Syukur
Orang2 beriman akan hidup dlm kesyukuran penuh, sebab sehat, & kesabaran yang tak berkurang saat sakit. Bagi mrk sehat adlh sarana untuk taat & menaikkan derajat di sisi-Nya, sedangkan sakit menjadi sarana pengurang dosa jk dijalani dgn sabar.
Abdullah bin Mas’ud menceritakan. Saat itu, ia sedang duduk bersama Rasulullah SAW Tiba2, Nabi umat Islam ini tersenyum. Maka bertanyalah Abdullah bin Mas’ud, “Mengapa engkau tersenyum, ya Rasulullah?”
“Mengherankan skl jk org yg beriman mengeluh saat sakitnya. Seandainya mengetahui apa yg ia dapatkan ktk sakit, niscaya ia ingin jatuh sakit hingga meninggal dunia.”
Tak lama setelah itu, Nabi SAW kembali tersenyum sambil mendongakkan kepala, sprt melihat sesuatu. Maka, Abdullah bin Mas’ud menanyakan alasannya kpd kekasihnya itu.
“Aku kagum dgn dua malaikat yg turun dari langit. Mereka mencari seorang hamba di tempat biasanya ia shalat. Namun, malaikat itu tdk menemukannya.”
Sabda Nabi melanjutkan, “Maka mereka naik ke atas langit seraya melapor kepada Allah Ta’ala, ‘Wahai Tuhan kami, hamba-Mu yang mukmin itu biasa kami catat amalnya sehari semalam begini dan begini. Namun, kali ini kami melihatnya tertahan oleh tali-Mu (karena sakit). Sehingga kami tidak mencatat apa pun dari amalnya.”
Maka kepada dua malaikat itu, Allah Ta’ala berfirman sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnu Abi Dunya yang dikutip oleh Imam Ibnul Qayyim al-Jauziyah dalam ‘Uddatush Shabirin, “Catatlah amal yg biasa dilakukan hamba-Ku sehari semalam, tanpa dikurangi sedikit pun. Karena Aku menjamin pahala amal yg darinya Kucegah dari melakukannya, sedangkan ia tetap mendapatkam amal yg telah ia lakukan.”
Maka berbahagialah sebab kita menjadi og yg beriman. Jika sehat & dijalani dlm takwa, Allah Ta’ala telah menjanjikan pahala & berhak memasuki surga. Sebaliknya, jk Allah Ta’ala takdirkan orang2 beriman itu sakit, meski ia telah berusaha sebaik mungkin agar ttp sehat, maka Allah Ta’ala pun menjanjikan pahala berupa surga atas kesabarannya.mks
Tidak ada komentar:
Posting Komentar