bukhari-Muslim).

Keutamaan Lailatul Qadar terhadap malam-malam lainnya merupakan hal yang alami sebagaimana Allah melebihkan satu makhluk atas lainnya; melebihkan sebagian laki-laki atas sebagian wanita; melebihkan Makkah, Madinah dan Al-Qud atas tempat istimewa lainnya; dan melebihkan sebagian Rasul atas sebagian lainnya. Keutamaan tersebut merujuk pada keutamaan waktu, tempat, dan pribadi karena substansi yang diberikan oleh Allah SWT di dalamnya.

Adapun tanda-tanda turunnya Lailatul Qadar yang direpresentasikan dalam bentuk indahnya fenomena alam sebagaimana disebutkan oleh sebagian ulama tampaknya tidak cukup menjadi pegangan. Hal tersebut karena tidak ada petunjuk syariat yang secara tersurat memberikan penjelasan mengenai perubahan fenomena alam dimaksud.

Alquran sendiri hanya menyebut mengenai Lailatul Qadar dalam dua surah: Ad-Dukhan dan Al-Qadar. Di dalam surah Al-Qadar disebutkan, “Pada malam qadar itu para malaikat dan Jibril turun dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” (QS. Al Qadar: 4-5).

Sehingga tampaknya cukuplah bagi kita memegangi komentar Imam At-Thabari yang menyatakan, semua fenomena alam yang disebutkan para ulama bersifat tidak pasti. “Yang pasti, turunnya Lailatul Qadar merupakan sesuatu yang pasti, namun penurunannya tidak dapat dilihat maupun didengar oleh panca indra.”

Lailatul Qadar merupakan anugerah Tuhan kepada umat Muhammad agar nilai ibadah mereka sama, bahkan melebihi umat-umat terdahulu yang dipanjangkan umurnya. Hanya saja caranya, umat Muhammad harus ekstra sungguh-sungguh dalam mencarinya sebab kadar kemuliaan dan kadar keberkahan di malam Qadar itu tetap abadi dalam kerahasiaan.

Oleh: Dr Muhammad Hariyadi,MA

Selasa, 14 Juni 2016

Shalat Terawih 4 Rokaat

*SHOLAT TARAWIH 4 RAKAAT SEKALI SALAM*

_Soal Ke-163_
💌 Tanya Ustad 💌

📩PERTANYAAN📩
Assalamualaikum.
Ana ingin bertanya ustad,
Pada Materi ke-9, tentang sholat tarawih dan witir pda point ke 2 bagian akhir disebutkan bahwa
"...jika salam setiap 4 rakaat maka shalatnya batal karena menyelisihi syariat." sedangkan saya prnah menjumpai ada beberapa masjid yang salamnya setiap 4 rakaat, padahal itu masjid besar dan cukup terkenal di salah satu kota besar, jadi saya kira mereka bukan orang yang tidak berilmu.
Pertanyaanya ana ustadz, Dalil mana yang menunjukan kalo sholat tarawih yang salam setiap 4 rakaat itu menjadi batal karena menyelisihi syariat. Kemudian, dalil mana yang mereka gunakan sehingga mereka sholat tarawih dengan salam setiap 4 rakaat?
Terima kasih ustadz, semoga pertanyaan saya terjawab, semoga Allah mengampuni kita semua.

📌JAWABAN📌
Waalaikumussalam warohmatullahi wabarakatuh.
Tanpa mengurangi hormat kami kepada ormas, jama'ah, atau person yang melakukannya, secara umum shalat tarawih berjamaah 4 rakaat tidak pernah dilakukan Rasulullah -shallallahu 'alaihi wasallam-, para sahabatnya, tabi'in, dan ulama setelahnya. Adapun menjadikan Hadits Aisyah -radhiyallahu'anha- yang Muttafaqun'Alaihi sebagai dalil shalat tarawih 4 rakaat maka keliru.
Berikut penjelasannya :

Hadits Aisyah -radhiyallahu'anha- yang Muttafaqun 'alaihi berbunyi

كان النبي صلى الله عليه وسلم يصلي أربعاً فلا تسال عن حسنهن وطولهن، ثم يصلي أربعاً فلا تسأل عن حسنهن وطولهن ثم يصلي ثلاثاً

“Nabi -shallallahu 'alaihi wasallam- shalat 4 (raka’at) dan jangan kau tanyakan bagus dan panjangnya (shalat tersebut), kemudian beliau shalat 4 (raka’at), dan jangan kau tanyakan bagus dan panjangnya, kemudian beliau shalat 3 raka’at (witir)” (Muttafaq ‘Alaih)

Maksud hadits ini adalah Nabi -shallallahu 'alaihi wasallam- tetap shalat 2 raka’at satu salam dan ketika sampai pada 4 raka’at beliau beristirahat, bukan salam ketika setiap 4 raka’at. Hal itu dijelaskan dalam Hadits Aisyah -radhiyallahu'anha- lainnya riwayat Abu Daud, Ahmad, dan Ibnu Hibban dengan sanad yang Shahih :

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي فِيمَا بَيْنَ أَنْ يَفْرُغَ مِنْ صَلَاةِ الْعِشَاءِ، إِلَى أَنْ يَنْصَدِعَ الْفَجْرُ، إِحْدَى عَشْرَةَ رَكْعَةً، يُسَلِّمُ مِنْ كُلِّ ثِنْتَيْنِ، وَيُوتِرُ بِوَاحِدَةٍ

"Adalah Rasulullah -shallallahu 'alaihi wasallam- mengerjakan shalat malam antara setelah shalat Isya' hingga terbit fajar. Beliau biasa mengerjakan sebelas raka'at, BELIAU SALAM SETIAP DUA RAKA'AT dan kemudian witir satu raka'at."

Dengan demikian, kita bisa menggabungkan 2 riwayat Aisyah -radhiyallahu'anha- tanpa meninggalkan riwayat yang lainnya dan sejalan dengan hadits Ibnu Umar -radhiyallahu'anhu- riwayat Ahmad dengan sanad yang Shahih :

صلاة الليل مثنى مثنى

“Shalat malam itu dikerjakan 2 raka’at 2 raka’at"

Tapi apakah shalatnya batal atau tidak? Disinilah ulama berbeda pendapat,
• Batal menurut pendapat Syafi'iyyah sebagaimana yang kami kutip karena memang lagi membawakan materi fiqh syafi'i, alasannya karena shalat tarawih disyariatkan berjama'ah maka pelaksanannya juga harus sesuai syariat sebagaimana shalat fardhu berjama'ah, adapun
• Menurut Hanafiyyah dan Malikiyyah mengatakan makruh dan tidak batal.
• Walaupun demikian kami sendiri sampai saat ini belum mendapatkan 1 ulama saja dari 4 madzhab yang membolehkannya secara mutlak, seandainya ada maka kami sangat toleran dalam perbedaan selama masih dalam lingkaran 4 madzhab dan bukan pendapat yang syadz.
Memang Hanafiyyah dan Malikiyyah mengatakan makruh dan tidak batal, tapi bukan berarti mereka membolehkan secara mutlak.

Imam Ahmad berkata :
إيَّاكَ أنْ تتكلمَ في مسألةٍ ليسَ لكَ فيها إمامٌ
"Hati-hatilah engkau dalam memutuskan suatu masalah pada perkara yang engkau tidak punya seorang imam sebelummu yang berpendapat seperti itu"
Wallahu 'alam

_✏Dijawab oleh Ustad Ayyub Soebandi_

🍀Grup WA Belajar Islam Intensif🍀

🌏 Head Admin Syahrullah Hamid

Gabung Grup BII
Ketik BII#Nama#L/P#Daerah
Kirim via WhatsApp ke:
📱 +628113940090

👍Like FP Belajar Islam Intensif
👍Follow instagram belajar.islam.intensif
🌐 www.belajarislamintensif.com

🍀Belajar Islam Intensif🍀

Minggu, 12 Juni 2016

Bercinta Karena Allah

APA MANFAAT KEBERADAAN KITA DI GROUP INI . . .??

ALLAH mempertemukan kita untuk satu alasan...

Entah untuk memberi atau menerima...

Entah untuk belajar atau mengajarkan....

Entah untuk bercerita atau mendengarkan...

Entah untuk sesaat atau selamanya....

Entah akan menjadi bagian terpenting atau hanya sekedarnya....

Semua tidak ada yang sia-sia, karena Allah yang mempertemukan....

Hidup kita saling mengisi.....

Bisa jadi kehadiran kita adalah jawaban atas do'a-do'a saudara kita, sebagaimana mereka pun adalah jawaban atas do'a-do'a kita.

Jika sudah menjadi takdir Allah, meski dengan jarak beribu-ribu kilometer kita tetap akan dipertemukan, dalam satu ikatan bernama "Ukhuwah"....

Group dgn ikatan akidah dan keimanan yg kuat akan selalu membuat group semakin kuat, seiring dgn do'a-do'a dr saudara dan sahabat.

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda :

"Sesungguhnya di antara hamba-hamba Allah terdapat orang-orang yang bukan Nabi, dan bukan pula Syuhada.
Tetapi para nabi dan syuhada cemburu pada mereka di hari kiamat nanti, disebabkan kedudukan yang diberikan Allah kepada mereka".

"Ya Rasulullah, beritahukanlah kepada kami, siapa mereka? Agar kami bisa turut mencintai mereka.", ujar para sahabat.

Lalu Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Salam menjawab :

“Mereka adalah orang-orang yang saling mencintai karena Allah tanpa ada hubungan keluarga dan nasab di antara mereka.

Demi Allah, wajah-wajah mereka pada hari itu bersinar bagaikan cahaya di atas mimbar-mimbar dari cahaya.

Mereka tidak takut di saat manusia takut, dan mereka tidak sedih di saat manusia sedih.”
(HR. Abu Dawud).

Dalam Hadits lain disebutkan:

"Di sekitar Arsy Allah ada menara-menara dari cahaya, di dalamnya terdapat orang-orang yang pakaiannya dari cahaya, wajah-wajah mereka bercahaya, mereka bukan Nabi atau pun syuhada. Para Nabi dan syuhada iri kepada mereka."

Ketika ditanya . sahabat, "Siapakah mereka itu ya Rasulullah?".

Rasulullah menjawab:
“Mereka adalah orang-orang yang saling mencintai karena Allah".
Semoga kita termasuk orang2 yg saling menyayangi krn Allah,aamiin,mks

Dialog Rasulullah dg Iblis

*Obrolan antara Rasulullah&iblis*

*Rasulullah* bertanya :

*Apa yg kau rasakan jika
melihat seseorang dari umatku hendak Solat*

*Iblis* menjawab :

*Aku merasa Panas dingin dan Gementar*

*Rasulullah* : “kenapa?”

*Iblis* :

"Sebab setiap seorang hamba berSujud 1X kepada Allah, Allah mengangkatnya 1 Derajat”

*Rasulullah* : “Jika seorang umatku berpuasa?”

*Iblis* :
“Tubuhku terasa terikat hingga ia berbuka”

*Rasulullah* :  “Jika ia berhaji?”

*Iblis* :
“Aku seperti orang Gila”

*Rasulullah* :
“Jika ia membaca Al-Quran?”

*Iblis* :
“Aku merasa meleleh laksana air timah di atas Api”

*Rasulullah* :
“Jika ia bersedekah?”

*Iblis* :
“Itu sama saja org tersebut membelah tubuhku dgn gergaji”

*Rasulullah* :
“Mengapa bisa begitu?“

*Iblis*:
”sebab dalam sedekah ada 4 keuntungan baginya, iaitu :

1. Keberkahan dlm hartanya,
2. Hidupnya disukai,
3. Sedekah itu kelak akan menjadi hijab antara dirinya dgn api neraka,
4. Terhindar dari segala macam musibah akan terjauh darinya,

*Rasulullah* :
“Apa yg dapat mematahkan pinggangmu?"

*Iblis* :
“Suara kuda perang di jalan Allah.”

*Rasulullah* :
“Apa yg dapat melelehkan tubuhmu?”

*Iblis* :
“Taubat org yg bertaubat”

*Rasulullah* :
Apa yg dpt membakar hatimu?”

*Iblis* :
“istighfar di waktu siang & malam”

*Rasulullah* :
“Apa yg dpt mencoreng wajahmu?”

*Iblis* :
“Sedekah yang diam-diam”

*Rasulullah* :
“Apa yg dpt menusuk matamu?”

*Iblis* :
“Solat fajar”

*Rasulullah* :
“Apa yg dpt memukul kepalamu?”

*Iblis* :
“Solat berjamaah”

*Rasulullah* :
“Apa yg paling mengganggumu”

*Iblis* :
“Majlis para ulama”

*Rasulullah* :
“Bagaimana cara makanmu?”

*Iblis* :
“Dengan Tangan kiri dan jariku”

*Rasulullah*:
“Dimanakah kau menaungi anak2mu di musim panas?”

*Iblis* :
“Dibawah kuku Manusia”

*Rasulullah* :
“Siapa temanmu wahai iblis?”

*Iblis* :
“Pezina”

*Rasulullah* :
“Siapa teman tidurmu?”

*Iblis* :
“Pemabuk”

*Rasulullah* :
“Siapa tamumu?”

*Iblis* :
“Pencuri”

*Rasulullah* :
“Siapa utusanmu?”

*Iblis* :
“Tukang Sihir (Dukun)”

*Rasulullah* :
“Apa yg membuatmu Gembira?”

*Iblis* :
“Bersumpah untuk cerai”

*Rasulullah* :
“Siapa kekasihmu?”

*Iblis* :
“Org yg meninggalkan Solat Jumat”

*Rasulullah* :
“Siapa Manusia yg paling
membahagiakanmu?"

*Iblis* :
“Org yg meninggalkan sholat dengan sengaja"
*sebarkannya biar bagi 1 dunia tahu apa *kelemahan Iblis*.mks

Shalat dan Ngaji

Saudaraku,...
Sering kali kita mempersepsikan kemuliaan dan keutamaan itu dg persepsi dan indokator yg sederhana,yg akhirnya dalam seharian porsi untuk mengejar kwalitas diri dan agama sangatlah kecil,seperti halnya keutamaan shalat berjamaah bagi laki laki adalah fardhu ain/yg mengikat personal,sampai sampai di dalam hadits bukhori : Rasulullah ingin membakar rumah,dimana didalamnya ada laki-laki yg tidak berjamaah(tidak karena undzur),tapi kenyataannya sering kali kita mengabaikannya.
Shalat adalah tiang agama,jika tidak ada tiang yg kokoh,apa mungkin ada bangunan yg bisa kita wujudkan di atasnya,yg indah dan kokoh?
Oleh karena itu rasulullah mengatakan,amalan yg pertama di hisab adalah shalat,jika shalatnya baik,maka yg lainnya akan baik.
Begitu juga dg al-qur'an,kata rasulullah,tidak ada perkataan yg lebih utama dan mulia selain membaca al-qur'an,mempelajarinya dan mengajarkannya?,lalu bagaimana dg kita?sudah berapa persen porsi kita untuk itu?,masihkah kita yakin,amalan kita menjadi jalan syurga kita?,
Saudaraku,sudah waktunya kita lakukan saat ini
( dr.Arajs-Qalbu Madani)

Kamis, 09 Juni 2016

Rezeki - Qs.Hud:6

وَمَا مِنْ دَآبَّةٍ فِى الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا ۚ كُلٌّ فِى كِتٰبٍ مُّبِينٍ Dan tidak satu pun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi melainkan semuanya dijamin Allah rezekinya. Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya. Semua (tertulis) dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuz). [QS. Hud: Ayat 6] * Via Al-Qur'an Indonesia: http://goo.gl/abm6jp

Rabu, 08 Juni 2016

Sangu Poso Soko Eyang

"SANGU POSO SOKO EYANG"

Dino kuwi, ono 7 (pitu): Maksud-e PITU bisa : PITUTUR, PITUDUH, PITULUNGAN, PITUNGKAS, monggo dipun simak njih ...

1. SENEN: tegese,
OJO BOSEN marang UNEN² (unen² miturut Wong Jowo , sing kang bisa digawe tuntunan marang kauripan)

2. SELOSO: SELAKNO NGAMAL MARANG SOPO² (wong ngamal iku ora pilih², ora ndelok wonge sopo)

3. REBO: KEREPO SINAU BEN ORA BODHO (mumpung isih urip ditlateni anggone ngluru ilmu, mergo ngaji iku penting 'ojo sing penting ngaji')

4. KEMIS: LUWIH BECIK MINGKEM TINIMBANG LAMIS (ojo podho ngumbar omongan marang wong liyo. Luwih meneh ojo ngrasani tangga)

5 JUMAT: JUMBUHNO LELAKON KARO NIAT/ KEKAREPAN. (yen nduwe niat/cita² kudu usaha ikhtiar, supoyo kekarepanne biso kelakon.)

6. SABTU: INSAB-PO MARANG SAMUBARANG SING WIS KEWETU. (sak bejo2-ne wong kang lali, isih bejo wong kang tansah eling lan waspodho)

7. MINGGU: MINGGIRO BARANG SING OLO, LAKONONO BARANG SING RAHAYU (sing apik ayo podho dilakoni)

Yo wis, kuwi kabeh mau. pitutur-e Eyang, dinggo sangu nglakoni ngibadah Poso, ojo mung di eling, sing mesti kudu di lakoni ...🙏🏼

Qs.Al-A'Raf:205-Mengingat Allah

وَاذْكُر رَّبَّكَ فِى نَفْسِكَ تَضَرُّعًا وَخِيفَةً وَدُونَ الْجَهْرِ مِنَ الْقَوْلِ بِالْغُدُوِّ وَالْءَاصَالِ وَلَا تَكُنْ مِّنَ الْغٰفِلِينَ Dan ingatlah Tuhanmu dalam hatimu dengan rendah hati dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, pada waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lengah. [QS. Al-A'raf: Ayat 205] * Via Al-Qur'an Indonesia: http://goo.gl/abm6jp