Translate

Minggu, 24 Mei 2015

Masa Kenabian

MASA KENABIAN

Ketika usia Rasulullah ص mendekati 40 tahun, beliau mulai suka menyendiri dan menghindar dari hingar bingar kehidupan kaumnya yang penuh kesyirikan dan perbuatan nista. Berbekal sekantong makanan dan air secukupnya, beliau sering pergi menuju gua Hira yang berjarak sekitar dua mil dari kota Mekkah. Dalam kesendirian tersebut, beliau menghabiskan waktunya untuk beribadah dan merenungi kebesaran alam di sekelilingnya serta menyadari akan adanya kekuasaan yang agung dibalik semua penciptaan ini. Demikianlah, hal tersebut Allah Ta'ala kehendaki baginya
sebagai awal dan persiapan untuk menerima sebuah misi besar yang akan merubah sejarah kemanusiaan. Karena itu, jiwanya harus dibersihkan dari hiruk pikuk duniawi dengan segala kotoran yang ada di dalamya.

Hal tersebut berlangsung selama tiga tahun sebelum diturunkannya tugas kerasulan. Setelah sekian lama beliau melakukan khulwah (menyendiri), membersihkan jiwanya dengan memperhatikan besarnya kekuasaan dibalik kebesaran alam ini, maka Allah berikan beliau kemuliaan dengan mengangkatnya sebagai seorang Rasul sekaligus penutup dari para Nabi dan Rasul. Peristiwa ini terjadi pada hari Senin, tanggal 21 Ramadhan, tepat saat beliau berusia 40 tahun dalam hitungan Hijriah. Dan sejak saat itulah, tahun kenabian dihitung.

➿➿➿➿➿➿➿
[17/5 20:25] ‪+62 815-1015-2215‬: Kejadiannya ditandai dengan hadirnya Jibril yang datang kepadanya dan memeluknya sebanyak tiga kali. Setiap kali
memeluknya dia berkata : "Bacalah", Setiap kali itu pula Rasulullah  ص menjawab "Saya tidak dapat membaca". Rasulullah ص sangat keletihan sekali. Takut dan panik menghantui dirinya. Setelah itu Jibril' membacakan :

📖"Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Menciptakan. Dia telah meciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya".
(QS. al-Alaq : 1-5).

➿➿➿➿➿➿➿
[17/5 20:29] ‪+62 815-1015-2215‬: Kemudian Jibril pergi meninggalkannya. Rasulullah ص kembali ke rumahnya dengan badan gemetar, beliau khawatir bahwa apa yang baru saja dialami akan mencelakakannya. Kemudian beliau masuk menemui Khadijah, seraya berkata :

"Selimuti aku.... Selimuti aku"

Khadijah segera menyelimutinya. Hilanglah ketakutan dari diri Rasulullah ص, kemudian beliau menceritakan kepada isterinya yang setia apa yang terjadi di gua Hira. "Saya khawatir akan terjadi sesuatu pada diri saya", ujar Rasulullah ص.

Khadijah segera menenangkan dan menghibur suaminya seraya berujar :
"Tidak sama sekali, Dia (Tuhan) tidak akan menghinakanmu selamanya, engkau adalah orang yang suka menyambung silaturrahim, membawakan dan membantu orang yang lemah, menghormati tamu dan suka menolong dalam kebaikan".

Kemudian Khadijah bersama Rasulullah ص pergi ke rumah
pamannya; Waraqah bin Naufal. Dia adalah orang yang banyak mengetahui isi Kitab Taurat dan Injil. Orangnya sudah renta lagi buta.

➿➿➿➿➿➿➿
[17/5 20:39] ‪+62 815-1015-2215‬: Rasulullah ص menceritakan apa yang terjadi. Mendengar hal tersebut Waraqah tampak gembira;
"Itu adalah malaikat Jibril yang Allah turunkan kepada Nabi Musa, engkaulah Nabi umat ini. Ah, sayang sekali, seandainya saja aku masih hidup, saat engkau diusir oleh kaummu?".

"Apakah mereka akan mengusir aku?" tanya Rasulullah

"Ya, tidak ada seorangpun membawa seperti apa yang kamu bawa kecuali dia akan dimusuhi. Seandainya aku mengalami saat hal itu terjadi, aku akan membelamu sungguh-sungguh", kata Waraqah.

Namun ternyata Waraqah meninggal dunia ketika wahyu sempat terputus beberapa lama (setelah wahyu pertama).

➿➿➿➿➿➿➿
[17/5 20:39] ‪+62 815-1015-2215‬: Dengan diturunkannya ayat ini, maka tugas Rasulullah ص semakin jelas, yaitu untuk menyeru umatnya agar mengagungkan Allah Ta' ala dengan beribadah serta tunduk pada segala perintah dan ajaran-Nya. Sejak saat itu, turunlah wahyu-wahyu berikutnya, menandai dimulainya sebuah perjuangan (jihad) tanpa henti untuk mendakwahkan serta menegakkan agama Allah di muka bumi ini.

➿➿➿➿➿➿➿
[17/5 20:39] ‪+62 815-1015-2215‬: Setelah turun wahyu pertama, beberapa hari lamanya, tidak
turun lagi wahyu berikutnya. Hal tersebut membuat Rasulullah ص gelisah dan bersedih. Beliau terus menanti wahyu berikutnya diturunkan. Hingga kemudian suatu hari, ketika beliau sedang berjalan, tiba-tiba terdengar suara dari langit. Ketika beliau cari sumber suara tersebut, beliau menyaksikan malaikat yang mendatanginya di gua Hira sedang duduk di kursi antara langit dan bumi. Beliau kembali merasakan ketakutan yang luar biasa hingga terjatuh di tanah. Kemudian beliau segera pulang menemui isterinya;
Khadijah seraya berucap: "Selimuti aku, selimuti aku". Kemudian Khadijah menyelimutinya.

Pada saat itulah wahyu kedua Allah turunkan; yaitu :

📖"Hai orang yang berselimut, Bangunlah, lalu berilah peringatan! Dan Tuhanmu, agungkanlah, Dan pakaianmu, bersihkan lah, Dan perbuatan dosa (menyembah berhala) tinggalkanlah, Dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak. Dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu bersabarlah" (QS. Al Muddatstsir : 1-7)

➿➿➿➿➿➿➿
[17/5 20:39] ‪+62 815-1015-2215‬: 📢📚Perintah Berdakwah

Pada awalnya, metode dakwah yang dilakukan Rasulullah ص bersifat sirriyyah (sembunyi2), berlangsung selama tiga tahun pertama dakwahnya. Hal tersebut mengingat kedudukan Rasulullah ص yang masih lemah, ditambah kandungan dakwah beliau yang sangat bertolak belakang dengan keyakinan prinsip masyarakatnya yang penuh dengan nilai-nilai kesyirikan. Lapisan masyarakat yang paling pertama beliau serukan ajaran Islam tentu saja adalah keluarga dan kenalan dekatnya, itupun beliau pilih hanya kepada mereka yang ada tanda-tanda kebaikan pada dirinya.

Usaha beliau tidak sia-sia. Pada hari-hari pertama dakwahnya terkumpul sejumlah orang yang menerima dakwahnya dengan penuh keyakinan dan penghormatan terhadap Rasulullah ص. Merekalah yang dalam sejarah Islam dikenal sebagai as-Saabiquunal Awwaluun (Generasi Pertama yang Menerima Islam). Orang terdepan dari kelompok ini adalah isterinya sendiri Ummul Mu'minin; Khadijah binti Khuwailid, kemudian budaknya; Zaid bin Haritsah, lalu sepupunya; Ali bin Abi Thalib yang saat itu masih belia dan dirawat oleh Rasulullah, kemudian sahabat dekatnya; Abu Bakar AsShiddiq. Abu Bakar as-Shiddiq setelah masuk Islam, langsung turut serta berdakwah. Lewat usaha beliau ditambah perangainya yang terpuji serta kedudukannya yang terhormat di tengah masyarakat, dakwahnya cepat memberikan hasil.

➿➿➿➿➿➿➿
[17/5 20:49] ‪+62 815-1015-2215‬: 📖"Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat" (QS. asy-Syu'ara: 214).

Setelah turun ayat tersebut, yang pertama Rasulullah lakukan adalah mengumpulkan sanak saudaranya dari kalangan Bani Hasyim. Maka berkumpullah sekitar empat puluh lima orang dari sukunya. Rasulullah ص segera menyampaikan misinya :

📚"Segala puji hanya milik Allah, aku memuji-Nya, Mohon pertolongan-Nya, beriman dan bertawakkal kepada-Nya. Tiada tuhan yang disembah kecuali Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Sesungguhnya aku adalah utusan Allah yang diutus untuk kalian secara khusus, dan kepada seluruh umat manusia secara umum. Demi Allah, kalian akan mati sebagaimana kalian tidur, dan kalian akan dibangkitkan sebagaimana kalian bangun dari tidur, dan perbuatan kalian akan diperhitungkan. Di sana ada syurga (dengan kenikmatan) abadi, atau neraka (dengan siksaan) abadi" .

➿➿➿➿➿➿➿
[17/5 20:49] ‪+62 815-1015-2215‬: Lalu Abu Thalib berkata: "Kami senang menolongmu, kami juga selalu menerima nasihatmu dan sangat membenarkan ucapan-ucapanmu. Mereka anak cucu nenek moyangmu kini berkumpul, dan aku salah seorang di antara mereka dan orang yang paling cepat memenuhi keinginanmu. Teruskanlah apa yang diperintahkan kepadamu. Demi Allah, saya akan selalu melindungimu dan mencegah orang yang akan berbuat jahat kepadamu. Cuma saja, saya belum siap meninggalkan agama Abdul-Muththalib".

Sedangkan Abu Lahab berkata: "Sungguh hal ini merupakan aib, cegahlah dia sebelum mempengaruhi yang lainnya".

"Demi Allah, aku tetap akan melindunginya", tegas Abu Tholib.

Dari sini, Rasulullah  mengetahui pembelaan Abu Thalib kepadanya, meskipun dia sendiri tidak bersedia memeluk agama Islam. Maka setelah itu, Rasulullah صmendaki bukit Shafa, kemudian beliau berseru: "Wahai Bani Fihr, Wahai Bani Adi".

Tak lama kemudian mereka berkumpul. Bahkan seseorang
yang berhalangan hadir, mengutus utusannya untuk mencari tahu apa yang terjadi. Datang pula Abu Lahab dan Quraisy. Maka bersabdalah Rasulullah ص:
"Bagaimana pendapat kalian seandainya aku beritahukan bahwa ada sekelompok pasukan berkuda di balik gunung ini akan menyerang kalian, apakah kalian akan membenarkan ucapanku ?"

"Tentu, kami mengenalmu orang yang paling jujur di antara kami". Jawab mereka.

Maka Rasulullah ص bersabda : "Sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan untuk kalian, sebelum datang azab yang sangat pedih".

"Celaka engkau selama-lamanya, untuk inikah engkau mengumpulkan kami?". Hardik Abu Lahab.

Maka turunlah ayat,
📖"Binasalah kedua tangan Abu Lahab" (QS. al-Lahab : 1)

➿➿➿➿➿➿➿
[17/5 20:49] ‪+62 815-1015-2215‬: ❄⚡Ejekan dan Hinaan Serta Berbagai Macam Penyiksaan

Hal tersebut Allah kisahkan dalam al-Quran :

📖"Mereka berkata : Hai orang yang diturunkan al-Quran kepadanya, sesungguhnya kamu benar2 orang yang gila" (QS. aI-Hijr: 6)

Jika Rasulullah ص sedang duduk dikelilingi oleh sahabat2nya yang miskin mereka mengejeknya :

📖"Orang-orang semacam inikah di antara kita yang diberi anugerah oleh Allah kepada mereka?" (QS. al-An' am : 53)

Di antara penawaran yang mereka ajukan kepada Rasulullah ص (dalam rangka menghentikan laju dakwah beliah) adalah berupa ibadah secara bergantian, yaitu dalam satu tahun Rasulullah ص beribadah kepada tuhan mereka, lalu di tahun berikutnya mereka beribadah kepada Tuhan beliau. Tawaran yang sangat lucu tersebut langsung ditolak oleh Allah Ta'ala dengan menurunkan surat al-Kafirun,

📖"Katakanlah: "Hai orang-orang kafir, aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah, Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu tidak (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. Untukmu lah agamamu, dan untukkulah agamaku". (QS. AI-Kafiruun : 1-6)

Siksaan demi siksaan terus menimpa kaum lemah yang baru memeluk Islam, seperti Bilal bin Rabbah, keluarga Yassir, Khabbab dan lain2nya.

➿➿➿➿➿➿➿
[17/5 21:00] ‪+62 815-1015-2215‬: Sebagai gambaran betapa beratnya ujian saat itu, marilah kita simak penuturan Khabab radhiAllahu 'anhu, saat itu ia mendatangi Rasulullah yang sedang bermunajat di sisi ka'bah, dengan badan yang penuh luka ia berujar,

"Wahai Rasulullah, bukankah kita berada di atas kebenaran?! Lalu mengapa Allah tidak segera memberikan kemenangan?
Khabab mendesak Rasulullah untuk segera berdo'a kepada
Allah, meminta kemenangan.

Mendengar keluhan Khabab, wajah Rasulullah memerah, beliau berkata:
📚"Sesungguhnya orang-orang yang beriman sebelum kalian, ada yang ditanam hidup-hidup separuh badannya, lalu kepalanya digergaji hingga terbelah menjadi dua bagian. Ada pula yang disisir kepalanya dengan sisir besi yang dipanggang dengan api, hingga tulang dan otot kepala mereka kelihatan, tapi hal itu tidak membuat mereka meninggalkan agama dan keyakinannya. Demi Allah, sungguh akan datang suatu masa di mana para pengendara bisa berjalan dari Shan'a ke Hadramaut, tidak merasakan takut selain pada Allah dan serigala yang akan menerkam gembalaannya, tapi kalian tergesa-gesa."

➿➿➿➿➿➿➿
[17/5 21:00] ‪+62 815-1015-2215‬: 🏠Membangun Masyarakat Baru 

Langkah pertama yang dilakukan Rasulullah adalah membangun mesjid Nabawi. Lokasinya diambil di tempat berdekamnya onta Rasulullah saat pertama kali beliau tiba di Madinah. Tanah tersebut dibeli dari dua orang anak yatim.

Pembangunan mesjid dimulai, dan Rasulullah terlibat langsung di dalamnya, beliau mengangkat batu bata, seraya melantunkan bait :

"Ya Allah... Tidak ada kehidupan selain kehidupan akhirat.
Ampunilah orang-orang Anshar dan Muhajirin"

Langkah Rasulullah berikutnya adalah mempersaudarakan
kaum Muhajirin dan Anshar. Hal tersebut terjadi di rumah Anas bin Malik. Saat itu berkumpul sembilan puluh orang, sebagian dari kalangan Anshar, dan sebagian lagi dari kalangan Muhajirin.

➿➿➿➿➿➿➿
[17/5 21:00] ‪+62 815-1015-2215‬: 🌴🐪Hijrah ke Habasyah

Tekanan yang dilakukan orang-orang kafir terhadap kaum
muslimin pada pertengahan dan akhir tahun keempat kenabian masih bersifat ringan. Namun memasuki pertengahan tahun kelima, perlakuan mereka semakin keras. Hal ini mendorong kaum muslimin untuk mencari tempat lain yang aman untuk menjaga agama mereka.

Maka pada bulan Rajab tahun ke-5 kenabian, hijrahlah rombongan pertama dari kalangan para sahabat ke negeri Habasyah (Ethiopia). Mereka berjumlah 12 orang laki-laki dan 4 orang wanita, dipimpin oleh Utsman bin Affan yang didampingi isterinya; Ruqayyah binti Rasulullah. Hijrah yang mereka lakukan berlangsung dengan selamat, meskipun orang-orang kafir sempat mengejar mereka hingga ke tepi pantai, namun mereka sudah lebih dahulu berlayar ke negeri Habasyah.

Di negeri tersebut mereka hidup dengan aman dan mendapat perlindungan dari penguasa Habasyah. Pada bulan Syawal di tahun yang sama, mereka mendapat berita bahwa kaum Quraisy telah masuk Islam.

Akhirnya mereka segera pulang ke kampung halamannya. Namun ketika beberapa saat menjelang tiba di Mekkah, mereka baru tahu bahwa berita tersebut keliru. Akhirnya sebagian mereka kembali ke Habasyah dan sebagian lagi mencari perlindungan dari penduduk Mekkah. Setelah itu, kekejaman kafir Quraisy terhadap kaum muslimin semakin menjadi-jadi.

Rasulullah ص kembali mengizinkan para shahabat hijrah ke Habsyah untuk kedua kalinya. Maka berangkatlah rombongan kedua yang berjumlah 83 orang laki-laki dan 19 perempuan menuju Habasyah.

➿➿➿➿➿➿➿
[17/5 21:00] ‪+62 815-1015-2215‬: ⛳Memperluas Dakwah

Pasca tahun kesedihan ini, Rasulullah mulai bangkit untuk melakukan expansi dakwah ke luar Mekkah, sasaran pertama adalah kota Tha'if, namun disini dakwah Rasulullah ditolak oleh para penduduknya. Pada bulan Dzul Qo'dah tahun ke-10 pasca kenabian, Rasulullah bersiap-siap untuk mendakwahi setiap kabilah dan personal yang tengah melakukan ibadah haji, sebagian besar kabilah menolak dakwah beliau, namun dakwah personal Rasulullah mampu menarik perhatian enam orang pemuda Yatsrib (Madinah), yang berasal dari suku Khazraj, mereka adalah:
1. As'ad bin Zurarah.
2. Auf bin al Harits bin Rifa' ah, Ibn 'Afra'.
3. Rafi' bin Malik bin' Ajlan.
4. Quthbah bin' Amir bin Hadidah.
5. 'Uqbah bin' Amir bin Naby.
6. Jabir bin Abdullah bin Ri' ab.

Pada tahun ini pula, tepatnya pada bulan Syawal, Rasulullah menikahi Saudah binti Zum'ah -radhiAllahu 'anhaa-, selang setahun setelahnya, pada bulan Syawal tahun ke-11 pasca kenabian, Rasulullah ص pun menikahi A'isyah radhiAllahu 'anhaa.

Pada tahun ke-12, 5 orang pemuda madinah yang telah menerima dakwah Rasulullah kembali ke Mekkah untuk melakukan bai'at kepada Rasulullah, ikut pula beserta mereka 7 pemuda Yastrib lain, yaitu :
1. Mu'az bin al Harits, Ibnu' Afraa'.
2. Dzakwan bin Abdul Qois.
3. Ubadah bin ash-Shamit.
4. Yazid bin Tsa'labah.
5. Al-Abbas bin Ubadah bin Nadhlihi.
6. Abu Haitsam bin at-Taman.
7. 'Uwaim bin Sa'idah.

Dua nama terakhir berasal dari suku' Aus dan sisanya dari Khazraj, peristiwa ini dikenal dengan Bai'at Aqobah 1.

Akhirnya Rasulullah mengutus Mush'ab bin Umayr -radhiAllahu 'anhu- sebagai duta Islam pertama ke Madinah. Dan atas izin Allah, dakwah Mush'ab dapat diterima oleh sebagian besar penduduk Madinah, hasilnya pada musim haji tahun ke-13 sekitar 70-an pemuda Madinah melakukan janji setia (bai'at) Aqobah ke-2, inilah titik awal dimulainya peristiwa hijrah Rasulullah ke Madinah.

➿➿➿➿➿➿➿
[17/5 21:00] ‪+62 815-1015-2215‬: 🌴🐪 Hijrah dan Upaya Pembunuhan Rasulullah

Pada hari Kamis 26 Shafar tahun 14 kenabian, diadakan pertemuan yang paling penting dalam sejarah suku Quraisy di Daarunnadwah; hasilnya, mereka bersepakat untuk membunuh Rasulullah ص. Ketika kesepakatan membunuh Rasulullah telah diambil, malaikat Jibril segera memberitahu Rasulullah tentang rencana makar mereka. Dia juga memberitahukan bahwa Allah ta'ala telah mengizinkannya untuk melakukan hijrah.

Segera setelah itu Rasulullah mengajak sahabat terbaiknya (Abu Bakar Ash Shiddiq) untuk menyertai perjalanan hijrah beliau ص ini, dan Rasulullah meminta Ali bin Thallib -radhiAllahu 'anhu- untuk menggantikan beliau ص di tempat tidurnya.

Walau mengalami banyak hambatan dan rintangan, akhirnya tiba jugalah Rasulullah ص & Abu Bakar Ash Shiddiq radhiAllahu 'anhu ke Madinah, seluruh masyarakat menyambut kedatangan Nabi dan sahabatnya dengan penuh suka cita. Alhamdulillah...

➿➿➿➿➿➿➿
[17/5 21:00] ‪+62 815-1015-2215‬: 🚫😭Boikot dan Tahun Kesedihan

Setelah berbagai upaya mencegah dakwah Rasulullah menemui kegagalan, kaum kafir Quraisy menempuh jalan lain; Pemboikotan. Mereka bersepakat untuk memboikat Bani Hasyim dan Bani Muththalib, dengan melarang mengadakan pernikahan, jual beli, bergaul, berkunjung dan berbicara kepada mereka kecuali jika mereka menyerahkan Rasulullah untuk dibunuh. Kesepakatan tersebut mereka tulis dalam lembaran yang digantung di Ka'bah.

Pemboikotan ini terjadi selama 3 tahun, hingga akhirnya Allah membatalkan lembaran perjanjian dengan mengirimkan rayap untuk menghancurkan lembaran tersebut. Selang 6 bulan setelah pemboikotan ini, Abu Thalib meninggal dalam kekafiran setelah sebelumnya mengalami sakit yang cukup berat. Selang 2 bulan setelah wafatnya Abu Thalib, istri tercinta Rasulullah ص pun menyusul meninggalkan Rasulullah. Beliau radhiAllahu'anhaa meninggal pada tahun 10 kenabian, di usia 65 tahun, sedangkan pada saat itu Rasulullah berusia 50 tahun. Khadijah adalah isteri yang selalu mendampingi Rasulullah di masa-masa terberat awal dakwah beliau, dia korbankan diri dan hartanya demi kelangsungan dakwah beliau. Hal tersebut terungkap dari ucapan Rasulullah sendiri tentang Khadijah:

📚"Dia beriman kepadaku ketika orang-orang kufur kepadaku, dia membenarkanku ketika orang-orang mendustakanku, dia menyerahkan hartanya untukku ketika orang-orang mencegah hartanya untukku, dan Allah memberiku keturunan lewatnya, sementara yang lainnya tidak mendapatkannya".

Pada tahun inilah Rasulullah mengalami kesedihan yang sangat hebat, hingga tahun ini dikenal dengan nama "Tahun Kesedihan".

➿➿➿➿➿➿➿
[17/5 21:00] ‪+62 815-1015-2215‬: Lalu Rasulullah mempersaudarakan mereka satu persatu, untuk saling tolong menolong dan saling mewarisi. Hingga kemudian Allah menurunkan ayat-Nya,

"Orang-orang yang mempu nyai hubungan kerabat itu sebagiannya lebih berhak terhadap sesamanya (daripada yang bukan kerabatnya)". (QS. Al-Anfal : 75)

Maka setelah itu, waris hanya diberikan kepada kerabat, namun persaudaraan mereka tetap berlaku.

Kemudian, Rasulullah mengadakan perjanjian antar sesama muslim. Ada 16 butir isi perjanjian, yang secara umum berisi tentang perintah untuk bersatu dan saling tolong menolong, larangan menzalimi, menjaga kehormatan, jiwa dan menjadikan Allah serta Rasul-Nya sebagai rujukan dari semua perselisihan di antara mereka.

➿➿➿➿➿➿➿
[17/5 21:01] ‪+62 815-1015-2215‬: 💣Perang Melawan Orang Kafir

Meskipun Rasulullah serta para sahabat telah hijrah ke Madinah dan mulai mapan tinggal di sana, namun hal tersebut tidak membuat orang-orang kafir Quraisy berdiam diri. Mereka justru gencar melakukan ancaman dan rencana penyerangan. Hal tersebut tidak dianggap remeh oleh Rasulullah dan para sahabat, sehingga mereka selalu dalam keadaan siap siaga menghadapi kemungkinan terjadinya penyerangan. Dalam kondisi yang menegangkan seperti itu, Allah Ta'ala menurunkan ayat yang mengizinkan kaum muslimin berperang untuk menyingkirkan kebatilan dan menegakkan syi'ar Allah.

📖"Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya, dan sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu" (QS. Al-Hajj : 39)

Beberapa peperangan yang terjadi antara kaum Muslimin dengan orang-orang kafir pada tahun-tahun ini antara lain,
1. Perang Badar
2. Perang Bani Qainuqo'
3. Perang Uhud
4. Perang Bani Nadhir
5. Perang Badar Kedua
6. Perang Daumatul Jandal
7. Perang Ahzab
8. Perang Bani Quraidzah
9. Perang Bani Musthaliq
10. Perang Khaibar
11. Perang Dzatur Riqo'
12. Perang Mu'tah

Seluruh peperangan ini dimenangkan oleh kaum Muslimin dengan hasil yang sangat menggembirakan.

Namun, ada beberapa peristiwa pengkhianatan yang pada membunuh hampir 80 sahabat pilihan -radhiAllahu 'anhum ajma'in-, yaitu peristiwa pengkhianatan Ar Raji' (nama sebuah daerah) terbunuh 10 orang sahabat, dan pada peristiwa Bi'r Ma'unah (nama sebuah sumur) terbunuh 70 orang sahabat -radhiAllahu 'anhum ajma'in-

➿➿➿➿➿➿➿
[17/5 21:03] ‪+62 815-1015-2215‬: 🇸🇦Futuh Mekkah dan Haji Wada' 

Penaklukan kota Mekah merupakan kemenangan terbesar yang dengannya Allah muliakan agama-Nya, Rasul dan tentara-Nya. Negeri nan suci dan Rumah Allah nan mulia diselamatkan dari tangan-tangan orang-orang kafir dan musyrik. Pada tanggal 10 Ramadhan, tahun 8 Hijriah, Rasulullah meninggalkan Madinah menuju Mekkah bersama 10.000 sahabat. Rasulullah terus menempuh perjalanan dalam keadaan puasa hingga tiba di Kadid, lalu beliau membatalkan puasanya, kemudian diikuti oleh pasukannya. Setelah itu dia kembali berjalan hingga tiba di Wadi Fatimah pada malam hari. Kemudian beliau perintahkan pasukannya untuk menyalakan api, sedangkan Umar diperintahkan berjaga-jaga.

Pada hari selasa pagi, tanggal 17 Ramadhan tahun 8 H, Rasulullah meninggalkan Marr adz-Dzahran menuju Mekkah. Setibanya di Mekkah, Abu Sufyan segera mengumumkan keputusan Rasulullah bahwa siapa yang menutup pintu rumahnya dia aman, dan siapa yang masuk rumah Abu Sufyan maka dia aman dan siapa yang masuk Masjidil Haram maka dia aman. Setelah itu Rasulullah pun membersihkan Baitullah dari berhala-berhala yang banyak didirikan di sekelilingnya.

➿➿➿➿➿➿➿
[17/5 21:04] ‪+62 815-1015-2215‬: Pada tahun 10 H, Rasulullah mengumumkan akan melaksanakan ibadah haji. Maka kaum muslimin berdatangan ke Madinah untuk ikut menunaikan haji bersama beliau sekaligus ingin mengetahui pelaksanaannya sebagaimana yang Rasulullah lakukan. Pada tanggal 8 Dzul Hijjah -yaitu hari Tarwiyah- Rasulullah menuju Mina, di sana beliau shalat Dzuhur hingga Fajar. Setelah shalat Fajar, beliau berdiam sebentar hingga terbit matahari. Setelah itu, beliau berangkat ke Arafah. Di Namirah didapatkan kemahnya telah didirikan, maka beliau singgah di sana. Setelah matahari tergelincir dia naik ontanya; Quswa untuk berangkat hingga Lembah Wadi'. Di sana telah berkumpul sekitar 144.000 manusia. Maka di sana beliau sampaikan khutbahnya sebagai berikut :

📚"Wahai manusia, dengarlah ucapanku, karena sesungguhnya mungkin aku tidak akan menjumpai kalian lagi setelah tahun ini. di tempat wukuf ini selamanya. Sesungguhnya darah dan harta kalian suci, sebagaimana sucinya hari ini, bulan ini dan negeri ini. Ketahuilah semua perkara-perkara jahiliah berada di bawah kakiku tidak berlaku, begitu pula dengan darah jahiliah telah tidak berlaku. Darah pertama yang aku batalkan adalah darah Rabi'ah bin al-Harits yang dahulu disusui di Bani Sa'ad lalu dibunuh oleh Hudzail. Riba Jahiliah juga telah tidak berlaku, dan riba pertama yang aku batalkan adalah ribanya Abbas bin Abdul-Muththalib, sesungguhnya semuanya tidak lagi berlaku".

➿➿➿➿➿➿➿
[17/5 21:07] ‪+62 815-1015-2215‬: 📚"Bertakwalah kalian kepada Allah dalam urusan wanita, karena kalian mengambil mereka dengan amanah Allah, kalian halalkan kehormatan mereka dengan kalimat Allah. Untuk itu, hak kalian adalah bahwa isteri-isteri kalian tidak boleh menghamparkan alasnya kepada orang yang kalian tidak sukai. Jika mereka melakukan hal itu, pukullah mereka dengan pukulan yang tidak melukai. Sedang hak mereka yang merupakan kewajiban kalian adalah diberi nafkah dan sandang yang layak".

📚"Aku tinggalkan untuk kalian sesuatu yang tidak akan membuat kalian tersesat jika berpegang teguh kepadanya; yaitu Kitabullah. Wahai manusia; sesungguhnya tidak ada nabi setelahku, tidak ada umat setelah kalian. Maka sembahlah Rabb kalian, shalatlah lima waktu, puasalah di bulan kalian (Ramadhan), tunaikanlah zakat harta kalian yang akan mensucikan diri kalian, tunaikanlah haji ke Baitullah, taatilah pemimpin kalian, kalian akan masuk Surga Tuhan Rabb kalian".

📚"Kalian bertanya tentang aku, apa yang akan kalian katakan?",
mereka menjawab: "Kami bersaksi bahwa engkau telah menunaikan (amanah) dan memberi nasihat". Lalu Rasulullah berkata seraya mengangkat telunjuknya ke langit kemudian mengarahkannya ke arah manusia seraya berkata:

📚"Ya Allah, saksikan lah" (beliau ucapkan sebanyak tiga kali). Saat itu yang berteriak menyampaikan khutbah Rasulullah adalah Rabi' ah bin Umayyah bin Khalaf. Setelah selesai khutbah, turunlah firman Allah Ta' ala:

📖"Pada hari ini telah Ku sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku ridhai Islam itu jadi agama bagimu" (QS. al-Maidah : 3)

Umar bin Khattab yang mendengar ayat tersebut menangis. Ketika ditanya mengapa dia menangis, beliau menjawab:

👳"Sesungguhnya sesuatu yang telah sempurna, berikutnya akan berkurang". mks

Tidak ada komentar: