Translate

Selasa, 04 Oktober 2016

Jangan Gagal Fokus

JANGAN Gagal Fokus,
SIAPA MUSUHMU SIAPA SAUDARAMU

Kita tentu pernah membaca kisah ini:

Surat dari Kaisar Romawi kepada Mu’awiyah: “Kami mengetahui apa yang terjadi antara kalian dengan Ali bin Abi Tholib, dan menurut kami, kalian-lah yang lebih berhak menjadi khalifah dibanding dia (Ali bin Abi Thalib). Kalau kamu mau, akan kami kirimkan pasukan untuk membawakan kepala Ali bin Abi Thalib kepadamu."                      

Mu’awiyah menjawab surat tersebut: Dari Muawiyah kepada Heraklius (Hiroql): “Apa urusanmu ikut campur urusan dua saudara yang sedang berselisih? Kalau kamu tidak diam, akan aku kirimkan pasukan kepadamu, pasukan, yang mana bagian terdepan berada di tempatmu dan yang terakhir berada ditempatku ini, yang akan memenggal kepalamu dan membawakannya kepadaku, dan akan aku serahkan ke Ali.”

Sepenggal kisah diatas setidaknya menggambarkan 2 hal kepada kita:
                                                        
#Pertama, bhw perbedaan pendapat, perselisihan, bahkan konflik di kalangan ummat bukan merupakan perkara baru. Ia sudah ada, bahkan sejak sesaat Rasulullah saw wafat, yg melibatkan dua kelompok utama penyokong dakwah rasulullah, yaitu kaum muhajirin dan anshor.

Tapi ummat ini senantiasa punya jalan keluar dan caranya sendiri dlm menyelesaikan konflik dan perselisihan yg terjadi di tengah2 mrk.

Kisah2 konflik dan perselisihan tsb justru kini mjd warisan berharga yg merupakan referensi bagi kita dlm menyelesaikan konflik ketika perselisihan mencuat diantara kita.

#Kedua, dalam suasana konflik sekalipun, generasi terbaik ummat ini tetap mampu membedakan mana musuh yg sesungguhnya dan mana saudara yg hanya sekedar berselisih paham.

Sikap inilah yg kemudian mampu menutup celah adu domba yg akan dilakukan oleh musuh, maupun oleh 'org lain di tengah kita'.
                                                       
Tak bisa kita bayangkan bagaimana jadinya jika saat itu Mu'awiyah menerima tawaran dari Heraklius.

Demikian pula dgn kita saat ini. Bisa jadi kita berbeda pandangan dgn saudara kita atas satu perkara. Namun bukan berarti kita akan selalu berbeda pandangan denganya dalam segala hal.

Jika kita bisa saling menghormati dgn pihak lain terhadap hal-hal yg blm kita sepakati, maka terhadap saudara sendiri seharusnya hal tsb bisa lebih kita lakukan.

Apalagi disaat saudara kita tengah bersiap berlaga di arena. Tahan sejenak silang pendapat diantara kita, krn musuh yg sesungguhnya sudah di depan mata. Jangan salah melempar sasaran yg justru hanya akan membuat musuh bertepuk tangan.

Akal sehat kita pasti lebih memilih memenangkan pilihan saudara kita, ketimbang musuh kita bersama yg harus menang.

Th baru 1438H-SemangatBaru
Untuk kejayaan islam,maaf dan Mks

Tidak ada komentar: