Surat Al-A’raf : 27.
Allah berfirman: “Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapakmu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya ‘auratnya. Sesungguhnya ia (syaitan) dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpin-pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.”
Tafsir Mudah dan Kandungan Ayat:
1. Ayat ini adalah seruan untuk seluruh manusia tanpa pandang agama, suku, ras, warna kulit dan bangsa.
2. Allah memperingatkan manusia dari tipu daya syaitan dan pengikut-pengikutnya.
3. Permusuhan antara manusia dengan syaitan adalah semenjak dahulu kala.
4. Yaitu tatkala iblis berusaha untuk mengeluarkan nenek moyang manusia (Nabi Adam dan Ibunda Hawa Alaihimas Salam) dari surga, tempat yang penuh dengan kenikmatan menuju tempat yang penuh dengan susah payah dan gangguan.
5. Iblis jugalah yang menyebabkan terbukanya aurat Nabi Adam dan Ibunda Hawa yang semula tertutup.
6. Semua ini adalah bukti yang nyata dari permusuhan antara manusia dengan syaitan.
7. Semua manusia adalah keturunan Nabi Adam, dan Nabi Adam adalah dari jenis manusia. Ayat ini adalah merupakan bantahan terhadap teori Darwin yang mengatakan bahwa nenek moyang manusia adalah kera.
8. Syaitan bisa melihat manusia dan manusia tidak bisa melihat syaitan.
9. Namun ada sebagian manusia yang kadang bisa melihat syaitan dengan ijin Allah, seperti yang terjadi pada diri Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa 'Ala Alihi Wa Sallam dan lainnya berdasarkan riwayat-riwayat shahih.
10. Syaitan hanya bisa mempengaruhi orang-orang yang tidak beriman dan melakukan penyimpangan-penyimpangan saja.
11. Adapun orang-orang yang yang beriman dan berjalan diatas jalan yang lurus maka syaitan tidak mampu menggoda atau mempengaruhi mereka.
12. Allah berfirman: “Sesungguhnya syaitan itu tidak ada kekuasaannya atas orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Tuhannya. Sesungguhnya kekuasaannya (syaitan) hanyalah atas orang-orang yang mengambilnya jadi pemimpin dan atas orang-orang yang mempersekutukannya dengan Allah.” (QS. An-Nahl: 99-100).
13. Hendaklah kita berusaha menjadi termasuk golongan orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Allah agar supaya selamat dari tipu daya syaitan.
14. Kita harus selalu waspada dan hati-hati untuk tidak menjadikan syaitan sebagai pemimpin kita dan tidak menyekutukan Allah.
Ya Allah, masukkanlah kami ke dalam golongan "Ahlul Qur'an" [Keluarga Al-Qur'an] dan "Shohibul Qur'an" [Sahabat Al-Qur'an], yang selalu membaca, memahami dan mengamalkannya sehingga kami menjadi sukses, bahagia dan selamat dunia akhirat, aamiin..mks
Tidak ada komentar:
Posting Komentar