Translate

Kamis, 30 April 2015

Zina

Sebuah Kisah Nyata: Ia Melakukan Zina dan Belum Bertaubat
“Bahkan jangan mendekati zina.” Allah memperingatkan kalian : “Bahkan jangan mendekati zina.” Kenapa? Karena kerusakan yang dihasilkannya, karena kesengsaraan yang dihasilkannya.

Sebuah kisah nyata yang di publikasikan di koran-koran Arab. Yang menceritakan kisah ini adalah orang yang melakukannya sendiri dan dia meminta kepada koran agar tidak mencantumkan namanya dia hanya ingin agar orang-orang mengetahui kisahnya. Dia mengisahkan :

Aku sedang di kampus dengan teman-teman dan punya banyak hubungan dengan gadis-gadis, pada suatu waktu aku bertemu dengan seorang gadis dan melakukan hubungan terlarang dengannya, aku terus melakukannya sampai dia menjadi hamil karenaku, dan ketika keluarganya mengetahui perkara ini, serta ketika gadis itu menceritakan tentang hal ini kepada keluarganya, saudaranya datang menghajarku, kemudian aku berkata kepadanya : “Aku tidak mengenal gadis ini, carilah orang lain yang menghamilinya.” Kemudian aku meninggalkannya dan pergi, dan karena mereka tidak mempunyai bukti untuk membuktikan kesalahanku, mereka meninggalkanku. Aku melupakan kejadian ini, tahun-tahun berlalu, aku pulang ke rumah pada suatu hari dan menemukan ibuku pingsan di lantai, aku mencoba menyadarkannya, tetapi kapanpun dia sadar, dia berteriak dan pingsan lagi, aku menyadarkannya kedua kalinya, tapi lagi-lagi dia berteriak dan pingsan, aku mencobanya untuk yang ke tiga kali sampai aku berkata :

“ibu, apa yang terjadi?”

dia berteriak dan berkata : “saudarimu!”

aku berkata : “apa yang terjadi dengan saudariku?”

dia berkata : “dia dihamili tetangga,”

Aku pergi mengunjungi tetangga itu dan aku mulai menyerangnya sampai dia berkata padaku, sebuah kalimat yang seperti anak panah yang menghujam hatiku, tahukah engkau apa yang dia katakan ?

Dia berkata : ” aku tidak mengenal adikmu, coba tanyakan orang lain yang menghamilinya”

Subhanallah hal yang sama seperti yang kuucapkan kepada keluarga gadis di kampus bertahun-tahun lalu, balasan tergantung amalan perbuatan. Dan begitulah, aku mengalami depresi yang berat setelahnya, kemudian setelah bertahun-tahun aku memutuskan untuk menikah, setelah bertunangan dan menikah, kami siap untuk pesta pernikahan, pada hari pesta pernikahan aku mendapatkan kejutan, bahwasanya calon pengantinku pernah melakukan zina sebelumnya, dia berkata padaku : “tutupi keburukanku semoga Allah juga menutupi keburukanmu.”

Aku berkata kepada diriku sendiri “sudah ya Rabbi cukup, cukup, cukup, aku sudah menjalani hukumanku.” Aku menghela napas mencoba menelan cobaan yang berat ini, dan aku menghabiskan banyak waktu dengan istriku sampai dia melahirkan seorang bayi perempuan yang bagaikan rembulan, kemudian ketika dia telah berusia 6 tahun, anakku datang dari luar dengan menangis, apa yang terjadi, penjaga rumah telah mempemperkosanya, laa hawla wa laa quwwata illa billah.

Mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Dan Allah sebaik-baik Pembalas tipu daya. ( Al Anfal : 30 )

Kisah Pemuda di Zaman Nabi

Suatu hari ada seorang pemuda yang mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Wahai Rasulullah, izinkan aku berzina!”

Orang-orang pun bergegas mendatanginya dan menghardiknya, “Diam kamu! Diam!”

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Mendekatlah.”

Pemuda itu pun mendekat lalu duduk.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya, “Relakah engkau jika ibumu dizinai orang lain?”

“Tidak, demi Allah, wahai Rasul!” sahut pemuda itu.

“Begitu pula orang lain, tidak rela kalau ibu mereka dizinai.”

Lanjut Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Relakah engkau jika putrimu dizinai orang?”

“Tidak, demi Allah, wahai Rasul!” pemuda itu kembali menjawab.

“Begitu pula orang lain, tidak rela jika putri mereka dizinai.”

“Relakah engkau jika saudari kandungmu dizinai?”

“Tidak, demi Allah, wahai Rasul!”

“Begitu pula orang lain, tidak rela jika saudara perempuan mereka dizinai.”

“Relakah engkau jika bibi – dari jalur bapakmu – dizinai?”

“Tidak, demi Allah, wahai Rasul!”

“Begitu pula orang lain, tidak rela jika bibi mereka dizinai.”

“Relakah engkau jika bibi – dari jalur ibumu – dizinai?”

“Tidak, demi Allah, wahai Rasul!”

“Begitu pula orang lain, tidak rela jika bibi mereka dizinai.”

Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam meletakkan tangannya di dada pemuda tersebut sembari berkata, “Ya Allah, ampunilah kekhilafannya, sucikanlah hatinya, dan jagalah kemaluannya.”

Setelah kejadian tersebut, pemuda itu tidak pernah lagi tertarik untuk berbuat zina. (Hadits riwayat Ahmad).

Lihatlah hikmah yang indah dari nabi kita terkasih, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Saudara saudariku… Jangan katakan hal ini terlalu banyak bagi orang yang tidak taat. Jangan!

Gadis dari kampus yang berzina dengannya di awal cerita juga punya saudara yang sedih akannya. Jadi Allah memberikannya hukuman kepada saudari si pemuda? ya! Dan dia akan mempunyai seorang suami, yang akan Allah tes kepada istrinya. Dan gadis itu juga mempunyai ayah yang hatinya hancur karenanya, jadi Allah memberikan tes juga kepada putrinya! Pahala tergantung dari amal perbuatannya. Jadi dia harus membawa hukuman atas perbuatannya. Dan untuk orang-orang yang tidak bersalah dalam kisah ini, maka itu cobaan untuk mereka. Allah mengangkat derajat mereka dan menghapus dosa-dosa mereka karenanya. Saudara/saudariku, Tuhan kita cemburu untuk wanita. Subhanallah! Dan Dia akan membalaskan dendam untuk mereka. Jadi berhati-hatilah.

Sebuah hadits menyebutkan: “Wahai anak Adam! Jika engkau datang kepada-Ku dengan membawa dosa-dosa yang hampir memenuhi bumi kemudian engkau bertemu dengan-Ku dalam keadaan tidak mempersekutukan-Ku dengan sesuatu pun, niscaya Aku datang kepadamu dengan memberikan ampunan sepenuh bumi”. (Hadits shahih diriwayatkan oleh at-Tirmidzi). Mks

Minggu, 26 April 2015

Renungan

➖💚  RENUNGAN 💚➖

🌙 Bila "Shubuh" utuh :
👍 Pagi pun tumbuh,
👍 Hati terasa teduh,
👍 Pribadi tdk angkuh,
👍 Keluarga tdk keruh,
👍 Maka damai berlabuh.

☀ Bila "Dhuha" sempat :
👍 Pintu rezki dibuka kuat,
👍 Infak Sedekah semakin semangat,
👍 Semangat kerja berlipat,
👍 Sifat Qana'ah Insyaa Allaah didapat.

🌞 Bila "Dhuhur" teratur :
👍 Diri jadi jujur,
👍 Hati tdk kufur,
👍 Jiwa selalu bersyukur,
👍 Amal ibadah tdk udzur,
👍 Keluarga akur,
👍 Maka Pribadi jadi makmur.

🌓 Bila "Ashar" kelar :
👍 Jiwa jadi sabar,
👍 Raga jadi tegar,
👍 Senyum pun menyebar,
👍 Insyaa Allaah rezeki lancar.

🌒 Bila "Maghrib" tertib :
👍 Ngaji menjadi wajib,
👍 Wirid jadi karib,
👍 Jauh dari aib,
👍 Insyaa Allaah syafaat tdk raib.

⭐ Bila "Isya" terjaga :
👍 Malam bercahaya,
👍 Hati damai sejahtera,
👍 Insyaa Allaah hidup pun bahagia.
                                                                                                                         🌙 Bila "Tahajjud" penuh :                                                                                   👍 Hati tak akan rapuh,                                                                                                                    👍 Hajat terkabul ampuh,                                                                                                 👍 Semangat ibadah bergemuruh,                                                                                                    👍 Surga Allaah mari kita tempuh.mks

Tafsir Surat Al-Baqarah : 32


🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀
✨Tafsir Surah Al-Baqarah: ayat 32

قَالُوا سُبْحَانَكَ لَا عِلْمَ لَنَا إِلَّا مَا عَلَّمْتَنَا ۖ إِنَّكَ أَنتَ الْعَلِيمُ الْحَكِيمُ
Artinya :
Mereka menjawab: "Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana".

🍀 Tafsir :
●●●●●
Ayat ini menerangkan tentang sanjungan para malaikat kepada Allah Swt dengan menyucikan dan membersihkan-Nya dari semua pengetahuan yang dikuasai oleh seseorang dari ilmu-Nya, bahwa hal itu tidak ada kecuali menurut apa yang dikehendaki-Nya. Dengan kata lain, tidaklah mereka mengetahui sesuatupun kecuali apa yang diajarkan oleh Allah Swt kepada mereka. Karena itulah para malaikat berkata, “Yang Maha Mengetahui segala sesuatu, Yang Maha Bijaksana dalam ciptaan dan urusan-Mu serta dalam mengajarkan segala sesuatu yang Engkau kehendaki, hanya Engkaulah yang memiliki kebijaksanaan dan keadilan yang sempurna dalam hal ini”.

🍀 Ibnu Abu Hatim mengatakan dari Abu Sa’id Al-Asyaj, dari Hafs Ibnu Gayyas, dari Hajjaj, dari Ibnu Abu Mulaikah, dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna kalimat subhanallah. Hal itu artinya pujian Allah kepada diri-Nya sendiri yang menyucikan-Nya dari semua keburukan.

🍀 Kemudian Umar RA pernah bertanya kepada Ali RA, sedangkan teman-teman sahabat Umar RA berada dihadapannya, “Kalau makna kalimah la ilaha illallah telah kami ketahui, apakah makna subhanallah?”. Ali menjawab “Ia merupakan suatu kalimat yang disukai oleh Allah Swt untuk diri-Nya, dan Dia rela serta suka bila diucapkan”.

🍀 Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan bahwa ada seorang lelaki bertanya kepada Maimun Ibnu Mihran tentang makna kalimat subhanallah. Maka Maimun menjawab “Nama untuk mengagungkan Allah dan menjauhkan-Nya dari semua keburukan”.

Wallahu'alaam bishshowwaab

📚 : Tafsir Ibnu Katsir,mks

Takdir

😊TAKDIR MANUSIA TELAH DITETAPKAN😊
عن أبي عبدالرحمن عبدالله بن مسعود رضي الله عنه قال حدثنا رسول الله صلى الله عليه وسلم وهو الصادق المصدوق " إن أحدكم يجمع خلقه في بطن أمه أربعين يوما نطفة ثم علقه مثل ذلك ثم يكون مضغة مثل ذلك , ثم يرسل إليه الملك فينفخ فيه الروح , ويؤمر بأربع كلمات : بكتب رزقه , وأجله , وعمله , وشقي أم سعيد . فوالله الذي لا إله غيره إن أحدكم ليعمل بعمل أهل الجنة حتى ما يكون بينه وبينها إلا ذراع فيسبق عليه الكتاب فيعمل بعمل أهل النار , وإن أحدكم ليعمل بعمل أهل النار حتى ما يكون بينه وبينها إلا ذراع فيسبق عليه الكتاب فيعمل بعمل أهل الجنة

Dari Abu 'Abdirrahman Abdullah bin Mas'ud radhiallahu 'anh, dia berkata : bahwa Rasulullah telah bersabda, "Sesungguhnya tiap-tiap kalian dikumpulkan penciptaannya dalam rahim ibunya selama 40 hari berupa nutfah, kemudian menjadi 'Alaqoh (segumpal darah) selama itu juga lalu menjadi Mudhghoh (segumpal daging) selama itu juga, kemudian diutuslah Malaikat untuk meniupkan ruh kepadanya lalu diperintahkan untuk menuliskan 4 kata : Rizki, Ajal, Amal dan Celaka/bahagianya. maka demi Alloh yang tiada Tuhan selainnya, ada seseorang diantara kalian yang mengerjakan amalan ahli surga sehingga tidak ada jarak antara dirinya dan surga kecuali sehasta saja. kemudian ia didahului oleh ketetapan Alloh lalu ia melakukan perbuatan ahli neraka dan ia masuk neraka. Ada diantara kalian yang mengerjakan amalan ahli neraka sehingga tidak ada lagi jarak antara dirinya dan neraka kecuali sehasta saja. kemudian ia didahului oleh ketetapan Alloh lalu ia melakukan perbuatan ahli surga dan ia masuk surga.

[Bukhari no. 3208, Muslim no. 2643]

🌺Kalimat, “Sesungguhnya tiap-tiap kalian dikumpulkan penciptaannya dalam rahim ibunya ” maksudnya yaitu Air mani yang memancar kedalam rahim, lalu Allah pertemukan dalam rahim tersebut selama 40 hari. Diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud bahwa dia menafsirkan kalimat diatas dengan menyatakan, “Nutfah yang memancar kedalam rahim bila Allah menghendaki untuk dijadikan seorang manusia, maka nutfah tersebut mengalir pada seluruh pembuluh darah perempuan sampai kepada kuku dan rambut kepalanya, kemudian tinggal selama 40 hari, lalu berubah menjadi darah yang tinggal didalam rahim. Itulah yang dimaksud dengan Allah mengumpulkannya” Setelah 40 hari Nutfah menjadi ‘Alaqah (segumpal darah)

🌺Kalimat, “kemudian diutuslah Malaikat untuk meniupkan ruh kepadanya” yaitu Malaikat yang mengurus rahim

🌺Kalimat "Sesungguhnya ada seseorang diantara kamu melakukan amalan ahli surga........" secara tersurat menunjukkan bahwa orang tersebut melakukan amalan yang benar dan amal itu mendekatkan pelakunya ke surga sehingga dia hampir dapat masuk ke surga kurang satu hasta. Ia ternyata terhalang untuk memasukinya karena taqdir yang telah ditetapkan bagi dirinya di akhir masa hayatnya dengan melakukan perbuatan ahli neraka. Dengan demikian, perhitungan semua amal baik itu tergantung pada apa yang telah dilakukannya. Akan tetapi, bila ternyata pada akhirnya tertutup dengan amal buruk, maka seperti yang dikatakan pada sebuah hadits: "Segala amal perbuatan itu perhitungannya tergantung pada amal terakhirnya." Maksudnya, menurut kami hanya menyangkut orang-orang tertentu dan keadaan tertentu. Adapun hadits yang disebut oleh Imam Muslim dalam Kitabul Iman dari kitab shahihnya bahwa Rasulullah berkata: " Seseorang melakukan amalan ahli surga dalam pandangan manusia, tetapi sebenarnya dia adalah ahli neraka." Menunjukkan bahwa perbuatan yang dilakukannya semata-mata untuk mendapatkan pujian/popularitas. Yang perlu diperhatikan adalah niat pelakunya bukan perbuatan lahiriyahnya, orang yang selamat dari riya' semata-mata karena karunia dan rahmat Allah Ta'ala.

🌺Kalimat " maka demi Allah yang tiada Tuhan selain Dia, sesungguhnya ada seseorang diantara kamu melakukan amalan ahli surga sehingga tidak ada jarak antara dirinya dan surga kecuali sehasta saja. kemudian ia didahului oleh ketetapan Alloh lalu ia melakukan perbuatan ahli neraka dan ia masuk neraka. " Maksudnya bahwa, hal semacam ini bisa saja terjadi namun sangat jarang dan bukan merupakan hal yang umum. Karena kemurahan, keluasan dan rahmat Allah kepada manusia. Yang banyak terjadi manusia yang tidak baik berubah menjadi baik dan jarang orang baik menjadi tidak baik.

🌺Firman Allah, “Rahmat-Ku mendahului kemurkaan-Ku” menunjukkan adanya kepastian taqdir sebagaimana pendirian ahlussunnah bahwa segala kejadian berlangsung dengan ketetapan Allah dan taqdir-Nya, dalam hal keburukan dan kebaikan juga dalam hal bermanfaat dan berbahaya. Firman Allah, QS. Al-Anbiya’ : 23, “Dan Dia tidak dimintai tanggung jawab atas segala tindakan-Nya tetapi mereka akan dimintai tanggung jawab” menyatakan bahwa kekuasaan Allah tidak tertandingi dan Dia melakukan apa saja yang dikehendaki dengan kekuasaa-Nya itu.

🌺Imam Sam’ani berkata : “Cara untuk dapat memahami pengertian semacam ini adalah dengan menggabungkan apa yang tersebut dalam Al Qur’an dan Sunnah, bukan semata-mata dengan qiyas dan akal. Barang siapa yang menyimpang dari cara ini dalam memahami pengertian di atas, maka dia akan sesat dan berada dalam kebingungan, dia tidak akan memperoleh kepuasan hati dan ketentraman. Hal ini karena taqdir merupakan salah satu rahasia Allah yang tertutup untuk diketahui oleh manusia dengan akal ataupun pengetahuannya. Kita wajib mengikuti saja apa yang telah dijelaskan kepada kita tanpa boleh mempersoalkannya. Allah telah menutup makhluk dari kemampuan mengetahui taqdir, karena itu para malaikat dan para nabi sekalipun tidak ada yang mengetahuinya”.

Ada pendapat yang mengatakan : “Rahasia taqdir akan diketahui oleh makhluk ketika mereka menjadi penghuni surga, tetapi sebelumnya tidak dapat diketahui”.

🌺Beberapa Hadits telah menetapkan larangan kepada seseorang yang tdak mau melakukan sesuatu amal dengan alasan telah ditetapkan taqdirnya. Bahkan, semua amal dan perintah yang tersebut dalam syari’at harus dikerjakan. Setiap orang akan diberi jalan yang mudah menuju kepada taqdir yang telah ditetapkan untuk dirinya. Orang yang ditaqdirkan masuk golongan yang beruntung maka ia akan mudah melakukan perbuatan-perbuatan golongan yang beruntung sebaliknya orang-orang yang ditaqdirkan masuk golongan yang celaka maka ia akan mudah melakukan perbuatan-perbuatan golongan celaka sebagaimana tersebut dalam Firman Allah :
“Maka Kami akan mudahkan dia untuk memperoleh keberuntungan”.
(QS. Al Lail :7)

“Kemudian Kami akan mudahkan dia untuk memperoleh kesusahan”.
(QS.Al Lail :10)

Para ulama berkata : “Al Qur’an, lembaran, dan penanya, semuanya wajib diimani begitu saja, tanpa mempersoalkan corak dan sifat dari benda-benda tersebut, karena hanya Allah yang mengetahui”.

Allah berfirman : “Manusia tidak sedikit pun mengetahui ilmu Allah, kecuali yang Allah kehendaki”.(QS. Al Baqarah : 255),mks

Ucapan Yang di Sukai Allah

Ucapan Yang di Sukai Allah
Seorang sahabat berkata, "Ya Rasulullah, sesungguhnya syariat-syariat Islam sudah banyak bagiku. Beritahu aku sesuatu yang dapat aku menjadikannya pegangan. Nabi Saw berkata, 'Biasakanlah lidahmu selalu bergerak menyebut-nyebut Allah (zikrullah)'." (HR. Ahmad dan Tirmidzi).mks

Syahadat

[26/4 20:21] ‪+62 852-9267-7158‬:  بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْ‎

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

ان الحمد لله نحمده ونستعينه ونستهديه ونستغفره، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا، من يهده الله فهو المهتد ومن يضلل فلن تجد له وليا مرشدا..

ﻭ ﺃﺷﻬﺪ ﺃﻻ ﺇﻟﻪ ﺇﻻ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺣﺪﻩ ﻻ ﺷﺮﻳﻚ ﻟﻪ ؛ ﻟﻪ ﺍﻟﻤﻠﻚ ﻭ ﻟﻪ ﺍﻟﺤﻤﺪ ، ﻳﺤﻴﻰ ﻭ ﻳﻤﻴﺖ ﻭ ﻫﻮ ﻋﻠﻰ ﻛﻞ ﺷﺊ ﻗﺪﻳﺮ ﻭ ﺇﻟﻴﻪ ﺍﻟﻤﺮﺟﻊ ﻭ ﺍﻟﻤﺼﻴﺮ ..
 

ﻭﺃﺷﻬﺪ ﺃﻥ ﻣﺤﻤﺪﺍ ﻋﺒﺪﻩ ﻭ ﺭﺳﻮﻟﻪ ، ﺑﻠﻎ ﺍﻟﺮﺳﺎﻟﺔ ﻭ ﺃﺩﻯ ﺍﻷﻣﺎﻧﺔ ، ﻭ ﻧﺼﺢ ﺍﻷﻣﺔ ﻭ ﻛﺸﻒ ﺍﻟﻐﻤﺔ ، ﻭ ﺟﺎﻫﺪ ﻓﻲ ﺳﺒﻴﻞ ﺭﺑﻪ ﺣﺘﻰ ﺃﺗﺎﻩ ﺍﻟﻴﻘﻴﻦ ..

 
أما بعد...

➿➿➿➿➿➿➿➿
Ketika seorang telah berwudhu dan bersiap-siap menunggu ditegakkannya sholat, maka dia akan sangat menjaga wudhu'nya agar tidak batal. Dia akan berhati-hati serta waspada terhadap hal-hal yang akan membatalkan wudhu'nya, bahkan ada pendapat yang mengatakan bahwa wudhu' dapat melatih seseorang untuk senantiasa menjaga antara dirinya dengan hal-hal yang diharamkan oleh Allah.
 

Sikap kehati-hatian serta waspada seperti ini juga harus kita terapkan terhadap syahadat kita, sebab kedudukan syahadat jauh lebih tinggi dibanding dengan wudhu. Jika syahadat kita batal, maka ibadah apapun yang kita lakukan TIDAK AKAN DITERIMA sebelum kita bertaubat kepada Allah serta menjauhi hal-hal yang membatalkan syahadat kita tersebut. Kejahilan atau ketidak tahuan umat Muslim terhadap pembatal-pembatal syahadat ini merupakan penyakit kronis yang harus segera diobati. Jika ia tidak serius dalam mempelajari syahadat serta pembatal-pembatalnya, maka bangunan Islam yang hendak ia bangun dalam dirinya tentu tidak akan kokoh berdiri serta mudah sekali rubuh. Lihat saja, betapa banyak kaum muslimin hari ini yang rela dan senang hati murtad dari agama yang mulia ini hanya demi segepok rupiah atau wanita dan syahwat yang menggoda atau jabatan yang terjaja bahkan ada pula yang rela murtad demi sekardus indomie yang tak berharga, wal iyadzu billah...

➿➿➿➿➿➿➿➿
[26/4 20:22] ‪+62 852-9267-7158‬: Saudaraku para jama'ah AHQ yang insya Allah dirahmati Allah.

Inilah sedikit paparan tentang urgensinya kita mempelajari dan mengetahui tentang syahadat dan pembatal-pembatalnya, yang mana para ulama' mengkategorikan  ilmu ini ke dalam ilmu yang hukumnya fardhu 'ain.

Saudaraku fillah,

Pada pekan lalu kita telah sama menyimak dan mengetahui tentang pembatal pertama serta contoh-contoh nyata dari syirik yang banyak terjadi di depan kita. Pada kesempatan ini kita akan sama menyimak tentang pembatal kedua, yaitu kufur.

 2. K U F U R

Secara bahasa berarti sikap mengingkari atau menolak. Sedangkan secara syar'i adalah sikap menentang atau mengingkari kebenaran dari apa yang dibawa oleh Rasulullah صلى الله عليه و سلم. Orang yang melakukan perbuatan kufur disebut dengan kaafir.

Kufur terbagi menjadi 2, yaitu :

 Kufur Akbar, atau kufur besar yaitu kufur yang menyebabkan batalnya syahadat seseorang.

Kufur Akbar terbagi lagi menjadi lima bagian :

a. Kufur Takdzib yaitu mendustakan salah satu perkara risalah yang dibawa oleh Rasul.

Allah berfirman, 

وَإِنْ يُكَذِّبُوكَ فَقَدْ كَذَّبَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ جَاءَتْهُمْ رُسُلُهُمْ بِالْبَيِّنَاتِ وَبِالزُّبُرِ وَبِالْكِتَابِ الْمُنِيرِ

"Dan jika mereka mendustakan kamu (wahai Muhammad), maka sesungguhnya orang-orang yang sebelum mereka telah mendustakan (rasul-rasul-Nya); kepada mereka telah datang rasul-rasul-Nya dengan membawa mukjizat yang nyata, zubur, dan kitab yang memberi penjelasan yang sempurna". (QS. Fatir : 25)

Kufur seperti ini adalah sikap kufur yang sama yang telah ditunjukkan oleh para pendukung serta antek-anteknya Abu Jahal, Abu Lahab serta pembesar-pembesar kekafiran di Mekkah saat itu. Mereka tak henti-hentinya mendustakan serta menolak apa yang diserukan oleh Rasulullah, bahkan siang dan malam mereka selalu diisi dengan memikirkan upaya dan tipu daya (makar) untuk membunuh Rasulullah, qotalahumuLlah jami'an wa la'natullahu 'alayhim.

Pada zaman kita ini, kekafiran jenis pertama ini dipraktekkan oleh agama Syi'ah yang juga telah dengan nyata menolak risalah yang dibawa oleh Rasulullah, bahkan mereka beranggapan bahwa risalah tersebut seharusnya diberikan kepada sahabat Ali -radhiAllahu 'anhu- bukan kepada Rasulillah Muhammad صلى الله عليه و سلم .

➿➿➿➿➿➿➿➿
[26/4 20:22] ‪+62 852-9267-7158‬: b. Kufur Iba' wa Istikbar, sikap kufur yang lahir karena rasa sombong.

Allah berfirman,

 وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا لِآدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيسَ أَبَىٰ وَاسْتَكْبَرَ وَكَانَ مِنَ الْكَافِرِينَ

"Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat : Sujudlah kamu kepada Adam, maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir". (QS. Al Baqarah : 34)

Dalam ayat yang lain Allah berfirman,

 قَالَ مَا مَنَعَكَ أَلَّا تَسْجُدَ إِذْ أَمَرْتُكَ ۖ قَالَ أَنَا خَيْرٌ مِنْهُ خَلَقْتَنِي مِنْ نَارٍ وَخَلَقْتَهُ مِنْ طِينٍ

Allah berfirman: "Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?" Iblis menjawab : "Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah". (QS. Al A'raf : 12)

Ini adalah jenis kekufuran kedua, kekufuran yang timbul akibat rasa sombong seperti kekufuran Iblis pada 2 ayat di atas. Sungguh, kekafiran iblis bukan karena ingkar atau mendustakan Allah, bukan pula iblis tidak mempercayai Kekuasaan serta ke-Maha-an yang dimiliki Allah, buktinya dia iblis masih memohon kepada Allah untuk minta penangguhan agar terus bisa menggoda anak cucu Adam hingga hari kiamat, namun kekafiran Iblis karena sifatnya yang sombong dengan mengatakan "Saya lebih baik darinya (Adam)", hal ini senada dengan hadits Rasulullah صلى الله عليه و سلم

 "Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya ada kesombongan seberat biji sawi". Lalu ada seorang laki-laki yang bertanya :
"Ada seseorang suka bajunya bagus dan sandalnya bagus (apakah termasuk kesombongan?)".

Perhatikanlah, makna sombong yang difahami lelaki ini sepertinya hampir sama dengan dugaan kita, yaitu orang yang sombong adalah mereka yang suka berbangga dengan kelebihan yang mereka miliki, baik berupa harta, kepandaian dan yang sejenisnya. Namun, bukan inilah defenisi sombong yang dimaksud oleh Rasulullah, sombong yang menyebabkan seseorang terhalang dari masuk surga adalah sebagaimana yang dijelaskan oleh Rasulullah dalam lanjutan hadits tersebut.

Beliau صلى الله عليه و سلم menjawab pertanyaan lelaki tersebut dengan menjawab,

"Sesungguhnya Allah Maha Indah dan menyukai keindahan. Kesombongan adalah MENOLAK KEBENARAN dan MERENDAHKAN MANUSIA". (HR. Muslim No. 2749)

 Ketika menjelaskan tentang makna menolak kebenaran ini, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata:

 "Allah Azza wa Jalla mensifati orang-orang Yahudi bahwa mereka dahulu mengetahui kebenaran sebelum munculnya Nabi صلى الله عليه و سلم yang berbicara dengan kebenaran dan mendakwahkannya. Namun, setelah Nabi datang kepada mereka, beliau berbicara dengan kebenaran. Karena beliau bukan dari kelompok yang mereka sukai, maka mereka pun tidak tunduk kepada beliau, dan mereka (Yahudi) tidak menerima kebenaran kecuali dari kelompok mereka. Padahal, mereka tidak mengikuti perkara yang diwajibkan oleh keyakinan mereka".

➿➿➿➿➿➿➿➿
[26/4 20:26] ‪+62 852-9267-7158‬: c. Kufur Iradh.

Allah berfirman,

وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنْ ذُكِّرَ بِآيَاتِ رَبِّهِ ثُمَّ أَعْرَضَ عَنْهَا ۚ إِنَّا مِنَ الْمُجْرِمِينَ مُنْتَقِمُونَ

 "Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat Tuhannya, kemudian ia berpaling daripadanya? Sesungguhnya Kami akan memberikan pembalasan kepada orang-orang yang berdosa". (QS. As Sajadah : 22)

Kufur jenis ketiga adalah berpaling dari ayat-ayat Allah. Salah satu bentuk keberpalingan yang banyak menjangkiti umat Islam dewasa ini adalah meninggalkan sholat fardhu. Dalam hal ini, Rasulullah bersabda,
 
ﺑَﻴْﻦَ ﺍﻟﺮَّﺟُﻞِ ﻭَﺑَﻴْﻦَ ﺍﻟﺸِّﺮْﻙِ ﻭَﺍﻟْﻜُﻔْﺮِ ﺗَﺮْﻙُ ﺍﻟﺼَّﻼَﺓِ
 
“(Pembatas) antara seorang muslim dan kesyirikan serta kekafiran adalah meninggalkan shalat.” (HR. Muslim No. 257)

Para ulama' sepakat bahwa orang yang meninggalkan sholat serta berpaling dan megingkari akan kewajibannya, maka dia telah kafir dan batallah syahadatnya (murtad).

Namun jika dia meninggalkan sholat fardhu karena rasa malas namun tidak disertai dengan pengingkaran (istihlal), maka pendapat para ulama terbagi menjadi 3 dalam hal ini,

Pendapat pertama mengatakan bahwa orang yang meninggalkan shalat harus dibunuh karena dianggap telah murtad (keluar dari Islam). Pendapat ini adalah pendapat Imam Ahmad, Sa’id bin Jubair, ‘Amir Asy Sya’bi, Ibrohim An Nakho’i, Abu ‘Amr, Al Auza’i, Ayyub As Sakhtiyani, ‘Abdullah bin Al Mubarrok, Ishaq bin Rohuwyah, ‘Abdul Malik bin Habib (ulama Malikiyyah), pendapat sebagian ulama Syafi’iyah, pendapat Imam Syafi’i (sebagaimana dikatakan oleh Ath Thohawiy), pendapat Umar bin Al Khothob (sebagaimana dikatakan oleh Ibnu Hazm), Mu’adz bin Jabal, ‘Abdurrahman bin ‘Auf, Abu Hurairah, dan sahabat lainnya.

Pendapat kedua mengatakan bahwa orang yang meninggalkan shalat dibunuh dengan hukuman had, namun tidak dihukumi kafir. Inilah pendapat Malik, Syafi’i, dan salah salah satu pendapat Imam Ahmad.

Pendapat ketiga mengatakan bahwa orang yang meninggalkan shalat karena malas-malasan adalah fasiq (telah berbuat dosa besar) dan dia harus dipenjara sampai dia mau menunaikan shalat. Inilah pendapat Hanafiyyah. (Lihat Al Mawsu’ah Al Fiqhiyah Al Kuwaitiyah , 22/186-187)

➿➿➿➿➿➿➿➿
[26/4 20:27] ‪+62 852-9267-7158‬: ▶d. Kufur Syak, ialah ragu-ragu terhadap apa yang dibawa oleh Rasulullah.

Allah berfirman,

أَلَمْ يَأْتِكُمْ نَبَأُ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ قَوْمِ نُوحٍ وَعَادٍ وَثَمُودَ ۛ وَالَّذِينَ مِنْ بَعْدِهِمْ ۛ لَا يَعْلَمُهُمْ إِلَّا اللَّهُ ۚ جَاءَتْهُمْ رُسُلُهُمْ بِالْبَيِّنَاتِ فَرَدُّوا أَيْدِيَهُمْ فِي أَفْوَاهِهِمْ وَقَالُوا إِنَّا كَفَرْنَا بِمَا أُرْسِلْتُمْ بِهِ وَإِنَّا لَفِي شَكٍّ مِمَّا تَدْعُونَنَا إِلَيْهِ مُرِيبٍ

"Belumkah sampai kepadamu berita orang-orang sebelum kamu (yaitu) kaum Nuh, 'Ad, Tsamud dan orang-orang sesudah mereka. Tidak ada yang mengetahui mereka selain Allah. Telah datang rasul-rasul kepada mereka (membawa) bukti-bukti yang nyata lalu mereka menutupkan tangannya ke mulutnya (karena kebencian), dan berkata: "Sesungguhnya kami mengingkari apa yang kamu disuruh menyampaikannya (kepada kami), dan sesungguhnya kami benar-benar dalam keragu-raguan yang menggelisahkan terhadap apa yang kamu ajak kami kepadanya". (QS. Ibrahim : 9)

e. Kufur Jahud, yaitu menentang sebagian atau keseluruhan apa yang diturunkan oleh Allah.

Allah berfirman,

 وَجَحَدُوا بِهَا وَاسْتَيْقَنَتْهَا أَنْفُسُهُمْ ظُلْمًا وَعُلُوًّا ۚ فَانْظُرْ كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُفْسِدِينَ

"Dan mereka mengingkarinya karena kezaliman dan kesombongan (mereka) padahal hati mereka meyakini (kebenaran)nya. Maka perhatikanlah betapa kesudahan orang-orang yang berbuat kebinasaan. (QS. An Naml : 14)

Allah berfirman,

 قَدْ نَعْلَمُ إِنَّهُ لَيَحْزُنُكَ الَّذِي يَقُولُونَ ۖ فَإِنَّهُمْ لَا يُكَذِّبُونَكَ وَلَٰكِنَّ الظَّالِمِينَ بِآيَاتِ اللَّهِ يَجْحَدُونَ

"Sesungguhnya Kami mengetahui bahwasanya apa yang mereka katakan itu menyedihkan hatimu, (janganlah kamu bersedih hati), karena mereka sebenarnya bukan mendustakan kamu, akan tetapi orang-orang yang zalim itu mengingkari ayat-ayat Allah". (QS. Al Anam : 33)

➿➿➿➿➿➿➿➿
[26/4 20:28] ‪+62 852-9267-7158‬:  Kufur Asghar, yaitu kufur yang tidak mengeluarkan seseorang dari Dienul Islam.

Yang termasuk kufur asghar yaitu dosa-dosa besar yang dinyatakan sebagai suatu kekufuran di dalam Al Quran dan As Sunnah. Contohnya seperti kufur nikmat.

Allah berfirman,

 وَضَرَبَ اللَّهُ مَثَلًا قَرْيَةً كَانَتْ آمِنَةً مُطْمَئِنَّةً يَأْتِيهَا رِزْقُهَا رَغَدًا مِنْ كُلِّ مَكَانٍ فَكَفَرَتْ بِأَنْعُمِ اللَّهِ فَأَذَاقَهَا اللَّهُ لِبَاسَ الْجُوعِ وَالْخَوْفِ بِمَا كَانُوا يَصْنَعُونَ

"Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezekinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk)nya mengingkari nikmat-nikmat Allah; karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat". (QS. An Nahl : 112)

➿➿➿➿➿➿➿➿
[26/4 20:31] ‪+62 823-0442-4463‬:  3. N I F A Q

 Yaitu seseorang yang menampakkan imannya di kalangan kaum muslimin tetapi sebenarnya hatinya mendustakan dan mengkafirinya.

Nifaq terbagi menjadi dua, yaitu :

 A. Nifaq I'tikadi, yaitu nifaq yang menyangkut soal akidah. Mereka dihukum kafir (batal syahadatnya), hanya saja tidak diperlakukan sebagaimana orang-orang kafir lainnya karena masih tidak memperlihatkan kekufurannya.

ِ إِذَا جَاءَكَ الْمُنَافِقُونَ قَالُوا نَشْهَدُ إِنَّكَ لَرَسُولُ اللَّهِ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ إِنَّكَ لَرَسُولُهُ وَاللَّهُ يَشْهَدُ إِنَّ الْمُنَافِقِينَ لَكَاذِبُونَ *

اتَّخَذُوا أَيْمَانَهُمْ جُنَّةً فَصَدُّوا عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ ۚ إِنَّهُمْ سَاءَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ *

ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ آمَنُوا ثُمَّ كَفَرُوا فَطُبِعَ عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ فَهُمْ لَا يَفْقَهُونَ *

"Apabila orang-orang munafik datang kepadamu (Muhammad), mereka berkata, "Kami mengakui bahwa engkau adalah rasul Allah.” Dan Allah mengetahui bahwa engkau benar-benar Rasul-Nya; dan Allah menyaksikan bahwa orang-orang munafik itu benar-benar pendusta. Mereka menjadikan sumpah-sumpah mereka sebagai perisai, lalu mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah. Sungguh, betapa buruknya apa yang telah mereka kerjakan. Yang demikian itu karena sesungguhnya mereka telah beriman, kemudian menjadi kafir, maka hati mereka dikunci, sehingga mereka tidak dapat mengerti. (QS. Al Munafiqin : 1-3)

 B. Nifaq Amali, yaitu sifat nifaq yang hanya menyangkut soal amal perbuatan seseorang yang hanya menyebabkan pelakunya menjadi fasiq dan bermaksiat namun tidak sampai kepada kufur (batal syahadatnya). Ia tetap mempunyai iman, hanya saja melakukan amalan yang berada pada cabang nifaq seperti mengkhianati amanah, berdusta/berbohong dan mengingkari janji.

➿➿➿➿➿➿➿➿
[26/4 20:39] ‪+62 823-0442-4463‬: Berikut beberapa contoh nyata prilaku orang yang memiliki sifat Nifaq :

 📌1. Mereka mengklaim Beriman.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ إِذَا جَاءَكَ الْمُنَافِقُونَ قَالُوا نَشْهَدُ إِنَّكَ لَرَسُولُ اللَّهِ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ إِنَّكَ لَرَسُولُهُ وَاللَّهُ يَشْهَدُ إِنَّ الْمُنَافِقِينَ لَكَاذِبُونَ

Apabila orang-orang munafik datang kepadamu, mereka berkata: "Kami mengakui, bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul Allah". Dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul-Nya; dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya orang-orang munafik itu benar-benar orang pendusta.(QS. Al Munafiqun : 1)

 

📌2. Mereka tidak mempunyai Talazum, yaitu kesamaan antara apa yang ada di dalam hati berupa iman & amalannya.

وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَقُولُ آمَنَّا بِاللَّهِ وَبِالْيَوْمِ الْآخِرِ وَمَا هُمْ بِمُؤْمِنِينَ

Di antara manusia ada yang mengatakan: "Kami beriman kepada Allah dan Hari kemudian," pada hal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman.
(QS. Al Baqarah : 8)

📌3. Mereka menipu Allah dan Muslim.

يُخَادِعُونَ اللَّهَ وَالَّذِينَ آمَنُوا وَمَا يَخْدَعُونَ إِلَّا أَنْفُسَهُمْ وَمَا يَشْعُرُونَ

Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar.
(QS. Al Baqarah : 9)

إِنَّ الْمُنَافِقِينَ يُخَادِعُونَ اللَّهَ وَهُوَ خَادِعُهُمْ وَإِذَا قَامُوا إِلَى الصَّلَاةِ قَامُوا كُسَالَىٰ يُرَاءُونَ النَّاسَ وَلَا يَذْكُرُونَ اللَّهَ إِلَّا قَلِيلًا

Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali.(An Nisa : 142)

📌4. Mereka mempunyai penyakit dalam hati mereka.

فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ فَزَادَهُمُ اللَّهُ مَرَضًا ۖ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ بِمَا كَانُوا يَكْذِبُونَ

Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta.(QS. Al Baqarah : 10)

📌5. Mereka pembohong, pengingkar janji dan tidak bisa dipercaya. (QS. Al Baqarah : 10)

RasuluLlah SAW juga bersabda dalam hadits yang telah umum :

“Tanda-tanda munafik ada tiga, ketika berbicara dia berbohong, ketika berjanji mengingkarinya dan ketika dipercaya dia khianat.” (HR. Al Bukhari No 33)

➿➿➿➿➿➿➿➿
[26/4 20:39] ‪+62 823-0442-4463‬: 📌6. Mereka menjadi kasar ketika berdebat.

Rasulullah ﷺ bersabda, “Dan ketika dia berdebat dia menjadi kasar” (HR. Bukhari No 34)

📌7. Mereka penyebab fitnah dan keburukan, namun mengklaim pembuat kedamaian.

Firman Allah dalam surat Al Baqarah : 11-12

وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ لَا تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ قَالُوا إِنَّمَا نَحْنُ مُصْلِحُونَ

Dan bila dikatakan kepada mereka: "Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi". Mereka menjawab: "Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan".( 2:11 )

أَلَا إِنَّهُمْ هُمُ الْمُفْسِدُونَ وَلَٰكِنْ لَا يَشْعُرُونَ

Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar. ( 2:12)

📌8. Mereka berhukum kepada thaghut.

Allah berfirman,

أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِينَ يَزْعُمُونَ أَنَّهُمْ آمَنُوا بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ وَمَا أُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ يُرِيدُونَ أَنْ يَتَحَاكَمُوا إِلَى الطَّاغُوتِ وَقَدْ أُمِرُوا أَنْ يَكْفُرُوا بِهِ وَيُرِيدُ الشَّيْطَانُ أَنْ يُضِلَّهُمْ ضَلَالًا بَعِيدًا

Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang mengaku dirinya telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu dan kepada apa yang diturunkan sebelum kamu? Mereka hendak berhakim kepada thaghut, padahal mereka telah diperintah mengingkari thaghut itu. Dan syaitan bermaksud menyesatkan mereka (dengan) penyesatan yang sejauh-jauhnya.(QS. An Nisa : 60)

📌9. Mereka memuaskan telinga seseorang, mempunyai hafalan Al-Qur’an dan argumentasi yang masuk akal dan mengagumkan.

Allah berfirman,

وَإِذَا رَأَيْتَهُمْ تُعْجِبُكَ أَجْسَامُهُمْ ۖ وَإِنْ يَقُولُوا تَسْمَعْ لِقَوْلِهِمْ ۖ كَأَنَّهُمْ خُشُبٌ مُسَنَّدَةٌ ۖ يَحْسَبُونَ كُلَّ صَيْحَةٍ عَلَيْهِمْ ۚ هُمُ الْعَدُوُّ فَاحْذَرْهُمْ ۚ قَاتَلَهُمُ اللَّهُ ۖ أَنَّىٰ يُؤْفَكُونَ

Dan apabila kamu melihat mereka, tubuh-tubuh mereka menjadikan kamu kagum. Dan jika mereka berkata kamu mendengarkan perkataan mereka. Mereka adalah seakan-akan kayu yang tersandar. Mereka mengira bahwa tiap-tiap teriakan yang keras ditujukan kepada mereka. Mereka itulah musuh (yang sebenarnya) maka waspadalah terhadap mereka; semoga Allah membinasakan mereka. Bagaimanakah mereka sampai dipalingkan (dari kebenaran)?(QS. Al Munafiqun : 4)

 📌10. Mereka takut dari Al-Qur’an yang ditujukan kepada mereka, dan tidak melihat kesalahan mereka sendiri.

Allah berfirman,

أَلَمْ يَعْلَمُوا أَنَّهُ مَنْ يُحَادِدِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَأَنَّ لَهُ نَارَ جَهَنَّمَ خَالِدًا فِيهَا ۚ ذَٰلِكَ الْخِزْيُ الْعَظِيمُ

Tidaklah mereka (orang-orang munafik itu) mengetahui bahwasanya barangsiapa menentang Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya nerakan jahannamlah baginya, kekal mereka di dalamnya. Itu adalah kehinaan yang besar.(QS. At Taubah : 64)

➿➿➿➿➿➿➿➿
[26/4 20:41] ‪+62 823-0442-4463‬: 📌11. Menghina orang-orang Beriman dan Islam.

Firman Allah dalam surat At Taubah : 64-66

 يَحْذَرُ الْمُنَافِقُونَ أَنْ تُنَزَّلَ عَلَيْهِمْ سُورَةٌ تُنَبِّئُهُمْ بِمَا فِي قُلُوبِهِمْ ۚ قُلِ اسْتَهْزِئُوا إِنَّ اللَّهَ مُخْرِجٌ مَا تَحْذَرُونَ

Orang-orang yang munafik itu takut akan diturunkan terhadap mereka sesuatu surat yang menerangkan apa yang tersembunyi dalam hati mereka. Katakanlah kepada mereka: "Teruskanlah ejekan-ejekanmu (terhadap Allah dan rasul-Nya)". Sesungguhnya Allah akan menyatakan apa yang kamu takuti itu.(9:64)

وَلَئِنْ سَأَلْتَهُمْ لَيَقُولُنَّ إِنَّمَا كُنَّا نَخُوضُ وَنَلْعَبُ ۚ قُلْ أَبِاللَّهِ وَآيَاتِهِ وَرَسُولِهِ كُنْتُمْ تَسْتَهْزِئُونَ

Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentulah mereka akan manjawab, "Sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja". Katakanlah: "Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?" (9:65)

لَا تَعْتَذِرُوا قَدْ كَفَرْتُمْ بَعْدَ إِيمَانِكُمْ ۚ إِنْ نَعْفُ عَنْ طَائِفَةٍ مِنْكُمْ نُعَذِّبْ طَائِفَةً بِأَنَّهُمْ كَانُوا مُجْرِمِينَ

Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman. Jika Kami memaafkan segolongan kamu (lantaran mereka taubat), niscaya Kami akan mengazab golongan (yang lain) disebabkan mereka adalah orang-orang yang selalu berbuat dosa.(9:66)

📌12. Mereka tidak pernah pergi berjihad, berpartisipasi dalam semua perjuangan (jihad) dan tidak juga berhijrah.

Firman Allah dalam surat An Nisa : 88 & 97-99

فَمَا لَكُمْ فِي الْمُنَافِقِينَ فِئَتَيْنِ وَاللَّهُ أَرْكَسَهُمْ بِمَا كَسَبُوا ۚ أَتُرِيدُونَ أَنْ تَهْدُوا مَنْ أَضَلَّ اللَّهُ ۖ وَمَنْ يُضْلِلِ اللَّهُ فَلَنْ تَجِدَ لَهُ سَبِيلًا

Maka mengapa kamu (terpecah) menjadi dua golongan dalam (menghadapi) orang-orang munafik, padahal Allah telah membalikkan mereka kepada kekafiran, disebabkan usaha mereka sendiri? Apakah kamu bermaksud memberi petunjuk kepada orang-orang yang telah disesatkan Allah? Barangsiapa yang disesatkan Allah, sekali-kali kamu tidak mendapatkan jalan (untuk memberi petunjuk) kepadanya.(4:88)

إِنَّ الَّذِينَ تَوَفَّاهُمُ الْمَلَائِكَةُ ظَالِمِي أَنْفُسِهِمْ قَالُوا فِيمَ كُنْتُمْ ۖ قَالُوا كُنَّا مُسْتَضْعَفِينَ فِي الْأَرْضِ ۚ قَالُوا أَلَمْ تَكُنْ أَرْضُ اللَّهِ وَاسِعَةً فَتُهَاجِرُوا فِيهَا ۚ فَأُولَٰئِكَ مَأْوَاهُمْ جَهَنَّمُ ۖ وَسَاءَتْ مَصِيرًا

Sesungguhnya orang-orang yang diwafatkan malaikat dalam keadaan menganiaya diri sendiri, (kepada mereka) malaikat bertanya: "Dalam keadaan bagaimana kamu ini?". Mereka menjawab: "Adalah kami orang-orang yang tertindas di negeri (Mekah)". Para malaikat berkata: "Bukankah bumi Allah itu luas, sehingga kamu dapat berhijrah di bumi itu?". Orang-orang itu tempatnya neraka Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali,(4:97)

إِلَّا الْمُسْتَضْعَفِينَ مِنَ الرِّجَالِ وَالنِّسَاءِ وَالْوِلْدَانِ لَا يَسْتَطِيعُونَ حِيلَةً وَلَا يَهْتَدُونَ سَبِيلًا

kecuali mereka yang tertindas baik laki-laki atau wanita ataupun anak-anak yang tidak mampu berdaya upaya dan tidak mengetahui jalan (untuk hijrah),(4:98)

فَأُولَٰئِكَ عَسَى اللَّهُ أَنْ يَعْفُوَ عَنْهُمْ ۚ وَكَانَ اللَّهُ عَفُوًّا غَفُورًا

mereka itu, mudah-mudahan Allah memaafkannya. Dan adalah Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun.(4:99)
 
📌13. Mereka mempunyai Muwalat (persekutuan) dengan Kuffar dan hidup di antara Musyrikin.

Rasulullah ﷺ bersabda,

“Aku berlepas diri dari Muslim yang hidup di antara Musyrikin,... dan tidak membedakan diri dari mereka (kuffar)." (HR. Abu Daud No. 2645)

➿➿➿➿➿➿➿➿
[26/4 20:42] ‪+62 823-0442-4463‬: 📌14. Mereka membuat sejumlah alasan untuk tidak melaksanakan tugas dan kewajibannya.

Allah berfirman,

يَعْتَذِرُونَ إِلَيْكُمْ إِذَا رَجَعْتُمْ إِلَيْهِمْ ۚ قُلْ لَا تَعْتَذِرُوا لَنْ نُؤْمِنَ لَكُمْ قَدْ نَبَّأَنَا اللَّهُ مِنْ أَخْبَارِكُمْ ۚ وَسَيَرَى اللَّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُ ثُمَّ تُرَدُّونَ إِلَىٰ عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ

Mereka (orang-orang munafik) mengemukakan 'uzurnya kepadamu, apabila kamu telah kembali kepada mereka (dari medan perang). Katakanlah: "Janganlah kamu mengemukakan 'uzur; kami tidak percaya lagi kepadamu, (karena) sesungguhnya Allah telah memberitahukan kepada kami beritamu yang sebenarnya. Dan Allah serta Rasul-Nya akan melihat pekerjaanmu, kemudian kamu dikembalikan kepada Yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia memberitahukan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.(QS. At Taubah : 94)

📌15. Mereka membenarkan keharaman, kekufuran dan kesyirikan yang mereka lakukan.

Allah berfirman,

وَلِيَعْلَمَ الَّذِينَ نَافَقُوا ۚ وَقِيلَ لَهُمْ تَعَالَوْا قَاتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَوِ ادْفَعُوا ۖ قَالُوا لَوْ نَعْلَمُ قِتَالًا لَاتَّبَعْنَاكُمْ ۗ هُمْ لِلْكُفْرِ يَوْمَئِذٍ أَقْرَبُ مِنْهُمْ لِلْإِيمَانِ ۚ يَقُولُونَ بِأَفْوَاهِهِمْ مَا لَيْسَ فِي قُلُوبِهِمْ ۗ وَاللَّهُ أَعْلَمُ بِمَا يَكْتُمُونَ

Dan supaya Allah mengetahui siapa orang-orang yang munafik. Kepada mereka dikatakan: "Marilah berperang di jalan Allah atau pertahankanlah (dirimu)". Mereka berkata: "Sekiranya kami mengetahui akan terjadi peperangan, tentulah kami mengikuti kamu". Mereka pada hari itu lebih dekat kepada kekafiran dari pada keimanan. Mereka mengatakan dengan mulutnya apa yang tidak terkandung dalam hatinya. Dan Allah lebih mengetahui dalam hatinya. Dan Allah lebih mengetahui apa yang mereka sembunyikan.(QS. Al Imran : 167)

📌16. Mereka menyerukan kemungkaran dan mencegah kebaikan.

Allah berfirman,

الْمُنَافِقُونَ وَالْمُنَافِقَاتُ بَعْضُهُمْ مِنْ بَعْضٍ ۚ يَأْمُرُونَ بِالْمُنْكَرِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمَعْرُوفِ وَيَقْبِضُونَ أَيْدِيَهُمْ ۚ نَسُوا اللَّهَ فَنَسِيَهُمْ ۗ إِنَّ الْمُنَافِقِينَ هُمُ الْفَاسِقُونَ

Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan. sebagian dengan sebagian yang lain adalah sama, mereka menyuruh membuat yang munkar dan melarang berbuat yang ma'ruf dan mereka menggenggamkan tangannya. Mereka telah lupa kepada Allah, maka Allah melupakan mereka. Sesungguhnya orang-orang munafik itu adalah orang-orang yang fasik.(QS. At Taubah : 67)

 📌17. Mereka memamerkan perbuatan baiknya.

Allah berfirman,

إِنَّ الْمُنَافِقِينَ يُخَادِعُونَ اللَّهَ وَهُوَ خَادِعُهُمْ وَإِذَا قَامُوا إِلَى الصَّلَاةِ قَامُوا كُسَالَىٰ يُرَاءُونَ النَّاسَ وَلَا يَذْكُرُونَ اللَّهَ إِلَّا قَلِيلًا

Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali.(QS. An Nisaa’ : 142)

➿➿➿➿➿➿➿➿
[26/4 20:46] ‪+62 823-0442-4463‬:  📌18. Mereka menginginkan kita menjadi Kafir seperti mereka dan mengikuti jalannya.

Allah berfirman,

وَدُّوا لَوْ تَكْفُرُونَ كَمَا كَفَرُوا فَتَكُونُونَ سَوَاءً ۖ فَلَا تَتَّخِذُوا مِنْهُمْ أَوْلِيَاءَ حَتَّىٰ يُهَاجِرُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ ۚ فَإِنْ تَوَلَّوْا فَخُذُوهُمْ وَاقْتُلُوهُمْ حَيْثُ وَجَدْتُمُوهُمْ ۖ وَلَا تَتَّخِذُوا مِنْهُمْ وَلِيًّا وَلَا نَصِيرًا

Mereka ingin supaya kamu menjadi kafir sebagaimana mereka telah menjadi kafir, lalu kamu menjadi sama (dengan mereka). Maka janganlah kamu jadikan di antara mereka penolong-penolong(mu), hingga mereka berhijrah pada jalan Allah. Maka jika mereka berpaling, tawan dan bunuhlah mereka di mana saja kamu menemuinya, dan janganlah kamu ambil seorangpun di antara mereka menjadi pelindung, dan jangan (pula) menjadi penolong,(QS. An Nisaa’ : 89)

 📌19. Mereka menginginkan kita untuk takut kepada Kuffar.

Firman Allah dalam surat Ali Imran : 173 & 175

الَّذِينَ قَالَ لَهُمُ النَّاسُ إِنَّ النَّاسَ قَدْ جَمَعُوا لَكُمْ فَاخْشَوْهُمْ فَزَادَهُمْ إِيمَانًا وَقَالُوا حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ

(Yaitu) orang-orang (yang mentaati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan: "Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka", maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab: "Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung".(3:173)

إِنَّمَا ذَٰلِكُمُ الشَّيْطَانُ يُخَوِّفُ أَوْلِيَاءَهُ فَلَا تَخَافُوهُمْ وَخَافُونِ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ

Sesungguhnya mereka itu tidak lain hanyalah syaitan yang menakut-nakuti (kamu) dengan kawan-kawannya (orang-orang musyrik Quraisy), karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku, jika kamu benar-benar orang yang beriman.(3:175)

 📌20. Mereka malas melaksanakan Shalat.

Allah berfirman,

إِنَّ الْمُنَافِقِينَ يُخَادِعُونَ اللَّهَ وَهُوَ خَادِعُهُمْ وَإِذَا قَامُوا إِلَى الصَّلَاةِ قَامُوا كُسَالَىٰ يُرَاءُونَ النَّاسَ وَلَا يَذْكُرُونَ اللَّهَ إِلَّا قَلِيلًا

Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali.(QS. An Nisaa' : 142).

Rasulullah ﷺ juga menjelaskan orang-orang Munafik adalah orang yang sulit ditemui pada shalat isya dan fajar (subuh).

 📌21. Mereka menunjukkan Islam, tetapi mengutuk dan menghina ketika setiap kali mereka berhadapan dengan semua bentuk kesulitan dan bencana.

Allah berfirman,

وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَعْبُدُ اللَّهَ عَلَىٰ حَرْفٍ ۖ فَإِنْ أَصَابَهُ خَيْرٌ اطْمَأَنَّ بِهِ ۖ وَإِنْ أَصَابَتْهُ فِتْنَةٌ انْقَلَبَ عَلَىٰ وَجْهِهِ خَسِرَ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةَ ۚ ذَٰلِكَ هُوَ الْخُسْرَانُ الْمُبِينُ

Dan di antara manusia ada orang yang menyembah Allah dengan berada di tepi; maka jika ia memperoleh kebajikan, tetaplah ia dalam keadaan itu, dan jika ia ditimpa oleh suatu bencana, berbaliklah ia ke belakang. Rugilah ia di dunia dan di akhirat. Yang demikian itu adalah kerugian yang nyata.(QS. Al Hajj : 11)

➿➿➿➿➿➿➿➿
[26/4 20:49] ‪+62 823-0442-4463‬:  4. R I D D D A H

Yaitu kembali kafir setelah beriman, pelaku riddah disebut dengan murtaddun.

 Pembahagian riddah ada empat yaitu :

a. Riddah dengan ucapan. Contohnya adalah menghina Allah, Rasul Nya, Islam (istihza')

b. Riddah dengan perbuatan. Contohnya adalah sujud kepada berhala, pindah ke Darul Kufur (negara kafir), membela Darul Harbi (Negara Kafir yang sedang berperang dengan Islam) dan memerangi Syariat Islam dan menggantikannya dengan undang-undang kafir.

c. Riddah dengan i'tikad. Contohnya mensyirikkan Allah, mengingkari As Sunnah (hadis yang sahih) dan mendustakan Nabi Muhammad صلى الله عليه و سلم.

d. Riddah dengan keraguan. Contohnya meragukan perkara yang telah jelas haram di dalam Al Quran dan meragukan kebenaran risalah Nabi Muhammad صلى الله عليه و سلم.

➿➿➿➿➿➿➿➿
[26/4 20:52] ‪+62 823-0442-4463‬: Terakhir, berikut kami paparkan beberapa bentuk kemurtadan yang harus kita waspadai serta jauhi agar syahadat kita tidak batal.

🔓1. Menyandarkan hukum kepada selain Allah.

Firman Allah dalam surat Al Maidah : 44-47; Al Ahzab : 36; Al Anam : 57; An Nisa : 60

🔓2. Benci terhadap Syariat Islam atau mengutamakan syariat lain selain Islam atau menganggap bahwa semua dien/sistem hidup manusia yang lain sama dengan Islam (menganggap semua agama sama).

Firman Allah dalam surat Muhammad : 8-9.

وَالَّذِينَ كَفَرُوا فَتَعْسًا لَهُمْ وَأَضَلَّ أَعْمَالَهُمْ

Dan orang-orang yang kafir, maka kecelakaanlah bagi mereka dan Allah menyesatkan amal-amal mereka.(47:8)
 
ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ كَرِهُوا مَا أَنْزَلَ اللَّهُ فَأَحْبَطَ أَعْمَالَهُمْ

Yang demikian itu adalah karena Sesungguhnya mereka benci kepada apa yang diturunkan Allah (Al Quran) lalu Allah menghapuskan (pahala-pahala) amal-amal mereka.(47:9)

🔓3. Mempermainkan atau merendahkan sebagian Syariat Islam yang terdapat di dalam Al Quran atau As Sunnah dan syiar-syiar Islam lainnya.

🔓4. Menghalalkan yang haram dan mengharamkan yang halal.

Firman Allah dalam surat An Nahl : 116-117; Yunus : 59-60.

🔓5. Beriman kepada Al Quran dan menolak As Sunnah.

Allah berfirman,

إِنَّ الَّذِينَ يَكْفُرُونَ بِاللَّهِ وَرُسُلِهِ وَيُرِيدُونَ أَنْ يُفَرِّقُوا بَيْنَ اللَّهِ وَرُسُلِهِ وَيَقُولُونَ نُؤْمِنُ بِبَعْضٍ وَنَكْفُرُ بِبَعْضٍ وَيُرِيدُونَ أَنْ يَتَّخِذُوا بَيْنَ ذَٰلِكَ سَبِيلًا

Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada Allah dan rasul-rasul-Nya, dan bermaksud memperbedakan antara (keimanan kepada) Allah dan rasul-rasul-Nya, dengan mengatakan: "Kami beriman kepada yang sebahagian dan kami kafir terhadap sebahagian (yang lain)", serta bermaksud (dengan perkataan itu) mengambil jalan (tengah) di antara yang demikian (iman atau kafir),(QS. An Nisa : 150)

➿➿➿➿➿➿➿➿
[26/4 20:57] ‪+62 823-0442-4463‬: 🔓6. Menjadikan orang kafir, munafik dan atheis (tidak beragama) sebagai pemimpin dengan meninggalkan orang-orang yang beriman.

Firman Allah dalam surat Al Maidah : 51; At Taubah : 23.

🔓7. Mempermainkan sifat Rasulullah صلى الله عليه و سلم atau pekerjaan beliau.

🔓8. Menganggap kandungan Al Quran bertentangan dengan realitas dan fakta kehidupan atau bertentangan dengan fakta sains.

Allah berfirman,

وَكَذَٰلِكَ أَنْزَلْنَاهُ حُكْمًا عَرَبِيًّا ۚ وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ أَهْوَاءَهُمْ بَعْدَمَا جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ مَا لَكَ مِنَ اللَّهِ مِنْ وَلِيٍّ وَلَا وَاقٍ

Dan demikianlah, Kami telah menurunkan Al Quran itu sebagai peraturan (yang benar) dalam bahasa Arab. Dan seandainya kamu mengikuti hawa nafsu mereka setelah datang pengetahuan kepadamu, maka sekali-kali tidak ada pelindung dan pemelihara bagimu terhadap (siksa) Allah.(QS. Ar Rad : 37)

🔓9. Mensifati sifat-sifat Allah dengan sifat yang tidak sesuai dengan keagungannya.

🔓10. Fanatik terhadap bangsa dan negara atau golongan (ashobiyyah) serta menjadikannya sebagai tujuan kehidupannya. Bahkan sanggup mencurahkan apa saja seperti usaha atau harta untuk kepentingan golongan (bangsa)nya hingga melupakan diennya (Islam).

وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّابِ

اخير الدعو انا، عن الحمد لله رب العلمين

و صلى الله على نبينا محمد و على آله و اصحابه و سلم...
Mks