Kekuatan Istri
yg mau saya tanyakan...apakah meninggalkan istri dan anak mencari pekerjaan demi masa depan apa hukumnya?kemudian bila telah mendapat pekerjaan tetapi tidak diijinkan oleh istri untuk mengambil pekerjaan itu sedangkan pekerjaan yang dimaksud halal dan dapat restu dari ibu tp tidak dapat ijin dari istri,bagaimana harus mengambil keputusan dan apakah tanpa ijin istri suatu saat akan tidak lancar pekerjaan itu?
✅Jawab :
Suatu hari Umar mendatangi putrinya Hafshah dan bertanya “Wahai putriku, berapa lamakah seorang perempuan tahan berpisah dengan suaminya?”
“Subhaanallah ! Orang seperti engkau bertanya kepada anak sepertiku mengenai masalah seperti ini?” jawab Hafshah.
“Kalau bukan karena aku ingin mengatasi persoalan kaum muslimin aku tidak akan bertanya kepadamu,” kata Umar.
Lalu Hafshah menjawab, “Bisa sebulan, dua bulan atau tiga bulan. Setelah empat bulan ia tidak akan mampu lagi bersabar. Riwayat lain menyebutkan “Lima bulan, enam bulan.”
Maka sejak saat itu, khalifah Umar bin Khatthab Radhiyallaahu ‘Anhu menetapkan jangka waktu itu sebagai ukuran lamanya pengiriman pasukan ke medan perang. (Manaqib Umar Bin Khatthab karya Ibnul Jauzi).
Cinta jarak jauh seperti ini, tentu saja ada berbagai kendala karenanya. Kekosongan jiwa tidak berada di dekat pasangan, membutuhkan energi yang sangat besar untuk tetap menjaga kesetiaan terhadap pasangan.
INI FAKTOR TERBESAR yang menjadi keraguan seorang istri.
butuh komunikasi yang intens, perlahan dan meyakinkan istri anda.
Fahamkan bahwa keterpisahan ini adalah sebuah keterpaksaan.
Jangan beranggapan bahwa terpisahnya suami istri adalah kelaziman. biasa, apalagi trend.
Harus ada batas waktu yang jelas, sehingga dapat mengatur perasaan.
Jika terpisah dengan tanpa ada kejelasan batas waktu, maka akan menimbulkan suasana ketidak pastian.
Dan akan membuat jarak psikologis dengan istri dan anak.
Manfaatkan teknologi semaksimal mungkin, untuk mengobati kerinduan kepada istri dan anak.
Waallahu a'laam bishawwab.mks
Tidak ada komentar:
Posting Komentar